Mohon maaf kalau saya menyebut Suara Sakti sebagai kacer “anomali”. Bukan untuk merendahkan, tetapi justru sebaliknya, untuk menyanjungnya sebagai kacer lomba yang istimewa, karena memiliki beberapa perilaku yang jarang dimiliki kacer-kacer lomba lainnya, sekaligus bisa menjadi acuan bagi para pelomba di kelas kacer. Apa istimewanya? Di arena lomba, Suara Sakti justru selalu digantang lebih awal, berbeda dari “tradisi” pelomba lain yang selalu berusaha untuk menggantang burungnya paling akhir.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Di berbagai gelaran lomba, sesi kacer memang kerap dijadikan rerasan karena tradisi buruk dari para pelomba. Mereka selalu lelet untuk menggantang burung, dan sepertinya malah berlomba-lomba ingin menjadi orang yang paling akhir menggantang jagoannya.

Tidak mengherankan jika sesi ini sering diulang, karena sampai hitungan 10, sebagian besar pelomba masih belum juga menggantang burungnya. Masih sedikit event organizer (EO) yang berani bersikap tegas, dengan menancapkan bendera diskualifikasi untuk peserta yang lelet seperti itu (baca juga artikel Kacer mbedesi / mbagong dan durasi penilaian dalam lomba burung PBI).

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Sebagian besar pelomba memiliki alasan yang sama, yaitu takut kacernya nggembos jika terlalu awal digantang. Tetapi tidak demikian dengan Yogi, pemilik kacer Suara Sakti, yang berani melawan arus dengan menggantang burung lebih awal.

“Justru kalau digantang lebih awal, penampilannya menjadi stabil sepanjang lomba,” kata Yogi, usai mengikuti even di Istana Kenari Cup, Pasar Sanglah Denpasar, Minggu (17/3). Keunikan Suara Sakti ini justru membawanya sebagai juara 1 dalam even tersebut.

Yogi dan Yanwi bersama kacer Suara Sakti ( Foto : Tabloid Agrobur )

Mungkin ada yang berkomentar, bahwa ini merupakan karakter dasar Suara Sakti. Jawabannya bisa ya, tetapi bisa juga tidak. Saya lebih menyoroti ke perawat awalnya, yaitu Mr Ken Ken, pemilik lama dari kacer jawara ini sebelum di-take-over Yogi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sebab, tidak mungkin hanya ada seekor kacer dengan karakter dasar seperti Suara Sakti, yang stabil berkicau sejak belum ada musuhnya. Pasti ada puluhan bahkan ratusan kacer dengan karakter seperti itu di Indonesia. Tetapi karena menggantang paling akhir dianggap “tradisi”, bahkan dianggap sebagai keharusan, sebagian besar pemain kacer mengikuti pakem tersebut.

Di sinilah saya melihat kejelian Mr Ken Ken, yang juga dikenal sebagai pengorbit aneka jenis burung jawara. Yogi selaku pemilik baru, dan merawat Suara Sakti bersama Yanwi, dengan bijak meneruskan apa yang sudah dikerjakan Mr Ken Ken. Bahkan keduanya secara tulus mengucapkan terima kasih kepada pemilik lama, yang sudah memberinya kacer sebagus itu, sekaligus mengajarinya berbagai hal tentang perawatan kacer jawara ini.

“Suara Sakti sebenarnya baru saja selesai ngurak. Bahkan ini penampilan penampilan pertamanya setelah ngurak,” kata Yogi, seperti dikutip Tabloid Agrobur.

Berikut ini perawatan harian dan perawatan lomba untuk kacer Suara Sakti, yang dilakukan sejak masa kepemilikan Mr Ken Ken dan diteruskan bersama oleh Yogi dan Yanwi.

Perawatan  harian :

  • Setiap hari diberi jangkrik 5 ekor pagi hari, dan 5 ekor sore hari.
  • Kroto diberikan secara tak terbatas (ad libitum) alias full.
  • Penjemuran dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pukul 08.00 – 11.00, dan pukul 15.00 – 17.00.
  • Mandi dilakukan sore hari. Usai mandi dianginkan sebentar, kemudian dikerodong.

Perawatan jelang lomba dan saat lomba

  • Hari Kamis, porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 7 ekor pagi dan 7 ekor sore hari. Porsi kroto tetap full.
  • Hari Jumat, porsi jangkrik kembali ditambah menjadi 10/10. Kroto tetap full.
  • Sabtu, porsi jangkrik 50 ekor sejak pagi hingga sore, tetapi waktunya diatur menjadi lima kali pemberian. Jadi, setiap pemberian 10 ekor. Kroto tetap full, serta ditambah 30 ekor ulat hongkong.
  • Minggu pagi, sebelum berangkat ke lapangan, burung diberi 10 ekor jangkrik, 10 ekor ulat hongkong, dan full kroto.
  • Begitu sesi lomba dimulai, Suara Sakti langsung digantung lebih awal dari peserta lainnya.

Ada yang berani meniru?

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.