Usai menjuarai empat dari lima kelas cucak hijau dalam even Iwan Kopi Luwak III di Jember, Minggu (26/5) lalu, Histeris digadang-gadang bakal menjadi cucak terbaik Indonesia tahun 2013. Namun hal ini memerlukan satu pembuktian lagi, yaitu Piala Raja di Candi Prambanan, 9 Juni mendatang. Agung Tattoo, pemilik Histeris, pun siap dengan tantangan tersebut. “Saya sudah tidak sabar memboyong Histeris ke Piala Raja,” ujarnya mantap.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Karena itu, begitu melakukan take-over, dia mulai membesutnya pelan-pelan, memberikan setelan extra fooding (EF) yang dianggapnya sesuai dengan karakter burung. Ketika dijajal pertama kalinya di even besar, yaitu Valentine Jogja (17/2), hasilnya memang belum maksimal dan hanya menjadi juara 5 dan juara 7.
Namun Agung Tatto tak begitu mempersoalkannya, karena dia sadar efek perawatan burung tetap butuh waktu dan hasilnya tidak bisa dinikmati secara instan. Uji coba kedua dilakukannya saat turun di Piala Tabanan (3/3), dan inilah untuk kali pertama Histeris mencetak quattrick. Sejak saat itu, Histeris mulai diperhitungkan lawan-lawannya, baik di tingkat regional maupun nasional.
Berikut ini beberapa catatan prestasi cucak hijau Histeris yang sempat direkam omkicau.com :
EVEN | LOKASI | WAKTU | PRESTASI |
Valentine PBI | Jogja | 17 Feb 2013 | Juara 5 Kelas Dewi Amor B |
Juara 7 Bintang Cupido | |||
Piala Tababan | Tabanan | 3 Maret 2013 | Juara 1 Kelas Salsa |
Juara 1 Kelas Juventus | |||
Juara 1 Dewa Bledek | |||
Juara 1 Bintang Tabanan | |||
168 Cup II | Semarang | 7 April 2013 | Juara 1 Kelas Platinum |
Juara 1 Kelas Emas | |||
Juara 1 Kelas Perak B | |||
Juara 2 Kelas Perak | |||
Iwan Kopi Luwak | Jember | 26 Mei 2013 | Juara 1 Kelas Kaisar |
Juara 1 Kelas Putra Jember | |||
Juara 1 Kelas Ivanti | |||
Juara 1 Kelas Ivani |
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Saat tampil di Iwan Kopi Luwak III di Jember, Histeris hanya turun di empat kelas, dan semuanya bisa dimenanginya. Satu-satunya kelas yang tak diikuti adalah Ivana, khawatir jika burung kelelahan dan malah berdampak kurang bagus. Karena prestasinya, Histeris dinobatkan sebagai burung terbaik di even tersebut.
Padahal Jember (dan Banyuwangi) dikenal sebagai gudang cucak hijau terbaik di Jawa. Para pemain cucak hijau pun cenderung memilih bakalan CI dari kedua daerah tersebut. Karena itu, kemenangan Histeris dalam Iwan Kopi Luwak III di Jember memiliki nilai tambah yang luar biasa.
Mental tempur gaco ini memang luar biasa, sangat pemberani. Isian yang dikeluarkannya didominasi lagu lagu kasar, mewah, dan terus nyerocos tanpa jeda. Tak heran jika Blok Timur sudah dikuasainya, Blok Tengah pun sudah berada dalam genggamannya melalui even 168 Cup II di Semarang.
Bahkan, apabila melihat asal peserta, even 168 Cup II sebenarnya sudah menggambarkan peta cucak hijau secara nasional. Sebab gaco-gaco terbaik dari masing-masing blok sudah dilibasnya, mulai dari Gajayana milik Nanang PLN Jakarta yang menjadi penguasa Blok Barat, hingga Arjuna milik Herman Mandiri Semarang yang menguasai Blok Tengah.
Tetapi Histeris tetap membutuhkan satu pengakuan lagi di Piala Raja, 9 Juni mendatang. Sebab ada dua gaco yang tak dijumpainya di 168 Cup II, yaitu Dealova yang menjadi juara BnR Award 2013 dan Cumi-cumi, penguasa pantura, yang menjuarai Ronggolawe Cup.
Apabila Histeris bisa meraih 1-2 gelar juara dari enam kelas cucak hijau yang digelar dalam Piala Raja, apalagi di kelas utama, maka bisa dikatakan dialah cucak hijau terbaik Indonesia saat ini, setidaknya sampai pertengahan tahun 2013.
“Mudah-mudahan stamina dan performa Histeris bisa terus stabil saat di Prambanan nanti. Saya tak sabar ingin melihat apakah Histeris mampu bersaing dengan jawara-jawara cucak hijau nasional saat ini. Mudah- saja bisa juara,” kata Agung Tattoo.
Rahasia stamina prima CI Histeris
Perubahan stamina Histeris sejak di-take-over Agung Tattoo dari Mr Kenken adalah setelan extra fooding (EF), khususnya sehari menjelang lomba, yang memang gila-gilaan. Ya, hari Sabtu, atau H-1, Histeris digelontor jangkrik dengan porsi 20 ekor pagi dan 20 ekor sore, plus 30 ekor ulat hongkong.
Bagi sebagian ijomania, porsi EF ini mungkin dianggap berlebihan. Karena itu, Om Kicau menyajikan informasi ini sekadar untuk referensi saja, yang tidak selalu harus diterapkan pada cucak hijau Anda, mengingat belum tentu cocok dengan karakter burung yang Anda miliki.
Berikut ini detail perawatan harian dan perawatan lomba untuk cucak hijau Histeris:
Perawatan harian
- Pagi hari, burung dikeluarkan, diberi 5 ekor jangkrik, lalu dijemur hingga pukul 11.00.
- Habis dijemur dianginkan sebentar, kemudian dimandikan.
- Usai mandi, burung dimasukkan dalam kandang umbaran sampai sore. Ini dilakukan untuk mengatasi stamina Histeris, yang saat dibeli hanya kuat berlomba dalam 1 sesi saja.
- Sore hari, burung dikembalikan ke sangkar, lalu diberi 5 ekor jangkrik.
- Pakan utama Histeris setiap hari adalah pisang kepok.
Perawatan lomba
- Mulai Sabtu (H-1), porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 20 ekor pada pagi hari, 20 ekor sore hari, serta 30 ekor ulat hongkong.
- Sepanjang hari, burung dalam kondisi full kerodong (sudah tidak diumbar lagi).
- Pada hari lomba, Minggu pagi, porsi jangkrik dinormalkan kembali menjadi 5 ekor, diberikan sebelum berangkat lomba.
- Jika mau tampil di sesi kedua, Histeris diberi 1 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat hongkong. Hal ini juga dilakukan saat mau tampil di sesi ketiga dan keempat.
Perawatan pasca-lomba
Karena sejak Sabtu digenjot EF, birahi Histeris langsung terdongkrak, meski tidak sampai over birahi / OB). Penampilannya di arena lomba pun menjadi garang. Tetapi usai lomba, diperlukan pendinginan untuk menurunkan birahinya. Jika tidak segera ditangani, burung bakal mengalami OB dan terkadang membutuhkan waktu lama untuk menormalkan kondisinya.
Berikut ini tips pendinginan pasca-lomba yang diterapkan Agung Tattoo terhadap Histeris :
- Selama 3 hari berturut-turut, yaitu Senin s/d Rabu, pemberian pisang kepok dihentikan dan diganti pepaya. Sebagian pelomba memang menggunakan buah ini untuk meredam birahi beberapa jenis burung usai berlomba.
- Sejak Senin s/d Rabu, burung diberi larutan penyegar Cap Kaki Tiga, untuk menjernihkan suaranya.
- Mulai Kamis, burung kembali mendapat perawatan harian seperti biasa.
Dengan pola perawatan seperti itulah, Histeris selalu menemukan puncak penampilan terbaiknya di setiap lomba yang diikuti, terutama sejak tampil di Piala Tabanan, 3 Maret lalu, hingga sekarang.
—