Serambi Mekah: Tanpa jangkrik pun tetap oye

Serambi Mekah merupakan murai batu ekor hitam (black tail) yang setiap pekan turun di even lomba atau latber, dan selalu masuk di daftar tangga juara. Padahal, menurut pemiliknya, Mr B-Jo, perawatan harian Serambi Mekah tak memerlukan jangkrik. Tiap hari full kroto. “Jangkrik dan ulat hongkong hanya diberikan sehari menjelang lomba,” kata Mr B-Jo dari Ragunan BC.

Dalam beberapa even di Jabodetabek, terkadang murai batu black tail memiliki kelas tersendiri. Namun, sebagaimana burung ring, MB black tail juga tetap boleh turun di kelas umum, yang didominasi murai batu ekor putih.

Mr B-Jo kerap menurunkan Serambi Mekah di kelas khusus maupun kelas biasa. Jika event organizer (EO) tak membuka kelas khusus, dia tetap menurunkan gaconya di kelas umum, dan terbukti tetap juara atau setidaknya masuk list juara.

Ini sekadar menegaskan saja, bahwa murai batu ekor hitam memiliki kualitas setara dengan MB ekor putih. Bahkan, dalam level nasional, kita telah menyaksikan sendiri betapa dahsyatnya penampilan Natalia milik Om Gunawan Solo (lihat videonya di sini).

Natalia merupakan MB black tail paling mencorong di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu murai batu terbaik nasional saat ini, bersaing dengan jawara papan atas lain seperti Happy Birthday (lihat videonya di sini, Racun (perawatan Racun ada di sini), Panglima, Super Bejo (lihat karakter uniknya di sini), Hokky Boy, New Sensasi, Seruling Raja, dan sebagainya.

Mr B-Jo ingin sekali, suatu saat nanti Serambi Mekah bisa mengikuti jejak Natalia. Kini dia harus merintis dari even lokal dan regional dulu, sebelum menatap ke level nasional.

“Sudah setahun saya menangani Serambi Mekah. Selama itu pula, prestasinya stabil dan selalu di tangga  juara,” ungkap Mr B-Jo yang tinggal di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Serambi Mekah memiliki kualitas materi isian serindit, lovebird, dan tonjolan cucak jenggot. Ini menjadi senjata andalannya, selain materi suara beberapa burung kecil lainnya. Volume suaranya menggelegar, khas ekor hitam, yang selalu tembus saat melontarkan tembakan-tembakannya.

Dalam kesehariannya, Serambi Mekah cukup ditempel oleh dua master utamanya, yaitu cucak jenggot Denox dan lovebird Fathonah. Kedua burung master ini seringkali menjadi juara di kelas masing-masing. “Setiap hari ya ditempel dua burung itu saja, karena materi isian lainnya memang sudah lengkap,” jelasnya.

Perawatan harian Serambi Mekah

• Setiap pagi, buka kerodong dan burung langsung dianginkan sebelum dimandikan.
• Setelah mandi, burung kembali dianginkan sebentar,lalu dijemur.
• Lama penjemuran sekitar 1 jam.
• Setiap hari, Serambi Mekah hanya diberi voer dan extra fooding (EF) berupa kroto. Tak ada menu jangkrik atau serangga lainnya dalam perawatan harian.

“Karakter Serambi Mekah terlalu agresif, sehingga agak sensitif terhadap pemberian serangga terlalu banyak, apalagi jika diberikan setiap hari. Kalau setiap hari diberi jangkrik, dia jadi galak,” ujar Mr B-Jo.

Melihat karakter tersebut, dia hanya memberikan jangkrik pada H-1, dengan porsi 5 ekor, yang diberikan pada sore hari. Pada hari lomba, Serambi Mekah kembali diberi 5 ekor jangkrik dan 3-5 ekor ulat hongkong. Pemberian dilakukan menjelang burung digantang di lapangan.

Barangkali ini bisa menjadi salah satu referensi bagi sobat kicaumania yang memiliki murai batu terlalu agresif (galak), sehingga pola peredaman birahi melalui full kroto bisa menjadi solusi bijak.

Satu hal lagi, Serambi Mekah sehari-hari tidak menggunakan kandang umbaran. Jadi burung cukup digantung di ruang tamu atau teras rumah, dan sangkarnya selalu didekatkan dengan kedua masternya, cucak jenggot Denox dan lovebird Fathonah.

Ya, dengan perawatan sederhana seperti inilah, Serambi Mekah selalu tampil oye, dan sudah puluhan kali memberikan trofi juara untuk majikannya. (d’one)

—

—