Burung cuckoo lebih kejam daripada kedasih

Burung cuckoo memiliki perilaku buruk yang mirip dengan kedasih, yaitu sering menyusupkan telur-telurnya ke sarang burung lain agar ditetaskan tanpa sepengetahuan si empunya sarang. Perilaku ini diketahui Justin Welbergren, peneliti dari Universitas Cambridge Inggris, ketika riset di sebuah kawasan hutan Malaysia. Yang menjadi korban perilaku buruk cuckoo adalah induk betina murai batu, burung yang sebenarnya dikenal sebagai petarung. Anda mungkin bertanya, mengapa murai yang fighter sejati bisa kalah dari cuckoo? Tentu saja, karena penampilan cuckoo nyaris menyerupai burung elang: predator yang doyan memangsa burung berukuran lebih kecil.

“Kesamaan yang paling mencolok dari burung cuckoo dan elang pemangsa adalah pola garis di perut mereka,” ujar Welbergren. Kemiripan itulah yang menjadi senjata utama burung cuckoo untuk menakuti indukan burung lain di dalam sarangnya, termasuk sepasang murai batu.

Sesaat setelah pasangan murai batu melarikan diri dari sarangnya, cuckoo langsung bertelur di sarang tersebut, kemudian pergi meninggalkannya begitu saja. Jadi, sama seperti kelakuan kedasih.

Tahu si cuckoo sudah pergi, sepasang indukan murai batu tersebut kembali ke sarangnya, dan mengira telur tersebut adalah buah perkawinan mereka, sehingga langsung dierami. Bahkan, ketika menetas menjadi piyik, murai batu betina pun dengan setia melolohkan makanan, karena menganggap cuckoo piyikan itu adalah anaknya sendiri.

Semua kejadian unik di dunia burung ini jangan membuat kita membenci cuckoo, juga kedasih, karena semuanya sudah didesain Sang Pencipta, tentu dengan tujuan yang jelas, kendati kita belum memahami sepenuhnya. Semoga Welbergren, juga peneliti lainnya, bisa membantu kita untuk memahami rahasia tersebut.

Salam sukses dari Om Kicau.