Tertangkapnya presenter Raffi Ahmad oleh BNN karena terbukti positif menggunakan methylone atau Metilon mengingatkan saya pada penggunaan Explosion sebagai doping pada burung oleh seorang teman sekian tahun yang lampau. Entah teman itu mendapat barang haram tersebut dari mana, tetapi yang saya perhatikan adalah efek pemberian narkoba itu pada burung. Intinya, burung benar-benar kerja ngotot, namun setelah itu kehabisan nafas dan KO!!
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) jenis obat-obatan yang digunakan Raffi adalah Metilon. Dalam beberapa referensi, senyawa ini merupakan obat yang dipatenkan oleh Peyton Jacob dan Alexander Shulgin pada tahun 1996 sebagai antidepresan. Obat itu seperti LSD dan MDMA (ekstasi) yang awalnya dipakai sebagai obat psikiatris eksperimental. Namun, penggunaannya berubah dengan cepat dari kepentingan klinis menjadi untuk rekreasional (senang-senang).
Methylone memiliki struktur kimia dan efek yang mirip dengan MDMA. Methylone merupakan turunan dari cathinone (katinona.) yang selama ini termasuk narkotika golongan I dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2009.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Seperti dikutip eHow, Jumat (1/2), dan kemudian dikutip katakabar.com, methylone memiliki kekuatan +4 atau lebih kuat dari turunan katinona lainnya. Katinona merupakan narkotika golongan I yang hanya boleh digunakan untuk keperluan riset. Untuk keperluan medis sekali pun, narkotika golongan itu tidak diizinkan, apalagi untuk keperluan rekreasional.
Begitu pula dengan methylone, zat itu sangat berbahaya jika digunakan untuk rekreasional. Sebab penggunanya bisa merasa mual, muntah, pusing, kejang, dada berdebar, kram jantung, dan bisa berujung kematian. Efek penggunaan methylone bisa nge-fly mirip dengan stimulan seperti amfetamin, MDMA, dan kokain. Efek ini termasuk euforia dan peningkatan energi. Pengguna juga merasa cuek dan lebih percaya diri jika mengonsumsi methylone.
Dengan mengonsumsi methylone bisa memaksa tubuh bekerja lebih cepat. Denyut jantung menjadi meningkat ke titik yang bisa membuat penggunanya mengalami palpitasi atau denyut jantung tidak teratur, bahkan setelah ia berhenti minum obat.
Penggunaan zat ini seperti alkohol, bisa menyebabkan penglihatan kabur dan mual. Begitu juga dengan ekstasi, yang bisa menyebabkan penggunanya mengepalkan rahang atau menggiling gigi. Jari tangan dan kaki juga bisa berubah menjadi kebiruan. Selera pengguna bisa ditekan, yang bisa menyebabkan anoreksia.
Untuk jangka panjangnya, seseorang yang menggunakan methylone, energi dan vitalitasnya bisa meningkat yang bisa beranjak ke masalah sirkulasi, paranoia, dan insomnia. Halusinasi dan delusi mungkin datang, tapi gejala itu mungkin pada saat yang tak diinginkan. Jika obat itu dihirup, saluran hidung dan mulut bisa meradang. Ini bisa mengakibatkan mimisan.
Karena efeknya berbahaya, methylone dianggap ilegal di sejumlah negara seperti Finlandia, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dan Israel. Dan zat ini tak diakui di Amerika Serikat.
Penah beredar di Belanda
Metiton memang jenis narkoba baru. Bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia. Di pasaran narkoba, Metilon mulai populer pada awal tahun 2000an. Metilon bisa dijadikan tablet ataupun cairan.
Di Belanda, Metilon pernah beredar dalam bentuk cairan, dengan nama Explosion. Di negara lain, Metilon dijual dalam bentuk bubuk dan tablet. Namanya pun bervariasi. Ada yang menyebutnya Metilon, ada juga yang menamakannya Purple Wave, Vanilla Sky, Ease dan Bliss.
Begitu pula mengonsumsinya. Ada yang digaung dengan ekstasi (MDMA), ganja, soft drink.
Pada tahun 1980, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahaya Metilon. Namun 16 tahun kemudian, Jàcob Peyton dan Alexander Shulgin nekad mempatenkannya sebagai obat anti depresi. Namun sejak tahun 2004, Metilon tidak lagi digunakan sebagai anti-depresan, karena ternyata banyak disalahgunakan.
Di Amerika Serikat, ‘barang haram’ tersebut baru dilarang secara resmi, pada bulan Oktober 2011. Hanya saja, ketika itu, larangannya masih bersifat sementara. Tetapi setahun kemudian, larangan itu ditingkatkan jadi permanen. Pelanggaran terhadap larangan tersebut, diancam hukuman maksimal, yakni 20 tahun.
Selain di AS, New Zealand dan Belanda, negara lain yang juga mengharamkan Metilon, adalah lnggris dan Swedia. Kedua negara tersebut sudah melarang Metilon diedarkan (apalagi diproduksi), sejak April 2010.
Secara umum, Metilon memiliki efek yang hampir sama dengan ekstasi. Yakni menimbulkan rasa gembira, penuh semangat dan tak kenal lelah. “Karena itu, pemakai Metilon selalu terlihat gembira, penuh semangat, enerjik dan tak pernah lelah,” jelas dr Lula Kamal sebagaimana dikutip Nyata, Kamis (31/1) lalu.
Menurut Lula yang kini menekuni masalah narkoba, efek egatif pemakaian Metilon juga tidak ringan. Bahkan lebih berat daripada ekstasi.
Metilon bisa merusak susunan syaraf pusat, pembuluh darah, jantung, ginjal dan liver, kanker mulut, lambung, anorexia, insomnia, kelelahan yang parah, paranoid dan bahkan kematian. “Seberapa buruk akibat dan penggunaan narkoba jenis baru ini, sangat tergantung pada respons tubuh masing-masing pemakai,” tambah Lula.
Sesuai dengan nama kimianya, salah satu bahan yang digunakan untuk membuat Metilon adalah cathinone. ini zat alami yang diambil darn daun khat (baca: kot).
Daun khat mengandung cathine dan cathinone. Tanaman khat banyak tumbuh di negara-negara Afrika Timur. Daunnya selalu hijau, sepanjang masa. Oleh penduduk setempat, Khat blasa dikunyah daunnya seperti yang dilakukan para pemakan sirih.
Manfaat yang mereka dapatkan dari mengunyah daun Khat merasa mendapatkan enerji tambahan, jadi lebih bahagia dan penuh semangat. “Sudah lama orang menyalahgunakan Cathinone itu,” kata seorang saksi ahli BNN, KombesPol dr Mufti Djusnir.
Efek pada burung
Seperti saya sebutkan dalam awal cerita, salah seorang kawan pernah menggunakan Explosion. Namun saat itu saya tidak tahu apa kandungan Explosion, juga tidak tahu darimana teman itu mendapatkannya. Saya baru menyadari Explosion adalah Metilon setelah membaca-baca referensi tentang narkoba terkait kasus Raffi.
Untuk efek penggunaan Metilon pada burung silakan Anda baca artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, yakni Kenali dan Hindari Burung kena Doping.
Inti dari artikel tersebut adalah bahwa penggunaan doping pada burung menyebabkan burung ketagihan dan karenanya dia hanya akan tampil jika diberikan asupan yang sama namun dengan dosis yang semakin lama semakin besar. Pada suatu saat selanjutnya, ketika secara mental burung masih memerlukan dukungan “asupan haram” tetapi fisik sudah tidak menerima beban kerja yang berlebih dan terus-menerus, maka burung akan drop sepenuh-penuhnya drop alias KO, tewas.
Dengan demikian, tidak peduli apakah itu Metilon, Kristal Meth atau Ice dan sebagainya, jangan pernah Anda berikan kepada burung kecuali Anda memang sudah tidak sayang kepada momongan Anda.
Demikian sobat…. Salam sukses, salam dari Om Kicau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.