Gila, Revisi UU No. 5/1990 ternyata juga memberi sanksi berat jika burung impor Anda lepas

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Anda pemilik burung impor atau keturunan impor seperti kenari, lovebird, dan sejenisnya? Jika Revisi terhadap UU No. 5/1990 disahkan, maka kalau burung Anda lepas, Anda bakal dihukum. Ancamannya, pidana kurungan paling lama 7(tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp. 10.000.000.000.000,- (sepuluh lima milyar rupiah).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Gila? Ya!! Kok bisa begitu? Hal itu berkaitan dengan ketentuan yang ada pada Revisi UU No. 5/1990 tentang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ketentuan Pasal 83 huruf k. Disebutkan bahwa kita dilarang “mengembalikan atau melepaskan ke habitat alam bagi spesies asing.” Dalam penjelasannya hanya disebutkan “cukup jelas”, artinya apakah burung Anda lepas dengan disengaja atau tidak disengaja, Anda akan tetap terkena pasal tersebut.

Katakan Tidak untuk Revisi UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Sebarkan seruan ini

Artikel ini memang masih terkait dengan pembahasan kita tentang Revisi UU No. 5/1990 sebagaimana saya tulis di artikel “Dunia kicaumania dan bekisar bakal gonjang-ganjing jika Revisi atas UU No. 5/1990 disahkan”. Di sini pula saya tekankan perlunya ada penggalangan kekuatan dari masyarakat untuk menentang pengesahan Revisi UU No. 5/1990 tersebut.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Seusai saya menulis artikel di atas, Om Ige Krsitianto, mengirim lagi pesan masuk di facebook. Dia menyebutkan perlunya diskusi luas bagi kemungkinan munculnya revisi UU tersebut. Om Ige mengatakan, “mau yang lebih heboh nggak Om? Pasal 83 huruf k. Mengembalikan atau melepaskan ke habitat alam bagi spesies asing. Hal ini berarti semua pemelihara kenari, lovebird, parkit, blackthroat, dll semua jenis impor… bahkan ketika murai batu ras nias misalnya lepas di Jawa, maka akan kena sanksi dua kali lipat daripada melakukan kawin-silang. Pepatah sudah jatuh tertimpa tangga terus ketumpahan cat dinding nih Om. Siapa sih kawan pemelihara burung yang ingin burung peliharaannya lepas? Nah ini sudah burung peliharaan kita lepas, kita bisa kena sanksi lagi. Yakin bakalan hueboh nih dunia perburungan.”

Jadi nantinya, kalau burung lovebird atau kenari atau blackthroat Anda lepas, atau pemain burung di Jawa murai batunya lepas atau semua kejadian yang bermakna “melepaskan burung asing” di habitat tertentu di Indonesia, kita tidak bakal bisa mengklaim, “Itu burung saya.” Sebab, bukannya burung Anda dikembalikan, justru Anda kena sanksi.

Kalau Anda menyebut bahwa pasal-pasal revisi itu mengada-ada dan tidak masuk akal, maka jika revisi UU itu sudah berlaku, itulah faktanya. Apakah ini akan menjadi ladang tindak penyelewengan baru bagi oknum aparat atau tidak, maka esensinya tidak di sana. Esensi yang perlu kita pegang adalah bahwa UU semacam itu sungguh tidak masuk akal dan karenanya harus kita tentang.

Kita harus melawan!!

Oke sobat semua, di sini saya berikan lagi link-link download peraturan hukum yang kita bicarakan di atas, silakan didownload dan kalau sempat Anda pelajari.

1. UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

2. Penjelasan UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.

3. Draft Revisi UU No. 5 Tahun  1990.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

27 Comments

  1. semoga segala undang2 yg dibuat bermanfaat bagi kehidupan rakyat Indonesia,sisi baiknya dlm uu diatas biar kita lebih sayang pada piaran..hehehe maaf komen orang bego yg g punya pendidikan ni…wasalam

  2. memang benar kasus flu burung disebabkan oleh unggas tp kalo kita bisa menjaga,mengantisipasi,dan menanggulangi hal itu tidak akan terjadi dan saya
    mewakili anggoto kicau fans club gresusda q hanya berikan satu kalimat saja

    “SATU HATI SATU JIWA SATU NYALI BERANI TOLAK BERSAMA REVISI UU NO 05/1990”

  3. kenapa ga ad pasal buat org impor yg pd di lepas…toh lbh banyak penyakit jasmani end moral buat rakyat….burung di pikirin..sabunnya aj mahalan dia dr manusia…pesan buat tukang bikin pasal,,kucurin dana buat pengembangan sumber daya alam,jng dananya buat beli mobil koruptor…sm beli kue buat rapat.

  4. halahhhhh, pada heboh semua
    kaga bakal jalannnnnnnnn
    mbo yah pada mikir. emang semua hewan piaraan kita terdata??????
    ente-ente lahir di mana kapan dan dari rahim siapa aja tidak terdaftar di system pemerintah.
    ini kok heboh-heboh ngurusin manuk.
    lebay!!!!!!!!!!!!

    pake bahas murai nias lepas di jawa lah, lepas di palembang lah,
    penghobi murai aja kagak tau asal murainya dari mana
    apalagi aparat. hahaha cape deh

    saya juga penggemar burung
    tapi ga perlu komentar ke kanan kiri sampe menghina orang segala
    (kok ada yang bisa2nya hina Bapak Presiden)
    sampe nyambung ke korup dan segala macam pula hahahaha
    lucu semuanya yang komen.

    peraturan ini dibuat guna pencegahan penyebaran bibit2 penyakit yang sejak tahun 2000 sudah mulai marak dibahas, terkait pendapat2 yang mengatakan virus2 tersebut dibawa masuk oleh hewan2 termasuk burung2 import. itu saja, titik

    gak usah lebay kaya orang2 yang ga tau apa2 jaman sekarang
    dikit2 menggalang masa, dikit2 demo
    cape deh!!!!

    gunakan pendekatan intelektual, jangan provokasi di dunia maya
    coba dirembuk bersama kawan2 kicau yang memiliki latar belakang pendidikan yang “cukup”
    bersama2 membawa masalah ini ke pihak2 terkait
    jangan bikin tulisan provokatif, apalagi nulis komentar kosong yang ga ada isinya
    hasilnya apa? beberapa pihak yang “kemampuannya kurang” akhirnya menyampaikan komentar2 yang makin jauh dari inti masalah bahkan makin memperkeruh suasana

    sorry om duto, tapi menurut saya, ini bentuk provokasi dan terbukti berhasil jika dilihat dari komentar2 yang ada…

    sebaiknya beritanya bernada informatif saja, jangan provokatif.

    coba om baca2 lagi tulisan di web ini, dan renungkan. perlukah nada tulisannya seperti itu

    maaf kalau kurang berkenan, saya respect sama anda, dan kawan2 kicau semuanya
    saya sendiri penggila burung,
    tapi di satu sisi saya juga penulis. dan masukan saya, tolonglah dalam menulis terutama tulisa2n yang ditujukan kepada masa yang berjumlah cukup besar dikemas dalam bahasa yang lebih “enak”

    regards

  5. sebenarnya pemerintah dalam merevisi UU ini sama sekali tidak ada unsur pemerasan…apalagi terhadap rakyatnya..hal ini di lakukan supaya berhati hati dalam memelihara burung..burung kan bawa penyakit yaitu flu burung..coba kalau samapi lepas…kan bahaya..mendingan piara sapi atau kerbau soalnya tidak ada flu sapi atau flu kerbau…jadi kalau lepas juga masih aman…

  6. pantesan koruptor di pelihara dan di lindungi di negara ini.soalnya koruptorkan salah satu SATWA asli indonesia…TIKUS negara…..makanya terlindungi!!!!

  7. otak pemerintah mungkin isinya cuma pengen DUIT DUIT dan DUIT,

    mungkin mereka iri karena ga bisa beli atau ngrawat burung.

  8. coba bikin UU yang bermanfaat buat rakyat, bukan malah nyengsarain, payah tuh mereka yang makan minim darah rakyat, negeri siapa ini ?

  9. BAYANGKAN,,,,, orang yg korupsi milyaran ,saja di biarkan kruyuran di luar negri ,sedangkan masalah sepele saja di penjara 7th, APAKAH PEMERINTAH BERSEKONGKOL DENGAN KORUPTOR ?

  10. Namanya saja peluang, bagaimana caranya dapet duit gampang, tidak beresiko. Kalau mau di sah kn ya silahkn saja tapi ingat PEMILIHAN. Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.

  11. kalau saya sih setuju banget..lagian siapa suruh piara burung..mendingan piara tuh anak2 yatim dan terlantar..burung juga makhluk hidup..dia juga ingin bebas…sama seperti kita..ya penjara ajah…biar di merasakan bagaimana rasanya di penjara..seperti burung piaraannya..

  12. Wah bahaya nih kalo bener2 kejadian sampe UU No. 5/1990 direvisi. Masa gara2 burung lepas jadi kena sanksi sampe milyaran. Mudah2an aja revisi yg seperti diatas nggak jadi ya Om

  13. negara terlucu di dunia,wakil rakyatnya hanya jenius kl memikirkan gimana caranya ngorup duwit rakyat,kl memikirkan uu yang pro rakyat kecil NOLBESAR,kl pemimpinnya dah pada hobi korup,gimana rakyat mau sejahtera,gaji aja yang besar!

Komentar ditutup.