Sejak wabah Covid-19 menyerang, banyak even lomba burung kicauan yang dibatalkan. Padahal tak sedikit pemain burung yang sebelumnya membeli burung jawara untuk menyongsong gelaran lomba berskala nasional. Hal ini juga dilakukan Om Weka, kicaumania asal Bali.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Tahun lalu Om Weka harus melepas dua gaco andalannya, yakni anis merah Aqua dan 474. Dua gaco langganan juara itu dibeli rekan kicaumania dari Jakarta dan Malang.

“Amunisi saya di kelas anis merah habis. Kebetulan ingin mencoba suasana baru. Akhir tahun 2019, saya berkunjung ke Subang, ada even lomba burung di sana. Saat itulah saya melihat kacer BS milik Om Hendri,” jelas Om Weka.

Saat itu, kacer BS main dua kali dan selalu meraih juara pertama. “Begitu turun gantangan, saya pun langsung mendekati Om Hendri dan menawar 15 juta. Namun Om Hendri menolaknya,” tambahnya.

Sehari setelah Tahun Baru, ketika Om Weka mau pulang menuju Bali, Om Hendri menghubunginya. Dia bersedia melepas kacer BS seharga Rp 30 juta. Tanpa pikir panjang, Om Weka langsung setuju.

Kacer BS, andalan baru Om Weka, siap tampil di Piala Raja.

Dua hari setelah tiba di Bali, burung langsung dicoba di Senin Ceria Gantangan Bali Bird Club (BBC), Kuta. Hasilnya, dua gelar juara pertama kembali diraihnya. Selain itu, moncer pula di sejumlah even di Bali.

“Kacer BS sebenarnya saya siapkan menghadapi even-even besar. Namun wabah Covid-19 keburu menyebar,” ujar Om Weka.

Setelah penerapan New Normal, beberapa even lomba burung di Bali mulai dibuka. Om Weka tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Akhir Juli lalu, meski belum maksimal, kacer BS mulai dilombakan kembali.

Saat itu, burung dalam kondisi nyulam (bukan mabung). Dua helai bulu sayapnya jatuh. Alhasil, kacer BS sempat didis, dan hanya masuk nominasi 10 besar. Mengetahui kondisi tersebut, Om Weka hanya sekali saja menurunkan gaco andalannya.

Namun beberapa kacermania terpikat melihat aksi BS. Ada yang mencoba menawar, bahkan dengan mahar dua kali lipat dari harga beli. Om Weka belum mau melepasnya. Dia bahkan memiliki rencana untuk menurunkannya dalam even kolosal Piala Raja 2020.

“Semoga bulu sayapnya cepat tumbuh. Sebab BS tidak mabung. Hanya nyulam sayap, sisa mabung akhir tahun sebelum saya take-over dari Om Hendri,” jelasnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Perawatan Kacer BS

Om Weka (kanan) bersama Om Iyang usai mengikuti lomba.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Untuk perawatan kacer BS, Om Weka mempercayakannya kepada Om Iyang. Berikut ini beberapa poin penting dalam perawatan kacer BS:

  • Mandi tiap pagi, sekitar pukul 07.00.
  • Setelah itu dijemur sebentar. Kalau terlalu lama dijemur, suaranya hanya ngeban-ngeban.
  • Usai dijemur, burung dianginkan sambil diberi jangkrik alam sebanyak 5 ekor.
  • Selanjutnya, burung disimpan di dalam ruangan sambil dimaster.
  • Sore hari, sekitar pukul 16.00, burung kembali dianginkan, sambil diberi 4 ekor jangkrik.
  • Setelah itu, burung diistirahatkan sampai pagi
Tips perawatan kacer BS.
  • Kalau mau dilombakan, maka sehari sebelumnya (H-1), porsi jangkrik dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 10 ekor sore hari.
  • Burung diberi kroto sebanyak satu cepuk full. Jadwal mandi seperti biasa (pagi), tanpa jemur, dan full kerodong.
  • Sebelum naik gantang, burung harus dirangsang mp3 suara kacer betina sampai gelisah. Jika tidak dirangsang, biasanya kacer BS banyak ngetemnya.
Om Weka beserta istri juga memiliki usaha ternak anjing ras impor.

“Jangkrik alam bisa menunjang emosi kacer BS. Jika diberikan setelah mandi dan jemur, kacer relatif lebih stabil. Kalau diberi jangkrik biasa, aksinya kurang ngotot,” jelas Om Weka. (Cece Monella)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.