Berikut ini adalah artikel pertama dari rangkaian artikel pro-kontra perawatan burung fighter atau petarung yang saya ambil dari Tabloid Agrobis Burung. Perlu saya tekankan, bahwa isi artikel ini tidak mewakili pandangan pengelola blog, Om Kicau. Silakan Anda cermati dengan seksama, khususnya untuk para pemula. Untuk mereka yang sudah malang melintang di dunia burung, ditunggu masukannya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Banyak kalangan menilai kalau memelihara jenis burung murai batu berpantangan memelihara jenis burung seperti kacer, tledekan maupun burung fighter lainnya. Konon, jenis-jenis tersebut tidak bisa dipelihara bersamaan khususnya dalam satu rumah. Mitos atau fakta, yang jelas, anggapan itu tidak sepenuhnya benar.
Itu yang dibuktikan H Mansur, pemilik murai batu jawara bernama Maradona dan Batitusta misalnya. Dia menepis anggapan tersebut. Fakta ini yang sudah dibuktikan kedua gaconya yang baru saja memetik kemenangan, khususnya Maradona yang mendulang gelar juara pertama dikelas paling bergengsi dalam sebuah even akbar di Ancol Jakarta belum lama ini.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Bahkan, tatkala Agrobur menyambangi kediaman pria yang juga importir kenari, blackthroat, lovebird dan aneka jenis burung paruh bengkok ini di kawasan Cibubur, sederet murai batunya justru sedang diumbar, yang justru bersebelahan dengan kacer koleksinya.
“Nggak masalah tuh, walaupun berdekatan, asalkan jangan saling melihat,” ungkap pemilik bendera Raja Fauna & Bird ini.
H Mansur memang tak asal ucap, tak hanya seabrek murai batu yang jadi jawara andalannya yang berjumlah lebih dari 5 ekor, bahkan sederet kacer andalannya seperti Dewi Persik, Raja Basah, Tunggal Jaya dan Lorena. “Dewi Persik kemarin masuk juara dua di Ancol,” bisiknya.
Lantas, bagaimana H Mansur mensetting kedua jenis burung jawaranya yang sebagian di antaranya disimpan satu rumah? Menurutnya, itu tergantung dari bawaan dan karakter burung yang bersangkutan. Selain itu, ya perawatan hariannya khususnya pola makannya.
Biasanya, kalau jenis murai batu dan kacer dipelihara satu atap atau serumah, jenis kacer yang harus mengalah. Burung lebih banyak ngebagong. lni juga diakuinya, sebagian burung kacer jawaranya lebih banyak ngebagong di rumah, karena lebih tertekan oleh murai batu. Namun demikian itu hanya temporer. “Burung ngebagong hanya di rumah aja, kalau di lapangan sih jalan. Ini buktinya kedua-duanya bisa juara,” jelasnya.
Yang dimaksud pola makan di antaranya setelah eksfood harus tetap tenaga, jangan berlebihan atau over. Ini tak lain untuk menjaga naluri fighter burung di rumah. Misalnya, untuk kacer Dewi Persik, dia memberinya 3-2 ekor jangkrik dalam sehari, porsi tersebut harus tetap dijaga. “Kalau berlebihan bisa galak, apalagi mendengar murai bisa kelewat birahinya,” ungkapnya.
Menurunya lagi, dengan kondisi yang terjaga burung akan stabil terutama di lapangan. Itu sebabnya, jangankan hanya sekedar satu rumah, semobil dalam perjalanan menuju lomba pun dia tak merasa takut burung menjadi rusak. “Buktinya, murai dan kacer setiap ke lomba tetap satu mobil, bahkan kalau bawa murai lebih dari satu sesama murainya yang dipisah, begitu juga kalau keluar kota,” bebernya. (Bersambung ke artikel terkait di bawah ini)
Artikel terkait:
- Menghindari memelihara murai batu dan kacer berbarengan: Antara mitos dan fakta (2)
- Performa murai batu vs kacer, cucak ijo dan cendet: Antara mitos dan fakta (3)
- Simpan murai batu vs tledekan perlu berjauhan: Antara mitos dan fakta (4)
- Transportasi burung dan jaga jarak burung: Antara mitos dan fakta (5)