Burung waxbill, terutama blue-capped waxbill (Uraeginthus cyanocephala) dan orange-breasted waxbill (Amandava subflava), kini menjadi tren di kalangan penggemar burung finch di Indonesia. Tidak heran apabila sejumlah importir burung makin intensif dalam mendatangkan kedua jenis burung tersebut. Salah satunya adalah Om Arif dari Trisakti Bird Farm, Jakarta Selatan, yang awal September ini mendatangkan waxbill kepala biru dan dada oranye.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selama ini Om Arif dikenal sebagai penangkar dan importir burung, khususnya berbagai jenis kenari dan burung finch lainnya, serta lovebird. Di kediamannya, terdapat beberapa burung hasil penangkarannya sendiri, seperti kenari yorkshire (YS), border, gloster, lizard, lanchester, dan black red.
Ada juga jenis burung finch lainnya, seperti blackthroat dan brimsonensis finch. Trisakti BF juga menangkar dan mengimpor lovebird. Koleksi finch terbaru, yang baru datang dari mancanegara, adalah waxbill kepala biru dan dada oranye.
“Ketika transaksi lovebird sedikit mengendur, tren kenari dan jenis burung finch lainnya kini justru sedang meroket. Peminatnya terus meningkat, terutama kenari YS, blacktroat dan burung finch seperti waxbill,” kata Om Arif ketika ditemui Om Kiau di rumahnya, Jalan Dwijaya No 4, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Dua jenis waxbill inilah yang paling menarik perhatian, baik dari warna maupun bentuk fisiknya. Selain itu, penampilannya sangat lucu dan menggemaskan, sehingga cocok dijadikan burung hias di rumah dan menjadi hiburan keluarga. “Kedua jenis waxbill itu kini jadi primadona baru di kalangan penggemar burung finch,” tambah Om Arif.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Waxbill berasal dari Australia. Posturnya seukuran gould amadine yang juga berasal dari Negeri Kanguru. Suaranya agak nyeleneh, dan ada juga suara cerecetannya. Sebagaimana burung finch lainnya, waxbill juga mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, dan mudah juga untuk dikembangbiakkan atau ditangkarkan.
Mahalkah? Kata Om Arif, harganya sangat terjangkau, hanya Rp 550.000 per pasang. Itu sebabnya, kedua jenis burung ini termasuk paling cepat terjual.
Adapun permintaan kenari, baik jenis YS, border, gloster, lizard, lanchester, dan black red, juga tetap tinggi. Demikian pula dengan blackthroat. Setiap pekan, Om Arif mampu mendistribusikan ratusan ekor burung kepada para pelanggannya, baik di dalam maupun luar kota Jakarta.
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang membeludak, Om Arif berusaha menjaga kualitas burung yang dipasarkannya. “Jadi, produk yang kami berikan tentunya juga yang terbaik, hasil seleksi bertingkat. Pembeli juga bisa datang langsung dan memilih burung sesuai dengan seleranya,“ ujar Om Arif.
Segmen pasarnya beragam. Ada penggemar biasa yang membeli eceran, pedagang yang membeli dalam bentuk partai sedang atau besar, hingga para penangkar yang ingin mengembangbiakkan burung tersebut di daerah masing-masing. “Peminat dari luar Jawa juga banyak, terutama dari Sumatera, Kalimantan, dan Bali,” ungkapnya. (d’one)
—
Om Arif / Trisakti BF
Jalan Dwijaya No 4, Radio Dalam, Jakarta Selatan
Kontak : 0812 8615 9518 / 0815 7435 6889
—
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
mlm om,,, mo nanya om kebetulan di tempat saya lagi susah jangkrik, menurut om apa saja untuk pengganti ef selain jangkrik dan belalang, apa bisa di gnti dengan voer jangkrik? mohon pencerahannya… makasih..
Bisa juga pakai tepung jangkrik, yang dicampurkan dengan voer. Secara nutisi sama saja, namun secara kebiasaan ya sedikit ada pengaruhnya. Kalau untuk sementara waktu sih tidak masalah.