Meskipun sudah memesan tiket cukup banyak, Sigit WMP Klaten mengaku deg-degan dengan kinerja juri. Sebab dia punya pengalaman kurang mengenakkan dengan kinerja juri PBI pada Piala Raja 2011 dan yang terakhir ada pada gelaran Paku Alam Cup 6 Mei lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di Paku Alam Cup, Sigit menggantangkan salah satu andalannya, lovebird Kelana. Kerja cukup baik, tetapi ternyata tidak masuk. “Padahal pada 29 April baru juara 1 di Presiden Cup Jakarta. Walau pun beda organisasi, saya kira secara umum kriteria penilaian kan relatif sama, membedakan burung kerja bagus dan tidak juga relatif sama, juga saya kira kriteria lovebird yang layak dan yang tidak juga seharusnya tidak jauh berbeda, artinya kita yang di luar lapangan pun bisa ikut menilai apakah kerja juri cukup teliti dan baik apa tidak,” ujar Sigit.
Mengingat ini even besar dan bergengsi, apalagi lokasi di Taman Candi Prambanan, sebagai kicaumania Klaten dekat dengan teman-teman kicaumania Jogja, Sigit pun merasa perlu memberikan dukungan yang maksimal, paling tidak bisa turut serta berpartisipasi menjadi peserta yang baik.
“Saya ingin jadi peserta yang baik saja, tidak neka-neka, tapi tolong panitia juga harus bekerja profesional, memilih juri pun yang profesional, jangan hanya memperhatikan burung-burung milik bos-nya sendiri-sendiri atau puna relasinya saja. Perhatikanlah sebagian besar peserta lain yang datang ingin menjadi pelomba murni. Itu saja harapan dan masukan saya, demi kebaikan, semoga bisa diterima oleh panitia dengan lapang dada dan dilaksanakan dengan baik di lapangan.” (Waca – Jogja)
Artikel ini didukung oleh:
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Pokoknya dalam even besar nanti, marilah kita saling menjaga moment yang paling penting dalam piala raja nanti, jangan ada yang teriak, sehingga juri bisa menilai dengan maksimal, kita bisa liat semua mana aja burung yang bekerja di llapangan dengan baek
Setuju buat om sigit semoga piala raja yg akan dtg lbh fair dan tdk melihat burung tmn atau burung yg dicalo ma panitia waktu beli
Klo aku sudah biasa dikadalin ditiap lomba dan mana pernah aku dan anak buahku protes harus juara. Semua tau kualitas burung yg aku punya dan tanya gimana aku di lapangan. Saya hobi burung bukan hobi lomba. Aku liat burungku kerja aja udah senang terserah juri yg menilai. Ini pengalamanku di PR 2011 dan Paku Alam kmaren terutama kelas LB semua tau kualitas burung saya. Tks maaf jika ada yg tersinggung
sangat setuju…ini yg dtakutkan pemula sperti saya….
jadi juara bersama …aja ..biar semua ngerasakan..ha..ha…ha…ha..
Setuju Om, Jadi peserta yang baik, tidak neko – neko. Ya kalo kalah lilo legowo gak usah nggresulo, nggrundel. Kalo ada faktor “X” kekalahan itu yang seharusnya menang, tentu juri yang menilai tahu kalo dia sudah bohong dg keputusannya.
Tapi kalo mau bertanding yo hrs siap kalah, n legowo, kalo sy liat di lomba2 para pemandu team2 besar sepertinya ngga ada yg mau kalah, kalo masalah juri ngga fair ntar waktu yg bicara, bagusnya ya jgn2 teriak2 jd nanti ketahuan mana yg layak juara, mtr nuwun, team underground
utk daerah solo dan sekitarnya dimana sy bs mendapatkan vitobel obat penumbuh bulu?
Mohon koreksi diri para Juri PBI,semoga benar2 fair play dalam melaksanakan tugasnya…
Mohon sama2 kita jaga reputasi Piala Raja ini, jangan karena ulah segelintir orang saja Piala Raja ini turun pamornya. Saya berharap Piala Raja tetap eksis untuk seterusnya dan tetap berjaya. Amin…