Kacer Satria Dewa menasbihkan diri sebagai ‘kacer terbaik’, khususnya di tanah Jawa, setelah meraih juara nyeri di Royal Cup Jakarta (9 September), dilanjutkan hatrik di Kicau Mania Bersatu PBI Semarang (16 September 2012).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Potensi gebrakan Satria Dewa sudah mulai terlihat di Piala Raja (8/7/2012), hanya saja, waktu itu belum tampil optimal, sehingga hanya meraih runer up di bawah Speed Racer. Tampil kesetanan sejak di Royal Cup, kemudian KMB Semarang, dan kemungkinan juga bakal ditarungkan lagi di KMBB Surabaya (30/9/2012).
Deny Halim, seorang tokoh kicaumania asal Jakarta, sambil mengamati penampilan Satria Dewa di Semarang bahkan menyebutkan peluangnya untuk terus menang di tanah Jawa hingga 2013. “Melihat umurnya yang masih muda, cara tampilnya, volumenya, pokoknya materi secara keseluruhan, sepertinya sampai 2013, kelas kacer masih akan jadi milik Satria Dewa.”
Burung nagen dan tenang
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Satria Dewa memiliki cara tampil nagen sambil ndongak, atau neklek ke atas. Dia akan terus ngerol dengan membuka mulut lebar-lebar sampai seperti mau sobek, sebagai tanda volumenya super dahsyat.
Kedua kakinya akan tetap tenang atau diam di pangkringan dari awal hingga lomba berakhir. Bisa dikatakan miskin atau malah tak punya gaya. Atau kalau boleh disebut gaya, ya hanya bunyi sambil neklek, sebab dia tidak menari sama sekali, sebagai mana umumnya kacer dan oleh beberapa pihak gaya tarian kacer dianggap sebagai poin tambahan dalam penilaian.
Satria Dewa juga tidak memilih-milih posisi di lapangan. Apakah dapat tiket pinggir, agak ke tengah, atau tepat di tengah, semua tidak akan mempengaruhi penampilan. Justru ketika di pinggir, para kicaumania yang menonton bisa memantau dengan lebih baik, baik lebih terlihat secara visual, juga lebih jelas bagaimana volume dan variasi lagunya.
Andi, orang kepercayaan Jimmy DS asal Surabaya yang dipasrahi merawat, menyebutkan bila perawatannya cukup gampang. Pagi dan sore diberi masing-masing 5 ekor jangkrik. Masuk kandang umbaran sebentar saja di waktu pagi. Umbarannya pun ukuran biasa, panjang 2 meter. Di umbaran dipaksa terbang bolak-balik sekitar 100 kali. Kemudian dibiarkan untuk beristirahat atau santai di dalam umbaran sekitar 1 jam, baru dikembalikan ke sangkar. (Waca-Jogja)