Mengingat manfaat belalang yang sangat bagus untuk pertumbuhan burung muda, meningkatkan kualitas suara, dan membantu mempercepat proses pergantian bulu (moulting), maka beternak belalang bisa menjadi peluang usaha tersendiri bagi Anda. Sebab, stabilitas pasokan belalang di pasar burung tidak sebagus jangkrik akibat minimnya kiriman dari para pengepul. Jika tidak ingin dikomersialkan, setidaknya hasil dari beternak belalang bisa digunakan sendiri untuk extra fooding (EF) alternatif bagi burung kicauan di rumah, atau burung dalam penangkaran, khususnya anakan dan burung muda.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Belalang kayu (Valanga nigricornis).

Sesuai dengan judulnya, artikel ini hanya bersifat panduan awal, dengan tujuan merangsang minat sobat kicaumania atau pembaca omkicau.com lainnya yang ingin beternak belalang. Untuk materi lain, silakan Anda mencarinya di Mbah Google.

Carilah informasi mengenai belalang kayu (Valanga nigricornis) yang memiliki warna dominan hijau, serta  belalang setan (Tetrix undulata) yang memiliki warna dominan cokelat. Kedua spesies belalang ini dianggap yang paling bagus untuk pakan burung.

Untuk mengembangbiakkan belalang sebenarnya tidak terlalu rumit. Sepasang induk belalang dapat bertelur sebanyak 70 –  100 butir telur, yang ditanam di dalam pasir dengan kedalaman 5 – 7 cm. Telur-telur tersebut kemudian akan menetas selama 5 – 8 hari.

Media yang bisa digunakan untuk beternak belalang antara lain toples. Pertama kali, masukkan pasir ke dalam toples hingga ketinggian pasir mencapai 5 – 7 cm. Basahi media pasir ini dengan sedikit air, untuk memberikan suasana lembab. Jangan sampai terlalu basah, apalagi becek, jadi secukupnya saja.

Selanjutnya, ambil wortel dan sayuran, kemudian dipotong-potong. Masukkan potongan wortel dan sayuran ke dalam toples, sehingga posisinya di atas lapisan pasir. Masukkan pula sedikit dedaunan / rumput ke dalam toples.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Setelah media sudah terisi pasir, wortel, sayuran, dan rumput, kini saatnya memasukkan sepasang belalang ke dalam toples. Pastikan sepasang belalang ini jantan dan betina. Jika tidak, maka tidak akan pernah ada telur yang bisa dijumpai (karena keduanya jantan), atau ada telur tapi tak pernah menetas (keduanya betina).

Toples yang digunakan untuk beternak belalang.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Membedakan jenis kelamin belalang

Nah, yang menjadi persoalan adalah bagaimana melakukan sexing atau membedakan jenis kelamin dari induk belalang yang dimasukkan dalam toples.

Cara paling mudah dalam melakukan sexing adalah mengamati bagian paling belakang (posterior) dari tubuh belalang, tempat di mana terdapat anus. Pada belalang betina, bagian belakang ini akan terlihat bercabang. Hal ini tidak dijumpai pada belalang jantan, yang ujungnya tunggal. Jadi, mudah sekali bukan cara membedakan jantan dan betina pada belalang?

Belalang betina (kiri) memiliki ujung bercabang.

Jika sudah bertelur, maka dalam waktu singkat (5 – 8 hari) telur-telur ini akan menetas. Induk bersama larva yang menetas akan memperoleh pakan dari wortel, sayuran, dan rumput yang dimasukkan dalam toples tadi.

Lama pemeliharaan belalang sejak masih berujud telur hingga dipanen sekitar 75 hari. Asal tahu saja, banyak juga peternak belalang yang mengolah produknya menjadi penganan untuk manusia, seperti keriping belalang, botok belalang, dan sebagainya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun pernah menganjurkan masyarakat di negara yang mengalami krisis gizi, terutama di Afrika, untuk mengkonsumsi makanan berbahan baku belalang, karena kandungan proteinnya yang spektakular, sekitar 62 persen !!!

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.