OMKICAU.COM – Bagi para penghobi burung kicau, pasti sudah kenal dengan burung pelatuk beras, yang dimana suara yang dimilikinya sangatlah unik, dan sering dijadikan isian untuk memaster burung kicauan lomba seperti murai dan yang lainnya, akan tetapi burung jenis ini memang sulit sekali ditemui di pasaran, sebab di habitat perburuan burung tipe pelatuk ini sering- kali muncul musiman saja, serta cuma memercayakan pikatan hutan, sebab belum terdapat penangkar yang membudidaya burung itu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung Pelatuk memiliki catok yang amat keras, kokoh, serta tajam semacam tatah. Guna Catok burung pelatuk berperan mengelupas kulit tumbuhan serta mencari serangga yang bersembunyi di kulit tumbuhan. Tidak hanya itu pula berperan buat membuat gerong pada batang tumbuhan buat menaruh telurnya dari ancaman predator.
Burung ini mempunyai lidah dimensi lumayan jauh serta lengket. Guna Lidah burung Pelatuk berperan buat mengulurkan serta menangkap serangga buat dikonsumsi. Dan memiliki Kaki dengan cakar yang kokoh. Guna cakar burung pelatuk berperan buat memegang ataupun hinggap pada batang tumbuhan walaupun terletak di dataran lurus.
Mempunyai bulu ekor yang amat kelu. Gunanya buat menolong senantiasa normal hinggap di tumbuhan yang besar serta memiliki otot Kepala serta otot leher dengan yang amat kokoh, serta mampu memamtuk batang pohon keras, sampai bolong dengan sangat cepat.
Dalam perawatannya, burung pelatuk tidak bisa disimpan dalam sangkar harian berbahan bambu atau kayu. Sebab, sesuai dengan namanya, pelatuk memiliki kebiasaan senang mematuk-matuk material dari kayu maupun bambu.
Sangkar yang digunakan sebaiknya terbuat dari besi, misalnya sangkar yang sering digunakan untuk lovebird maupun parkit.
Karena mematuk-matuk merupakan karakter alami burung ini, maka di dalam sangkar perlu disediakan batang pohon yang bisa dijadikan pelampiasan kebiasaannya.
Sebuah batang pohon bisa diletakkan secara vertikal di dalam sangkar. Batang pohon ini sekaligus berfungsi sebagai tempat bertengger dan tidurnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pelatuk memang tidak biasa diberikan tenggeran sebagaimana burung kicauan lainnya. Di alam liar, mereka aktif merayap di batang-batang pohon untuk mencari larva serangga yang tersembunyi di balik kulit pepohonan.
Makanan yang diberikan sehari-hari adalah voer kasar dan serangga seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong, serta jenis serangga lainnya. Burung ini bisa secara mendadak rajin bunyi jika merasa lapar atau justru setelah kekenyangan.
Serangga seperti jangkrik bisa diberikan dalam jumlah secukupnya saja, karena burung pelatuk ini juga sangat rakus jika diberikan pakan serangga. Kroto bisa diberikan setiap pagi, dengan porsi 1 sendok teh dan diletakkan dalam cepuk terpisah.
Kroto yang diberikan sebaiknya masih lengkap dengan semut-semut merahnya. Sebab pelatuk juga menyukai semut-semut, khususnya semut rangrang, sebagai makanannya. Untuk menjaga kondisi burung agar tetap fit dan selalu sehat, kroto bisa ditaburi terlebih dulu dengan BirdVit.
Aktivitas mandi sebenarnya jarang dilakukan burung pelatuk di alam liar. Namun untuk pemeliharaan dalam sangkar, Anda bisa memandikannya dengan cara disemprot menggunakan hand sprayer, dengan setelan halus setiap pagi hari.
Yang perlu diperhatikan adalah air minumnya. Sebab burung pelatuk sering mengotori air minumnya. Bahkan beberapa burung pelatuk memiliki kebiasaan unik. Misalnya, sebelum makan voer, mereka akan mencelupkan dulu bahan pakan tersebut ke dalam wadah air minum. Entah apa tujuannya, mungkin agar voer lebih mudah dicerna. Karena itu, beberapa kicaumania lebih senang memberikan voer ayam yang ditumbuk halus.
Karena di dalam sangkar terdapat batang pohon, tentu sangkarnya menjadi lebih cepat kotor, terutama oleh bubuk dari bekas patukan batang pohon tersebut. Karena itu, setiap hari sangkar harus selalu dibersihkan.
Karena serpihan kayu ini mudah mengundang tungau, maka anjuran desinfektan sangkar yang pada burung kicauan lain cukup dilakukan seminggu sekali, pada burung pelatuk perlu dilakukan 2-3 kali seminggu. Anda bisa menggunakan desinfektan khusus burung, yaitu FreshAves, yang aman bagi burung maupun manusia.
Pelatuk bukanlah burung yang bisa meniru suara burung lain. Kemampuan mereka sangat terbatas. Burung ini dicari justru untuk menemani dan mengisi burung peliharaan lainnya seperti murai batu, kacer dan cucak hijau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.