Fenomena srindit di Bangka: Full peserta, jawara ditawar 25 juta!

Sebagian besar kicaumania mengenal srindit sebagai burung master. Harga di pasaran mulai Rp 50 ribu hingga beberapa ratus ribu rupiah. Pengin tahu bagaimana kisah Srindit di Bangka? Ternyata srindit di daerah ini termasuk burung lomba bergengsi, setara bahkan lebih tinggi daripada murai batu atau kacer. Makanya saat berlangsung lomba Speed Racer Cup di Taman Sari, Pangkal Pinang, Minggu (18/11), srindit masuk kelas utama, bahkan dibuka hingga tiga kelas dan semuanya full peserta.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jauh sebelum even ini digelar, Adry Riady kepada Om Kicau pernah melaporkan kalau kelas srindit sudah habis terpesan lebih dulu ketimbang kelas-kelas lain. Harga srindit kelas lomba, apalagi yang sudah meraih prestasi, bisa mencapai puluhan juta rupiah. Bagi kicaumania yang tidak tinggal atau belum pernah ikut lomba di Bangka, mungkin heran melihat kenyataan ini.

Jangankan kicaumania yang tinggal di Jawa. M Khadafi yang tinggal di Sumatera (tepatnya di Lampung) dan memiliki srindit berprestasi pun kaget melihat fenomena di Bangka. “Gila, kru saya di Bangka menelepon kalau Lala, burung saya yang juara di kelas utama, ditawar 25 juta rupiah,” ujarnya.

Khadafi juga geleng-geleng kepala saat krunya menceritakan tiga kelas srindit semuanya full peserta, tanpa tersisa.  Srindit jantan atau betina sama-sama tempur dan bisa dilombakan. Lala adalah jenis srindit betina. Meski ditawar mahal, Khadafi memilih untuk tidak menjualnya.

Penggemar srindit di Bangka memang luar bisa. Boleh dibilang gengsinya melebihi murai dan kacer. Sebagai gambaran, untuk even tanggal 9 Desember mendatang, tiket pendaftaran untuk tiga kelas srindit saat ini pun sudah habis terjual!

Hujan pun tetap diterjang

Mengenai pelaksanaan Speed Racer Cup, Minggu (18/11) lalu, Om Adry Riady melaporkan dari Bangka, lomba berlangsung seru dan sukses. Baru separo jalan, hujan deras sudah menerpa. Namun para peserta tidak surut, hujan tetap diterjang.

“Hebat sekali heroisme peserta di Bangka. Waktu saya turun lomba di tempat lain, kalau hujan deras ya biasanya ada break sambil menunggu reda. Di Bangka, hujan sama sekali tak membuat peserta mundur, terus diterjang hingga sesi terakhir selesai,” ujarnya.

Sebagain besar peserta Speed Racer memang kicaumania dari Bangka dan sekitarnya. Hanya sebagian kecil yang dari luar Bangka, termasuk yang diundang Adry seperti M Khadafi. Meski tidak bisa datang sendiri, kru dan sejumlah jagoan andalannya bisa turun gelanggang.

Hasilnya, burung-burung Khadafi mendominasi di even ini,  termasuk di kelas bergengsi srindit dengan jago Lala. Di kelas murai batu juga nyeri juara 1 melalui Ade Ray 81. Sedangkan di kelas kacer, Khadafi membawa pulang juara 1 dengan gaco andalan Monster Aceh.

Beberapa kelas mungkin terasa asing namanya bagi kita. Misalnya Cep Cep, yang dibuka dua kelas. Di Bangka, ada pula yang menyebutnya burung kelintang. Burung ini disebut-sebut asli Bangka. Adry pun mau berbagi dengan mengirimkan foto burung Cep Cep, untuk memberikan gambaran yang jelas. (Waca-Jogja)

Hasil Lomba Speed Racer Cup di Pangkal Pinang (18/11)

Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.