Saya mendapatkan beberapa SMS dari teman yang mengeluhkan burungnya terkena penyakit berak kapur. Terakhir, saya juga menyampaikan jawaban tentang berak kapur yang menyerang burung beo atas pertanyaan dari seorang teman di sebuah forum online.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Meskipun berak kapur pada burung mungkin dikarenakan oleh beberapa sebab, tetapi penyakit salmonellosis mempunyai gejala khas, yaitu tinjanya berwarna putih dan sisanya banyak menempel di sekitar kloaka burung. Untuk burung-burung yang dipelihara secara koloni, gejala penyakit ini yang dapat diamati adalah burung suka bergerombol di tempat yang hangat, tidak mau makan, dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), kelihatan mengantuk dan beraknya berwarna putih seperti kapur.

Sementara untuk burung yang berada dalam sangkar sendirian, juga menunjukkan tanda-tanda serupa, yakni buruug berusaha mencari tempat di pojok tidak mau makan, dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), kelihatan mengantuk dan beraknya berwarna putih seperti kapur.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Salmonellosis yang disebabkan oleh bakteri dapat menyerang burung atau satwa lainnya dengan angka kematian cukup tinggi dan merupakan penyakit zoonosis (menular kepada manusia). Burung yang telah dewasa lebih dapat bertahan, tetapi dapat menjadi pembawa (life carrier) salmonellosis tersebut. Pada burung di penangkaran dapat menyebabkan penurunan produksi telur.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Dua spesies

Menurut Drh Dharmojono dalam buku Aneka Permasalahan Burung dan Ayam Hias, dikenal dua spesies salmonellosis yang utama, yaitu Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum. Kedua spesies ini mirip sekali, bahkan beberapa ahli menganggapnya sama.

Salmonellosis adalah penyakit menular baik secara langsung maupun tidak langsung. Induk burung penderita atau pembawa salmonellosis menghasilkan telur yang mengandung kuman salmonella. Apabila telur tersebut menetas anaknya pun akan membawa salmonella. Itulah sebabnya penangkaran burung perlu selalu melakukan tes salmonella.

Apabila hasil tes positif, penangkat dilarang menyebarkan atau menjual anak burung hasil produksinya. Dalam kasus asyam, telur yang dicurigai berasal dari induk carrier salmonellosis jangan dimakan setengah matang, apalagi mentah, melainkan harus dimasak dahulu sampai benar-benar matang (hard boiled eggs).

Untuk menanggulangi penyakit salmonellosis dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.

  1. Untuk burung yang jelas-jelas mengidap penyakit salmonella  harus  dieliminir atau  disingkirkan.
  2. Upaya paling utama adalah pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
  • Untuk pencegahan, pada pakannya bisa ditaburi BirdVit atau multivitamin lain sampai gejala berak kapur tidak tampak lagi.
  • Untuk pengobatan, berikan terapi BirdBlown. Larutan BirdBlown bisa diberikan pada air minumnya; atau dioles-oleskan ke ekstra fooding dan disediakan sepanjang hari selama tujuh hari berturut-turut.

Selanjutnya lihat juga penjelasan pada keterangan lengkap produk-produk Om Kicau di sini.

Salam sehat burung Indonesia, salam dari Om Kicau.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895