Persaingan murai batu bukan hanya terjadi dalam lomba burung. Para breeder pun saling berlomba mencetak anakan berkualitas, terutama produk kualitas lomba. Tidak heran jika beberapa breeder murai batu mencoba menyembunyikan rahasia penangkarannya. Tetapi tidak demikian dengan Om Darlian, salah seorang pemilik Arco-Kapuk BF Serang, Banten, yang mau berbagi ilmu untuk calon penangkar maupun penangkar pemula. Kali ini, Om Darlian berbagi tips menjodohkan murai batu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum memulai proses penjodohan, terutama untuk pasangan baru, seorang penangkar perlu mengetahui dulu karakter dari calon induk jantan dan betina yang sudah terseleksi. ”Karena burung jantan biasanya lebih agresif, maka sebaiknya lebih fokus mempelajari karakter calon induk jantan,” kata Om Darlian.
Proses penjodohan diawali dengan memasukkan burung jantan ke dalam sangkar, lalu sangkar dimasukkan ke dalam kandang penangkaran yang berisi burung betina. Dengan demikian, yang bebas bergerak adalah burung betina.
“Burung betina dibiarkan bebas agar lebih memahami kondisi dan situasi kandang. Jadi, ketika nantinya burung jantan dilepas, kemudian burung jantan masih terlihat agresif, maka burung betina sudah memahami suasana kandang dan mudah mencari tempat aman untuk bersembunyi,” tambah Om Darlian.
Burung jantan yang terlalu agresif biasanya akan menabrak-nabrak sangkar. Biarkan hal ini berlangsung selama 3-4 hari, atau sampai burung jantan menjadi lebih tenang. Kalau sudah tenang, biasanya burung jantan mulai sering memanggil burung betina.
Untuk memudahkan penjodohan, alangkah baiknya sebelum induk jantan dimasukkan ke sangkar yang ada dalam kandang penangkaran, berikan kedua induk ini dengan suplemen khusus burung penangkaran, yaitu BirdMature. Tujuannya untuk menciptakan kondisi birahi yang optimal pada kedua indukan. Sedangkan untuk optimalisasi fungsi alat reproduksi burung penangkaran perlu diberi BirdMineral.
Selain itu, jika induk betina sudah bertelur, maka persentase jumlah telur yang fertil bisa meningkat. Demikian pula daya tetas (hatchability), atau persentase telur yang menetas, juga bisa meningkat. Kelak, anakan yang kedua induknya diberi BirdMature juga agar lebih sehat dan relatif tahan terhadap penyakit. Disebut relatif, karena tidak ada burung yang benar-benar tahan terhadap penyakit.
Soal keampuhan BirdMineral dan BirdMature dalam memacu sukses penangkaran ini bisa Anda baca di artikel Manteb benar penangkaran jalak bali dan murai batu “besutan” BirdMature dan artikel Om Budi Herianto: Agen produk Om Kicau di Pekanbaru sukses beternak murai batu. Untuk penangkaran cucakrowo yang sukses dengan ramuan itu bisa dibaca di artikel Sutoto GRD Bird Farm Balikpapan: BirdMature dongkrak produktivitas cucakrowo lebih dari 75%.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Darlian menambahkan, apabila burung jantan sudah terlihat lebih tenang dan mulai sering memanggil-manggil burung betina, maka ia bisa dikeluarkan dari sangkarnya, dan bisa berinteraksi langsung dengan calon pasangannya dalam kandang penangkaran. Tapi pemantauan tetap harus dilakukan setiap saat, siapa tahu si jantan masih terlihat agresif.
“Kalau kedua indukan sudah benar-benar jodoh, tidak lebih dari seminggu induk betina akan bertelur. Nah, tanda indukan benar-benr sudah jodoh adalah keduanya terlihat saling mendekat. Selain itu, induk jantan kerap mengajak betina masuk ke kotak sarang. Mereka juga akan mengangkut serabut daun pinus atau cemara kering yang saya sebar di lantai kandang. Kalau sudah unjal (angkut sarang), tak lama lagi induk betina akan bertelur,” jelas Om Darlian.
Pakan tambahan yang harus disediakan untuk kedua indukan antara lain kroto segar dan jangkrik. Apalagi jika induk sedang bawa anakan yang baru menetas. Pemberian jangkrik harus kontinyu. Porsinya tergantung dari kemampuan burung dalam mengkonsumsi. Jadi, sediakan saja secara ad libitum (tak terbatas).
Merawat anakan sampai umur jual
Setelah menetas, anakan dibiarkan diasuh oleh induknya sampai berumur 1 minggu. Pada hari ke-8 s/d ke-10, anakan bisa dipanen. Seminggu setelah anakan dipanen, induk betina biasanya akan kembali bertelur.
Anakan yang baru dipanen diangkat bersama sarangnya, kemudian ditempatkan dalam sangkar soliter yang bagian atasnya diberi lampu penghangat 5 Watt dan harus selalu dinyalakan, terutama pada malam hari.
Anakan murai batu akan berada di dalam sarangnya sampai umur 2 minggu. Setelah itu, mereka mulai belajar nangkring. Pada usia penyapihan ini, pakan yang diberikan berupa adonan voer dengan kroto segar dan bersih, dicampur 2 tetes madu dan minyak ikan. Ini akan membuat anakan lebih sehat dan cepat bongsor.
“Pada siang hari, bisa diselingi dengan pemberian cacing tanah yang sudah disterilkan dan dipotong-potong. Cara mensterilkannya mudah, yaitu cacing dibersihkan dengan air hangat, kemudian dipotong kecil-kecil, kemudian disuapkan ke paruh anakan,” jelas Om Darlian.
Memasuki umur 1 bulan, anakan murai sudah bisa makan sendiri. Saat itulah, Anda bisa memisahkannya dalam sangkar soliter, di mana setiap sangkar hanya diisi seekor anakan. Sebab, sifat atau naluri fighter anakan murai batu sudah muncul pada umut tersebut. Jika tetap disatukan, dikhawatirkan burung akan saling menyerang.
“Pada umur satu bulan, anakan murai juga sudah bisa langsung dipasarkan. Apalagi para pelanggan Arco sudah lama indent, sehingga anakan umur satu bulan tidak pernah lama di dalam sangkar, karena langsung diambil pembeli yang sudah antre,” kata Om Darlian.
Regenerasi pasangan indukan
Untuk meningkatkan kualitas anakan yang dihasilkan, Arco-Kapuk BF Serang kini terus melakukan pembenahan, termasuk melakukan regenerasi indukan. Regenerasi indukan, atau dalam dunia peternakan disebut sebagai replacement (peremajaan), dilakukan untuk mengganti beberapa indukan atau pasangan indukan yang produktivitasnya mulai menurun, atau karena memasuki masa mabung.
“Beberapa materi sudah kita masukkan ke kandang penangkaran. Sedangkan beberapa indukan lama diistirahatkan sambil menunggu masa mabungnya selesai. Indukan baru kita masukkan secara bergiliran,” ungkap Om Darlian.
Burung-burung jawara yang menghuni kandang penangkarannya rata-rata eks jawara yang sebelumnya dikoleksi Edy Kapuk yang juga salah seorang pemilik Arco-Kapuk BF. Misalnya Lemong, Raja Rimba, Cobra, Golden Boy, Matador, Brekele, dan Grandong. Ditambah lagi materi baru yang juga pernah moncer di berbagai even seperti Mataram dan Teroris.
Saat ini, Arco-Kapuk BF memiliki 26 kandang indukan. Konstruksi kandang dibuat petak-petak dan disusun secara berjejer. Ukuran per petaknya relatif, tetapi rata-rata memiliki lebar 1,5 meter, panjang 2,5 meter, dan tinggi 2,5 meter.
Lantai kandang terbuat dari plesteran semen, sehingga lebih kering, lebih sehat, dan lebih mudah dibersihkan. Sedangkan ketinggian kandang yang mencapai 2,5 meter dimaksudkan agar burung merasa lebih nyaman dan leluasa bergerak saat berinteraksi dengan pasangannya di dalam kandang.
Dinding kandang bagian depan bersifat “terbuka”, karena menggunakan kawat kassa yang halus. Sedangkan dinding kiri, kanan, dan belakang terbuat dari bata merah tanpa plester / semen.
“Bagian dinding kiri dan kanan dibuat tertutup, agar indukan tidak bisa melihat indukan di kandang sebelah. Adapun bagian atas dibiarkan separuh terbuka, menggunakan kawat halus pula, agar sinar matahari bisa leluasa masuk ke dalam kandang. Yang penting, burung aman dari gangguan binatang predator seperti kucing, tikus, kadal, musang dan sejenisnya,” kata Om Darlian.
Itulah beberapa tips penting dari Arco-Kapuk BF, mulai dari penjodohan, regenerasi indukan, hingga konstruksi kandang. Om Darlian mau berbagi, karena sebagian pembeli atau pelanggannya juga penangkar murai batu. Produk Arco kerap dijadikan basis trah indukan di sejumlah penangkar.
Umumnya, penangkar pemula dan calon penangkar membeli anakan murai batu betina, yang kelak akan dijadikan indukan trah unggulan. Karena pemesannya sangat berlimpah, Om Darlian mengaku kewalahan juga.
“Mohon maaf kalau beberapa pelanggan harus menunggu lama, karena memang harus antre, sementara produksi terbatas. Pesanan bukan hanya dari kalangan pemain, tetapi banyak juga dari teman-teman sesama breeder,” ungkap Om Darlian. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.