Burung kekep babi atau white-breasted wood-swallow (Artamus leucorynchus) belum banyak dikenal kicaumania Indonesia. Meski bukan burung endemik Indonesia, lima dari 9 subspesies burung ini memiliki habitat di negeri kita, mulai dari Sumatera hingga Papua. Om Kicau menulis artikel mengenai burung ini setelah Om Adry Ryadi (Bangka) mengirim foto burung yang baru dikoleksinya, sembari menanyakan namanya, yang ternyata kekep babi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini foto burung kekep babi yang dikirim Om Adry Bangka kepada omkicau.com melalui email, beberapa hari lalu :
Suara aslinya memang biasa, berupa cerecetan “ti-ti.. ciuw..ciuw..ciuw..”. Sekilas mirip suara pentet di alam liar, namun cerecetannya kurang rapat, dan volumenya pun tidak terlalu tajam. Berikut ini suara kekep babi di alam liar, dalam versi pendek dan panjang:
- Suara burung kekep babi (versi pendek)
- Suara burung kekep babi (versi pendek)
- Video burung kekep babi
Karena minimnya informasi mengenai spesies ini, saya belum tahu kualitas suara kekep babi jika sudah dimaster dengan suara burung lain. Saya berusaha mencari suara kekep babi yang sudah dimaster, tetapi belum juga berhasil. Mungkin ada sobat kicaumania yang memelihara kekep babi di rumah? (share di sini dong…)
Tetapi, menurut saya, burung ini nampaknya cocok apabila diisi dengan suara serindit, cililin, lovebird, dan kolibri, untuk meningkatkan kualitas dan performa suaranya. Silakan Om Adry, dicoba model pemasteran seperti ini.
Karakter dan kebiasaan kekep babi
Di luar masalah kualitas suara yang belum begitu jelas, saya justru tertarik pada karakter fisik burung ini. Seperti terlihat pada gambar, warna bulunya didominasi abu-abu dan putih. Paruh abu-abu kebiruan. Kedua kaki (shank) juga berwarna abu-abu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bulu-bulu di bagian kepala, dagu / leher, punggung, sayap, dan ekornya abu-abu tua. Adapun tunggir dan bagian perutnya putih bersih. Iris matanya cokelat, dengan pandangan sayu atau memelas.
Burung yang panjangnya sekitar 18 cm ini juga mempunyai kemampuan terbang yang bagus, mirip dengan gaya terbang burung layang-layang: terbang melayang tanpa mengepakkan sayap.
Kekep babi hidup secara berkelompok, dan dikenal memiliki keberanian tinggi. Meski postur tubuhnya sedang, mereka bahkan berani menyerang alap-alap, elang, dan gagak.
Mereka juga kerap dijumpai bertengger di pohon cemara, pepohonan kering, hingga kabel telepon, kabel dan tiang listrik, atau tenggeran lain. Kalau sedang bertengger, mereka biasanya membentuk formasi yang cantik. Duduk berdekatan, saling menyelisik dan menggoyang-goyangkan ekornya dengan genit.
Untuk melihat bagaimana aksi burung kekep babi saat bertengger, berikut ini dua tayangan video yang cukup menggemaskan:
Ada juga kebiasaan unik dari burung ini, yaitu sering merentangkan salah satu sayapnya saat bertengger.
Habitat, ras, dan wilayah persebaran
Seperti dijelaskan pada alinea pertama, burung kekep babi terdiri atas 9 subspesies (ras), lima ras di antaranya bisa dijumpai di Indonesia.
a. Empat ras kekep babi di luar negeri
- Artamus leucorynchus humei (Stresemann, 1913): Kepulauan Andaman dan Kepulauan Coco (sebelah utara Andaman).
- Artamus leucorynchus pelewensis (Finsch, 1876): Kepulauan Palau, sebelah barat Micronesia.
- Artamus leucorynchus tenuis (Mayr, 1943): Kepulauan Banks dan Vanuatu.
- Artamus leucorynchus melaleucus (Wagler, 1827): Kaledonia Baru dan Kepulauan Loyalty.
b. Lima ras kekep babi di Indonesia
- Artamus leucorynchus leucorynchus ( Linnaeus, 1771): Kep. Natuna dan Kalimantan (termasuk pulau-pulau di ujung utara tepi pantai dan Pulau Maratua di ujung pantai timur). Ras ini juga dijumpai di Kepulauan Sulu (Filipina) yang saat ini sedang bentrok dengan Malaysia soal wilayah Sabah.
- Artamus leucorynchus amydrus (Oberholser, 1917): Sumatera, sebelah barat Semenanjung Malaysia, Pulau Bangka, Jawa, Masalembo Besar (timur laut Jawa), Kepulauan Kangean, dan Bali.
- Artamus leucorynchus albiventer ( Lesson, 1831): Sulawesi dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara, termasuk Pulau Timor dan Wetar).
- Artamus leucorynchus leucopygialis (Gould, 1842): Maluku, Papua, dan Kepulauan Aru. Spesies ini juga dijumpai di Australia, khususnya di bagian utara dan timur.
- Artamus leucorynchus musschenbroeki (A. B. Meyer, 1884): Babar dan Kepulauan Tanimbar, di sebelah timur Sunda Kecil.
Bisa diperkirakan, burung kekep babi yang diperoleh Om Adry merupakan ras amydrus, sesuai dengan wilayah persebaran di atas.
Burung ini biasa hidup di daerah terbuka, mulai dari dataran rendah hingga sampai daerah dengan ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut.
Di alam bebas, kekep babi aktif mencari mangsa seperti serangga kecil, kumbang, dan lebah. Mereka bisa memburu mangsa sambil terbang.
Pada musim kawin (April – Agustus), mereka membangun sarang pada pepohonan yang tinggi, atau terkadang pada menara besi, atau pucuk tiang listrik. Induk betina menghasilkan 2-3 butir telur, warnanya krem dengan bintik abu-abu dan cokelat, jumlah 2-3 butir.
Demikian sekilas info mengenai burung kekep babi. Barangkali ada sobat kicaumania yang ingin menambahkan?
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
aku di rumah juga punya burung kekep babi,tapi baru 3 hari,,
kira kira di jual laku nngak ya?
kalo ada yang anakan mas tak beline tapi loasi saya surabay/sidoarjo
Wah,, kalo burung ini dulu saya sering menemuinya om di areal persawahan yg bnyak pohon turi. Mungkin mereka jatuh cinta kali ya pada pohon turi, sehingga sarangnya selalu diletakkan di pohon turi. hehehe,,
Tapi sayang sekarang saya udh jarang ngeliat di areal persawahan walaupun tidak ada yg memburu mereka.
Mungkin karena pengaruh pestisida yg dipakai para petani utk membasmi serangga disawah sehingga ketersediaan pakan utk mereka berkurang.
Jadinya mereka pada pergi mencari areal baru yg masih bnyak ketersediaan pakannya.
Kalo soal kicauannya saya blm pernah dengar, krn brung ini suka beterbangan. Sekalipun bertengger selalu berkelompok dan berbunyi seperti kalo kita lg ngobrol bareng ma temen smbil bercengkrama gt 😀
Wah, terima kasih masukannya. Jadi tambah ilmu juga. Sukses, Om…