Salah satu strain hasil mutasi warna yang kini menjadi buruan para kolektor di luar negeri adalah par blue, atau disebut juga yellow face. Strain tersebut dikembangkan kali pertama di Amerika Serikat, lantas menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Australia. Kendati demikian, produk par blue belum lama masuk di Indonesia. Importir burung di Indonesia pun baru tiga kali mendatangkan lovebird par blue, termasuk Garasi Lovebird yang mendapat kesempatan ketiga.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Saat kiriman pertama dan kedua, beberapa rekan importir hanya mendatangkan beberapa ekor saja, karena masih menunggu respons pasar. Ternyata laris-manis. Belum lama ini, Garasi Lovebird juga mendatangkan puluhan par blue,” kata Ubaidilah Ghani, pemilik Garasi Lovebird, Jalan Jagakarsa I No 2, RT 3 / RW 7, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Lelaki yang biasa disapa U-Bye ini menambahkan, dibandingkan dengan jenis lovebird warna lainnya, par blue bisa dibilang masih langka, setidaknya di Indonesia. Tidak heran jika harga yang dibanderol pun lumayan melambung, di atas Rp 10 juta per ekor. Malah warna yang lebih eksotik bisa tembus hingga Rp 15 juta – Rp 20 juta per ekor.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menggaransi jenis kelamin par blue
Karena termasuk kategori burung berkelas, Garasi Lovebird berani menggaransi jenis kelaminnya. Ini menjadi peluang emas bagi para penangkar lovebird warna, karena sudah ada kepastian mengenai jenis kelamin burung yang akan dijadikan indukan.
Garansi ini sesuai dengan apa yang diberikan breeder di Amerika, karena setiap pembeli akan dilengkapi dengan surat keterangan jenis kelamin lovebird, berdasarkan tes DNA.
Sama seperti jenis lovebird lainnya, strain par blue juga mudah diternak. Tak heran jika banyak breeder di Amerika yang berlomba-lomba menangkarnya. Apalagi produknya saat ini sedang laku keras.
Bagaimana dengan warna eksotik lainnya? U-Bye menegaskan, saat ini Garasi Lovebird tetap menyediakan lovebird warna eksotik, baik yang diimpor dari Taiwan, Belanda, serta beberapa negara Eropa lainnya. Mulai dari jenis lutino, albino, pastel kuning, blorok (dominant pied green series, pied blue series), sable spangle fischeri, dan sebagainya.
Di tengah kelesuan pasaran lovebird, U-Bye mengaku tidak terlalu merasakan dampak dari fenomena tersebut. Buktinya, permintaan lovebird warna makin tinggi. Begitu juga permintaan pasar untuk konsumsi lomba atau suara panjang.
“Selain lovebird warna, kini Garasi Lovebird juga menyediakan lovebird suara untuk lomba. Umumnya dari Taiwan,” ucapnya.
Meski mempunyai showroom yang berdekatan dengan kediamannya, Garasi Lovebird selama ini lebih mengandalkan pada penjualan via online, terutama melalui BlackBerry (BB). Pasarnya lebih luas, bahkan sering dari luar provinsi maupun luar pulau.
“Karena penjualan mengandalkan model online, tentu kita harus menjaga betul kepuasan pelanggan. Itu sebabnya, saya menggaransi burung dalam keadaan sehat sampai di tangan pembeli,” ujarnya. (d’one)
—
U-Bye  / Garasi Lovebird
Kontal : 0813 1450 5090 – Pin BB 24E88B39
Jl. Jagakarsa I No 2, RT 3 / RW 7, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan
—
—
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
mantabbbbbb…….