Paruh bengkok (parrot) memang merupakan nama sebuah famili (keluarga) burung, seperti lovebird, macaw, nuri, kakatua, parkit, dan serindit. Ciri utamanya antara lain memiliki paruh membengkok. Bagaimana jika burung non-parrot memiliki paruh bengkok, bahkan paruh atasnya tumbuh ke bawah dan paruh bawah malah tumbuh ke atas? Ini namanya anomali, alias kelainan. Burung dengan paruh membengkok jelas mengalami kesulitan saat mengambil pakan dan minum, dan menjadi salah satu penyebab dada nyilet. Apakah kelainan ini bisa diperbaiki?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain mengalami kesulitan saat mengambil pakan dan minum, burung dengan kelainan pada bagian paruhnya ini juga tak bisa berdandan: menyisir bulu-bulu, yang menjadi aktivitas rutin dan naluriah bagi setiap burung.
Om Kicau berharap, tak ada seekor burung milik sobat kicaumania yang mengalami gangguan seperti ini. Tapi, kalau ada yang mengalaminya saat ini atau di masa datang, semoga artikel ini bisa membantu.
Beberapa penyebab paruh membengkok
Perlu diketahui, ada beberapa faktor penyebab mengapa burung kicauan mempunyai kelainan berupa paruh yang bengkok, antara lain :
- Cacat sejak menetas. Itu sebabnya, dalam seleksi burung untuk dipelihara maupun untuk ditangkarkan, Om Kicau selalu menyarankan untuk tidak memilih burung yang memiliki cacat fisik: apapun bentuknya.
- Burung kekurangan mineral kalsium (Ca) dan fosfor (P) sejak anakan, sehingga paruhnya lembek dan mudah bengkok ketika membentur benda keras.
- Burung masih liar (tangkapan alam), dengan kondisi paruh terlalu panjang, dan sering menabrak jeruji sangkar atau media lain di dalam sangkar (tenggeran, wadah pakan, dan wadah minum).
- Burung terlepas dari sangkar, kemudian menabrak tembok atau kaca di sekitar rumah.
- Infeksi paruh akibat bakteri atau gangguan penyakit lainnya.
Keluhan paling nyata bagi pemilik burung dengan cacat di bagian paruh adalah bagaimana memberi makan dan minum kepada burung. Sebab, kalau dibiarkan makan dan minum sendiri, burung mengalami kesulitan, dan pada akhirnya kelaparan, kehausan, kurus, dehidrasi, dan mati.
Coba lihatlah gambar di bawah ini, kemudian bayangkan bagaimana cara burung mengambil pakan dan air minum. He.. he.. he… apa nggak trenyuh…
Memperbaiki paruh burung yang bengkok
Memperbaiki paruh burung yang bengkok memang tidak semudah meratakan paruh burung yang panjang. Di sini diperlukan beberapa perlakuan khusus, dengan peralatan khusus pula, agar paruh burung bisa lurus atau kembali normal.
Kalau di sekitar tempat tinggal Anda ada dokter hewan, dan isi dompet memadai, sebaiknya bawa saja burung kesayangan Anda ke sana, untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Tetapi, kalau mau belajar mandiri, apalagi isi dompet terbatas, boleh juga mencoba memperbaikinya sendiri. Dalam hal ini, diperlukan beberapa bahan seperti kawat dan karet. Cara kerjanya mirip seperti dokter gigi saat memasang behel untuk merapikan gigi Anda.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kawat logam anti-karat dibentuk sesuai dengan ukuran kepala burung (lihat gambar di atas). Selanjutnya, kawat dipasangkan pada bagian kepala burung seperti kita mengenakan headphone. Bagian paruh yang bengkok ditarik dengan karet, yang diikatkan pada kawat.
Terapi ini dilakukan selama beberapa minggu, sampai paruh burung bisa kembali ke bentuk aslinya (normal). Ketika burung masih mengenakan alat bantu ini, dia tetap bisa makan dan minum seperti biasa, karena kita menggunakan karet yang lebih fleksibel.
Untuk kasus di mana paruh membengkok ke atas, jika ujung lekukan berada di ujung paruh (bukan di tengah paruh), maka bisa dilakukan pemotongan paruh. Namun, jika bagian tengah paruh mengarah ke atas, tak ada cara lain kecuali membawanya ke dokter hewan terdekat.
Apabila paruhnya mengangkat ke atas, sebaiknya tenggeran diganti dengan tenggeran yang dilengkapi dengan hampelas (butiran pasir). Ini dimaksudkan agar burung bisa mengasah paruhnya secara rutin. Ingat, di alam liar, burung pun rutin mengasah paruh dengan cara menggesek-gesekkan ke batang pohon atau permukaan batu.
Untuk mencegah kemungkinan burung mengalami kelainan seperti itu, terutama akibat menabrak jeruji dan kondisi paruhnya terlalu panjang, disarankan secara berkala (setahun sekali) memotong sedikit ujung paruh burung kesayangan Anda. Bagaimana cara memotong paruh secara benar, silakan buka kembali arsipnya di sini. Sedangkan untuk mengatasi paruh yang patah / retak, silakan buka panduannya di sini.
Selain itu, mengingat salah satu penyebab utama paruh membengkok adalah kekurangan mineral, terutama kalsium (Ca) dan fosfor (P), seminggu sekali burung perlu diberi multimineral seperti BirdMineral. Lebik baik mencegah daripada mengatasi, karena kita tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi di kemudian hari.
—