Kita boleh sedikit berlega hati, setelah mendengar kabar beberapa kicaumania berhasil menangkar burung ciblek. Tentu kita makin berlega hati, jika kelak makin banyak orang yang sukses menangkar burung tersebut, karena populasinya di alam liar memang terus menyusut. Salah seorang kicaumania yang berhasil menangkar ciblek adalah Om AyaeGiga Rizqi. Yuk, kita belajar breeding ciblek darinya, agar burung bersuara merdu ini masih bisa dilombakan hingga puluhan tahun ke depan, dan sebagian besar berasal dari hasil penangkaran.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Penangkaran burung ciblek milik Om AyaeGiga.

—-

Sebagian informasi ini diperoleh dari Ciblek Bird Club (CBC), sebuah komunitas ciblek mania di jejaring sosial facebook. Diharapkan nantinya terus bermunculan breeder ciblek, sehingga bisa mengurangi angka perburuan liar. Apalagi burung hasil penangkaran memiliki keunggulan tersendiri, seperti lebih jinak, sudah beradaptasi dengan lingkungan manusia, dan bisa dimaster sejak dini.

Om AyaeGiga awalnya hanya coba-coba dalam menangkar burung ciblek. Itu sebabnya, kandang penangkaran yang digunakannya hanya memanfaatkan kandang breeding murai batu, dengan ukuran 2 x 1,5 m2 dan tinggi 2 meter.

Dengan kandang yang cukup luas, dia bisa menempatkan beberapa tanaman merambat dan beberapa model tempat sarang. Tujuanya agar pasangan induk merasa nyaman, dan bisa memilih tempat sarang yang sesuai dengan keinginan burung itu sendiri.

Meski yang Om AyaeGiga menangkarnya dalam kandang berukuran besar, bukan berarti burung ini tak bisa diternak dalam kandang soliter atau sangkar harian. Kemungkinan itu tetap bisa, meski harus ada persyaratan atau kondisi tertentu yang harus dipenuhi, yang akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

Om AyaeGiga

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Sebagaimana penangkar pemula lainnya, terkadang muncul berbagai kendala. Apabila kendala dianggap sebagai tantangan menarik yang mesti ditaklukkan, bukan sesuatu yang merintangi perjuangan awal, ini semua akan menjadi pengalaman berharga.

Hal ini juga dialami Om AyaeGiga. Kedua induk sudah berhasil dijodohkan. Induk betina sudah bertelur, lalu mengerami telur, bahkan sampai telur menetas menjadi anakan / piyik.

Namun muncul kendala, seperti anakan tiba-tiba menghilang dari sarang, induk membuang telur, dan sebagainya. Akhirnya, dengan ketelatenan tingkat tinggi, semua kendala bisa diatasi, dan pasangan induk ciblek terus berproduksi sampai sekarang.

Tulisan ini ingin menyemangati Anda, sobat-sobat kicaumania, yang ingin menangkar burung ciblek, atau jenis burung kicauan lainnya, bahwa pasti akan selalu muncul kendala. Tetapi semua kendala itu biasanya akan bisa dilalui, jika kita telaten mencari akar penyebabnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Mengenai teknis penangkaran burung ciblek, termasuk bagaimana proses penjodohan dan persiapan breeding, Om Kicau sudah pernah menjelaskannya secara detail. Silakan buka kembali panduannya di sini.

Menangkar ciblek dalam sangkar harian

Jika Anda tidak memiliki kandang penangkaran yang luas, maka sangkar harian pun bisa digunakan, minimal berukuran 35 x 35 cm2. Namun, selama digunakan sebagai tempat penangkaran, sangkar tak boleh dipindah-pindah.

“Berdasarkan pengalaman saya, jika sangkar dipindah-pindah, indukan akan membuang telurnya ke dasar sangkar. Termasuk ketika kita ingin membersihkan sangkarnya dari kotoran,” kata Om AyaeGiga. Itu berarti selama dalam masa produksi, induk membutuhkan suasana yang tenang.

Karena itu, jika Anda ingin mencoba breeding ciblek menggunakan sangkar harian, usahakan penempatannya tidak di ruangan yang sering dilalui orang, termasuk anggota keluarga Anda sendiri. Solusi lain, sangkar dapat ditempel pada dinding dengan ketinggian yang cukup, agar burung tidak merasa terganggu oleh aktivitas kita.

Tempat sarangnya tentu berbeda dari yang biasa digunakan dalam kandang penangkaran berukuran luas. Di sini, Anda bisa menggunakan tempat sarang yang terbuat dari rotan. Adapun bahan sarangnya sama seperti yang biasa digunakan  pada kenari, misalnya serat nanas dan dicampur dengan jerami kering.

Piyikan burung ciblek umur seminggu.

—-

Anakan ciblek umur 10 – 15 hari sudah bisa dipasangi dengan ring kode. Dengan ring ini, kita bisa mengenali burung hasil tangkaran kita di pasaran. Lebih baik lagi menggunakan ring yang sudah terdaftar dalam sebuah komunitas atau perkumpulan, sehingga kita bisa mendapatkan nomor dan ID untuk dicantumkan pada ring tersebut. Dengan demikian. ID penangkar mudah dikenali jika suatu saat dibutuhkan.

Untuk meningkatkan produktivitas indukan, anakan yang sudah berusia 15 hari bisa dipanen untuk dilakukan pelolohan secara manual. Biasanya, setelah anakan dipanen, induk betina akan kembali bertelur sekitar 1-2 minggu berikutnya.

Anakan ciblek umur 15 hari bisa dipanen dan diberi ring kode.

—-

Dari pengalaman Om AyaeGiga, kita bisa belajar banyak mengenai cara yang tepat dalam menangkar burung ciblek, baik menggunakan sangkar harian maupun kandang permanen. Semoga saja upaya yang dilakukannya bisa diikuti ciblek mania lain di seluruh Indonesia, sehingga populasi ciblek di alam liar selalu terjaga.

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.