Beternak kelinci? Ya mengapa tidak…
Gambaran singkatnya: modal kecil, pemeliharaan mudah, tidak membutuhkan lahan yang luas bahkan pakan pun tidak terlalu sulit dan mahal, sebab bisa memanfaatkan pakan hijauan dan limbah pertanian/pangan yang ada di sekitar lingkungan peternak.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Nah, selain cepat berkembang biak, harga jualnya pun bagus bahkan tidak sulit untuk menjualnya. Artinya, beternak kelinci sangat cocok untuk ternak keluarga, entah itu petani di desa maupun keluarga di perkotaan.
Dengan cuma memiliki 1 pasang kelinci misalnya, dengan kondisi lingkungan yang pas, kelinci mampu melahirkan 10-11 kali/tahun dengan rata-rata 6-7 anak per kelahiran dan beranjak dewasa pada umur 6 bulan. Nah kalau yang kita piara lebih banyak lagi, tentu pemeliharaan lebih efisien dengan hasil yang tidak kecil.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Itu kalau kita bicara soal kelinci pedaging, lantas bagaimana dengan kelinci hias? Uh, ternyata juga menggiurkan. Contohnya: kita punya induk kelinci New Zealand umur 5 bulan seharga Rp 150.000. Dia beranak setiap bulan 6 ekor. Harga anakan umur 1 bulan Rp 15.000 x 6= Rp 90.000. Jika kita punya 10 ekor indukan produktif saja, maka setiap bulan mampu menghasilkan 6 x 10 = 60 ekor anak x 15.000 = Rp 900.000. Kalau punya banyak indukan? Ya tentu penghasilan semakin tinggi.
Memang kita tidak melihat hasil uang semudah itu. Ada tiga hal yang perlu menjadi pemikiran untuk mengurangi mimpi Anda beternak uang tersebut. Pertama, biaya pakan yang tidak sering menjadi perhitungan mengakibatkan kecelakaan berantai di tengah jalan, terutama jika Anda tega memberikan pakan kelinci apa adanya di musim kemarau dan ketika Anda tak mampu membeli konsentrat.
Kedua, perhitungan angka kelahiran 6 ekor memang wajar karena kelinci bisa melahirkan 8, bahkan sampai 10 ekor. Kalaupun ada yang melahirkan 2 atau 4 ekor itu sifatnya kasuistis. Namun demikian kasus kematian beruntun juga harus diperhatikan.
Selain faktor pakan, kebersihan juga menelan biaya, kecuali jika Anda memang tidak membayar orang untuk membersihkan kandang setiap hari. Obat-obatan pada kasus penyakit menular juga sering menelan biaya banyak. Lantas di mana peluang empuknya? Ikuti saja tulisan berikutnya mengenai beternak kelinci. (dari berbagai sumber).