Jangan mikir ngeres dulu saat membaca judul artikel di atas. Siapa tahu Anda, para kenari mania, suatu saat membutuhkan tips ini, terutama ketika pasangan induk kenari Anda selalu menghasilkan telur yang infertil. Ya, tips ini merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi pasangan kenari yang tak juga menghasilkan piyikan, lantaran telur selalu gabuk dan tak pernah menetas.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penyebab telur infertil itu bermacam-macam, antara lain:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
- Induk jantan belum siap kawin, atau umurnya kalah tua dari induk betina.
- Induk jantan maupun betina belum mencapai umur dewasa kelamin.
- Salah satu induk, atau kedua induk, tidak mempunyai birahi tinggi sebagaimana burung dewasa pada umumnya.
- Gangguan horminal pada induk betina.
- Bulu-bulu halus di sekitar kloaka terlalu panjang dan lebat, baik pada induk jantan maupun betina.
Nah, saya akan membahas yang terakhir, yaitu bulu-bulu halus di sekitar kloaka terlalu panjang dan lebat. Sebenarnya kenari standar memiliki bulu-bulu yang standar atau tidak menutupi sebagian lubang kloaka. Tetapi pada kenari hasil manipulasi penangkar, bulu-bulu yang tadinya standar bisa menjadi lebih panjang sehingga menutupi sebagian lubang kloaka, sehingga mengganggu proses perkawinan dan penyemprotan sel sperma ke organ reproduksi betina.
Jadi ketika Anda menjumpai induk betina yang tidak pernah menghasilkan telur fertil, atau telur selalu tidak menetas, silakan periksa bulu-bulu di daerah kloaka pada induk jantan dan betina. Jika memang terlalu panjang dan lebat, sehingga menutupi sebagian lubang kloaka, kemungkinan besar hal itulah penyebab utama mengapa pasangan induk tersebut tidak pernah menghasilkan piyikan.
Solusinya tak lain memangkas bulu-bulu di sekitar daerah kloaka (vent), dengan menggunakan gunting kecil. Pencukuran ini bertujuan untuk memudahkan proses perkawinan yang berujung ke penyemprotan sel sperma ke sel telur (ovum) yang ada di dalam ovarium induk betina. Untuk bisa mencapai ovarium, sel sperma harus melalui perjalanan panjang dan berkelok-kelok di dalam saluran reproduksi yang disebut oviduct.
Jika penyemprotan sel sperma tidak sempurna, sel sperma akan mati sebelum sampai ke ovarium. Nah, syarat penyemprotan yang sempurna adalah harus terjadi penyatuan antara kloaka induk jantan dan kloaka induk betina. Jika dalam penyatuan itu terdapat rongga udara, tentu penyemprotan sel sperma tidak maksimal.
Rongga udara, sekecil apapun, bisa terjadi akibat keberadaan bulu-bulu halus di sekitar daerah kloaka. Karena itulah, penting sekali untuk memangkas bulu-bulu tersebut, sehingga kedua kloaka induk bisa menyatu dengan sempurna. Pemangkasannya pun harus dilakukan hati-hati, dan tetap menyisakan beberapa bulu halus lain yang berfungsi sebagai pemandu kenari dalam melakukan ritual perkawinannya.
Adapun cara yang aman dan sangat dianjurkan dalam memangkas bulu-bulu halus di sekitar kloaka bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Bagian yang ada di dalam garis arsiran adalah wilayah yang bulu-bulunya bisa dipangkas. Bulu-bulu di luar garis arsir tetap dibiarkan, karena berfungsi sebagai pemandu saat ritual kawin.
Solusi lain untuk telur infertil
Bagaimana jika penyebab telur infertil bukan karena bulu di sekitar kloaka yang panjang dan lebat. Solusinya tergantung dari faktor penyebabnya, dengan rincian dan solusi sebagai berikut:
- Induk jantan belum siap kawin, atau kalah tua dari induk betina.
Solusinya, ganti burung jantan dengan induk baru yang umurnya lebih tua. - Induk jantan dan betina belum mencapai umur dewasa kelamin.
Ini tidak membutuhkan solusi apapun, kecuali hanya menunggu beberapa bulan ke depan. Tetapi sebaiknya dipisah dulu, agar organ reproduksinya benar-benar matang. - Salah satu atau kedua induk tidak mempunyai birahi tinggi.
Burung seperti berjodoh tetapi sebenarnya mereka hanya berteman dan tidak pernah kawin. Hal ini umumnya terjadi karena nutrisi yang dikonsumsi burung dari pakan yang diberikan belum memenuhi kebutuhan standar calon induk. Mungkin jumlah (porsinya) sudah ideal, tetapi belum tentu kandungan gizi di dalam pakan itu sudah mencukupi.
Solusinya, berikan terapi BirdMature, yang mengandung multivitamin, multimineral, dan suplemen lain yang lengkap-seimbang, serta bahan aktif yang bermanfaat untuk memenuhi asupan induk jantan maupun induk betina.
Selain bermanfaat langsung untuk meningkatkan kesuburan / fertilitas telur, juga dapat menjadi solusi bagi penangkar yang sering mengalami kesulitan dalam menjodohkan induk jantan dan betina. Produk ini bisa dikonsumsi induk jantan dan betina secara aman, dan sudah banyak penangkar yang merasakan manfaatnya (cek di sini). - Gangguan hormonal, terutama pada induk betina.
Dalam beberapa kasus, ada induk betina yang beberapa kali ganti pasangan namun tetap tidak bisa menghasilkan telur fertil. Itu berarti ada gangguan hormonal pada organ reproduksinya.
Solusinya menggunakan terapi EstroBird, yang selain mampu merangsang pembentukan hormon estrogen, juga berfungsi menambah hormon estrogen secara instan.
—