Di Jawa Barat, kelas anis merah masih menjadi salah satu kelas favorit. Meski secara umum, belakangan ini kelas anis merah di beberapa lomba di blok Barat mengalami penurunan, namun di Jawa Barat peminatnya masih tergolong stabil. Khususnya di wilayah Bandung dan Priangan Timur.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Hanya saja, jika dulu anis merah mania Jabar lebih pede dengan kualitas anakan dan hutan asal daerah sendiri, kini sebagian mulai bergeser ke anakan ring dari Bali. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ¡ni terjadi.

Perburuan berlebih

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Di antaranya, semakin berkurangnya produksi anakan dari hutan yang diakibatkan perburuan dilakukan secara berlebihan. Yakni, saat memanen anakan, juga sekaligus dengan indukannya.

Kemudian perburuan anakan dari hutan yang marak tidak diimbangi oleh pelestarian lingkungan, sehingga kuantitas dan kualitas produksi terus menurun.

Maraknya anis merah ring Bali di Jabar sudah mulai terasa sejak 4-5 tahun lalu. Saat itu kelas anis merah di Jabar sedang berada di puncak. Hal ¡tu dibuktikan dengan bermunculannya para pemasok anakan ring Bali.

Setidaknya di beberapa daerah di Jabar, kini terdapat agen-agen anis merah ring Bali Di antaranya, Billy Bird Shop Majalengka, Kios Merah Putih di Pasar Sukahaji, Bandung dan Baleendah.

Majalengka, yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah di Jabar yang potensial menghasilkan anis merah juara, kini harus bersaing dengan anakan dari Bali. Gempuran anakan Bali di Jabar kian terasa setelah banyak bukti di lapangan yang moncer.

“Di Jabar, kini sudah banyak anakan Bali yang berprestasi. Tidak bisa dipungkini, memang kualitas anakan Bali saat ini lebih unggul dibandingkan anakan atau tangkapan hutan asal Jabar,” jelas Deddy, pemilik Billy Bird Shop, yang sudah sejak tahun 2009 disuplai anakan anis rnerah dari Bali.

Dalam sebulan, rata-rata dikirmi anakan Bali sebanyak 100 ekor. Belum sebulan, stok anakan langsung ludes. Kemudian, dikirm lagi 100 ekor, dan bulan berikutnya stok sisa sedikit. la menyuplai ke hampir semua daerah di Jabar dan sebagian Jabodetabek.

Anakan yang diambil dari Bali, berasal dari daerah rata-rata berusia di atas sebulan atau setelah lepas loloh. Tapi kadang-kadang yang masih diloloh juga diambil. Sebelum dipasarkan, begitu barang datang dari Bali, anakan disortir terlebih dahulu. Sortir dilakukan dua kali. Yang pertama, memisahkan jantan dan betina. Kemudian yang kedua, memilih kualitas anakannya.

Sementara itu, salah satu agen besar di Jabar, yakni Kios Merah Putih Pasar Sukahaji Bandung, sudah dua tahun terakhir ini secara rutin berburu anis merah trotolan ring Bali langsung ke lokasi. “Minimal 2-3 bulan sekali saya cari langsung ke sana. Setelah memilih, anakan anis merah langsung dikirim ke Bandung,” jelas Afat, pemilik Kios Merah Putih, kepada Agrobur, belum lama ini.

Setiap buan, pengiriman bisa dilakukan 2-3 kali. Namun, ¡tu pun tergantung situasi. Terutama jika stok anakan sedang banyak, minimal 2 kali kirim dalam sebulan. Sebanyak 80-100 ekor anakan dikirim setiap kali pengiriman. Rata-rata anakan yang dikirim usianya 1-2 bulan atau setelah lepas lolohan.

Begitu tiba di Bandung, usia di atas 2 bulan sudah langsung dipasarkan. “Anakan yang baru didatangkan dari Bali berada di kios ini tidak lama. Karena sebelum barang datang, sudah banyak yang pesan. Jadi begitu barang datang, besok atau lusa langsung diambil pelanggan, terutama dari luar kota. “Jadi di sini tinggal menyisakan sebagian untuk konsumen lokal,” katanya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Di Kaltim kosong

Anis merah ring Bali yang menjadi buruan agen-agen di Jabar, rata-rata berasal dari daerah Karang Asem dan Pupuan. Terutama anakan yang berasal dari daerah Pupuan dikenal lebih bagus kualitasnya. Selain posturnya besar dan cerdas, mentalnya juga bagus.

Kualitas anakan yang bagus bisa dilihat dari ciri-ciri fisik. Antara lain, bodi proporsional, kaki piramid, leher panjang dan mata belo. “Usia sebulan sudah bisa kelihatan. Asal sudah bisa nangkring, karakternya bisa ketahuan,” jelas Afat.

Perbedaan mencolok muncul di Pulau Borneo. Jenis satu ini tak setenar di Pulau Jawa. Perkembangannya cenderung stagnan. Pasalnya, cuaca Kalimantan kurang sesuai buat jenis ini. Bahkan terakhir pasokannya cenderung sedikit.

Di wilayah Kaltim malah saat ini sudah tidak ada pasokan. Kalau  ada harga jualnya pun tinggi. Piyikan dibanderol kisaran Rp 800 ribu — hingga sejuta.

“Sebagian pemain di Kaltim ambil anis rnerah sudah jadi. Bila masih piyikan susah perawatannya dan perlu meloloh,” jelas Irin perawat anis merah milik H. Tri Mataram, Tragedi jawara milik Aim, Budi Helm Surabaya.

Kendati demikian keias ini tetap dipertahankan, meski tiap gantang kisaran hanya diikuti 10-15 ekor. “Merah mania Kaltim tetap ingin mempertahankan kelas ini walau gantangan terlihat melompong,” ungkap Edy Pribowo, merah mania senior Bontang.

Senada diutarakan Agung MC, yang mengatakan EO di Kaltirn akan tetap membuka kelas ¡ni agar tidak tergerus seperti anis kembang. Kebanyakan pemegang anis merah jawara di Kaltim merupakan kicaumania yang biasa tampil keluar Kaitim seperti Lemot milik Uut Tani Jaya Balikpapan.

+++
+++
Disponsori oleh: RAHASIA BURUNG JAWARA
+++

Artikel ini adalah bagian III dari serial Bisnis burung piyikan anis merah yang diturunkan 4 seri. Sumber Agrobis Burung.

(Bersambung)

Rangkaian artikel:

1. Bisnis burung piyikan anis merah (1): Blok timur harga Rp. 700.000
2. Bisnis burung piyikan anis merah (2): Blog tengah mulai harga Rp. 800.000
3. Bisnis burung piyikan anis merah (3): Blog barat stabil, Kaltim jeblok
4. Bisnis burung piyikan anis merah (4): Kematian, risiko terbesar

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895