Bermula dari hobi memelihara murai batu, Om Paruhuman Harahap akhirnya berminat menangkar burung bersuara sangat merdu tersebut. Itu terjadi pada tahun 2015, dengan mendirikan HRP Bird Farm di Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Beberapa materi induk jantan koleksi HRP Bird Farm.

“Saya melihat prospek beternak murai batu sangat menjanjikan. Sekarang HRP Bird Farm sudah memiliki 10 pasangan induk produktif,” kata Om Paruhuman kepada omkicau.com.

Kicaumania yang kerap disapa Om HRP itu tidak menemui kendala berarti dalam beternak murai batu. Itu karena sejak awal dia menyeleksi calon induk secara ketat. Semua materi induk, baik jantan maupun betina, berasal dari berbagai daerah di Sumatera. Sebagian induk jantan bahkan merupakan eks jawara lomba.

Beberapa induk jantan yang dimiliki HRP Bird Farm antara lain murai batu Zoro, Benhur Senior, Bianglala, Dilan 91, Cambuk Api, Hitler, Perwira, Roger, dan Sonic.

Murai batu Zoro juga menjadi induk andalan HRP BF.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kandang ternak berukuran besar

Kandang ternak dibuat sealamiah mungkin. Bahkan ukurannya terbilang besar, dengan panjang 3 – 4 meter, lebar 1 – 1,5 meter, serta tinggi 2 – 2,5 meter. Sirkulasi udara berjalan lancar, dan sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang.

Kandang ternak HRP Bird Farm tampak dari luar.

HRP Bird Farm menerapkan sistem monogami, atau seekor pejantan hanya didampingi seekor betina saja. Proses penjodohannya relatif sederhana.

Awalnya calon induk betina dan jantan dimasukkan dalam sangkar terpisah, dalam posisi saling menempel. Jika sudah terlihat akur, Om HRP akan menyatukannya dalam kandang ternak, tetapi harus selalu dipantau. Kalau ternyata masih berkelahi, salah satu calon induk harus diganti dengan burung lainnya.

Murai batu Hitler dari Tapanuli Selatan.

Pakan untuk induk menggunakan bahan-bahan alami, antara lain jangkrik, kroto, ulat hongkong, dan cacing tanah. Khusus jangkrik, Om HRP memberikan perlakuan khusus sebelum diberikan kepada induk. “Jangkrik saya kasih pakan ampas tahu yang ditaburi Vita Chik (vitamin ayam) dan rajangan kunyit,” jelasnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Murai batu Cambuk Api dari Bohorok.

Sejauh ini, HRP Bird Farm juga tak mengalami kendala berarti dalam pemasaran trotolan murai batu. Harga trotolan jantan dibanderol minimal Rp 3 juta per ekor.

Koleksi trofi murai batu hasil breeding HRP BF.

Omzet mencapai Rp 30 juta / bulan

Pemasaran dilakukan via online, meski ada juga pelanggan yang datang langsung ke lokasi kandang. Produk HRP Bird Farm tak hanya diminati para penggemar murai batu di seputaran Muaro Jambi, tetapi tak sedikit pula yang datang dari berbagai kota di Jawa dan Sumatera. Omzet per bulan mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Om HRP (kiri) bersama salah seorang pelanggannyya.

Kepada calon peternak murai batu, atau peternak pemula, Om HRP berpesan agar selalu optimistis dan tak mudah menyerah jika suatu saat mengalami kendala. Jangan ragu untuk selalu belajar dari peternak lainnya yang lebih dulu sukses.

Sampel trotolan murai batu hasil ternak HRP Bird Farm.

“Intinya, jangan setengah-setengah dalam menekuni usaha ini,” tandas Om HRP yang juga memiliki kebun sawit, dan kini mulai merambah ke budidaya sarang burung walet. (neolithikum)

Om HRP: Jangan setengah-setengah jika ingin sukses beternak murai batu.

HRP Bird Farm

Kontak: Om Paruhuman Harahap, SP (WA 0812-7386-964)

Alamat: Sungai Bahar 1, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, 36365.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.