Salah satu hal yang penting dalam perawatan burung bakalan adalah bagaimana membiasakan burung mau makan pakan buatan seperti voer. Sebab voer inilah yang akan menjadi pakan utamanya selama dalam pemeliharaan. Adapun serangga dan / atau buah-buahan yang selama di alam liar merupakan pakan utama, akan bergeser posisinya menjadi pakan tambahan atau extra fooding (EF). Voer menjadi kunci utama dalam perawatan burung bakalan agar bisa hidup lebih lama, apalagi jika Anda disibukkan dengan aktivitas pekerjaan atau urusan lain.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu bakalan.

Rasanya Om Kicau sudah banyak menjelaskan beberapa cara untuk melatih burung bakalan agar mau makan voer, antara lain dalam artikel berikut ini:

Tetapi karena memang banyak alternatif yang bisa dilakukan, mengapa tidak di-share untuk sobat kicaumania yang setiap hari setia mengunjungi website omkicau.com? Boleh jadi, cara alternatif kali ini lebih mudah daripada dua cara lainnya. Namun, bisa jadi juga sebaliknya. Dengan banyak pilihan, Anda bisa menerapkan mana yang lebih praktis.

Selain bisa digunakan untuk melatih burung bakalan makan voer, tips kali ini juga dapat dipraktikkan untuk sobat kicaumania yang tinggal di daerah yang sering kekurangan pasokan kroto.

Bahan baku :

  • Ulat hongkong secukupnya.
  • Voer warna merah. Apakah harus warna merah? Warna lain juga boleh, yang penting kontras dengan warna ulat hongkong. Hal ini dimaksudkan untuk mengelabui mata burung dan membiasakannya dengan aroma dan rasa voer. Jika Anda menggunakan voer dengan warna terang, yang terjadi burung sering mengaduk-aduk voer.
  • BirdVit, untuk menutup berbagai kekurangan vitamin akibat ketiadaan kroto, sekaligus memastikan semua kebutuhan vitamin esensial terpenuhi. Ini menjadi syarat utama agar kondisi burung selalu fit, sehingga nantinya cepat bunyi dan mudah gacor.

Cara pembuatan:

1. Jika voer berupa butiran-butiran kasar, maka terlebih dulu ditumbuk sehingga menjadi sedikit lebih halus.

Menumbuk voer yang kasar hingga halus.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

2. Setelah itu, masukkan ulat hongkong yang sudah disiapkan secukupnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Mencampurkan ulat hongkong.

3. Gunting ulat hongkong menjadi ukuran kecil-kecil dalam wadah yang digunakan untuk mencampurnya.

Memotong ulat hongkong dengan gunting.

4. Taburtkan serbuk BirdVit (secukupnya) ke dalam campuran voer dan ulat hongkong yang sudah dipotong-potong hingga merata. Jadi, dalam hal ini Anda menggunakan BirdVit dalam bentuk serbuk / tepung, bukan dalam bentuk cair.

Taburi dengan BirdVit.

5. Voer sudah bisa langsung diberikan kepada burung.

Selama pelatihan, Anda harus selalu memantau kondisi burung, apakah sudah mau makan voer (meski sedikti) atau belum. Hal ini juga bisa dilihat dari kotorannya. Jika kotoran masih berwarna putih dan berbentuk cairan, berarti burung belum makan voer sepenuhnya.

Jika beberapa hari kemudian kotoran berubah menjadi gumpalan bercampur cairan putih, itu tandanya burung sudah mau makan voer meski masih sedikit. Pada saat inilah, pemberian ulat hongkong bisa dikurangi sampai kotoran berbentuk gumpalan padat berwarna kehijauan.

Memantau perkembangan dengan melihat kotorannya | foto:  lacvietchoelua

Meski sudah diberi pakan kombinasi UH + voer. setiap haru burung harus tetap diberikan pakan serangga seperti jangkrik, ulat bambu, atau serangga lainnya, sebagai sumber energi, protein, dan  nutrisi penting lainnya. Sebab pakan kombinasi ini hanya untuk melatih burung bakalan mau makan voer, atau melatih burung dewasa milik kicaumania yang sering kesulitan mendapatkan kroto.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.