Galada Sorkam merupakan salah satu lovebird istimewa. Burung milik Erwin ini pernah nyeri juara 1 dan juara 5 dalam even Jatijajar Fiesta HSBC di Bekasi Barat, Juli lalu. Saat mengikuti Lovebird Singing & Beauty Contest di WTC Mangga II Jakarta (29/9), Galada Sorkam menjadi juara 4 Kelas Eksebisi (Kategori Kecantikan). Burung ini lalu diternak dan menghasilkan beberapa anakan yang laris-manis. Dari sinilah, Om Erwin memulai breeding lovebird, dengan nama Galada Sorkam Bird Farm (BF).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perjalanan Om Erwin dalam menggeluti dunia hobi memang lumayan panjang. Semula dia pemain merpati tinggian, lalu pindah ke ayam aduan, dan beberapa tahun terakhir ini hanya fokus di burung kicauan. Dia bergabung dengan Free York BC, dan memulainya dari jenis pentet.
Suatu ketika, dia bertemu rekan sesama penghobi burung kicauan yang beternak lovebird. “Saya membeli seekor, warna hijau kacamata biasa, dan mulai sering melombakannya. Namanya Galada Sorkam, yang ternyata sering juara dalam beragam even di wilayah Jabodetabek,” kata Om Erwin.
Entah kenapa, warna bulu yang semula hijau, lambat laun berubah menjadi kuning. Sepintas mirip lutino. Warnanya yang eksotis ini kerap menarik perhatian juri maupun penonton saat narik-narik panjang di lapangan.
Itu sebabnya, Om Erwin menurunkan Galada Sorkam dalam kontes kecantikan di WTC Mangga II Mall Jakarta (29/10) yang diadakan Indonesian Lovebird Association (ILA). Turun di Kelas Eksebisi, Galada Sorkam yang sesungguhnya lovebird suara, masih bisa berprestasi di kontes kecantikan dan menjadi juara 4.
“Karena di rumah juga banyak lovebird, iseng-iseng saya mencoba menjodohkan Galada Sorkam. Eh, jodoh dan berproduksi. Beberapa anaknya dipesan teman-teman. Ya sudah, sekalian saja diternak. Saya banyak belajar dari Om Afu (Free York BC), dalam merawat burung lomba maupun ternak,” kata Om Erwin.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk melengkapi materi indukan, dia rajin hunting burung unggulan ke berbagai latber dan lomba. Tujuannya, membidik burung prospek untuk dijadikan sebagai indukan di Galada Sorkam BF. Kini, anakan hasil produksinya sudah mulai dikenal di kalangan penggemar dan pemain lovebird, terlebih rekan-rekan satu tim di Free York BC.
Pesanan pun mengalir deras, nyaris tanpa henti. Maklum, produk yang dicetaknya tidak hanya dipilih dari trah indukan bersuara panjang kualitas lomba, tapi juga dikombinasi dengan warna-warni eksotis.
Harganya? “Soal harga bervariasi, tergantung kualitas warna dan suaranya. Anakan umur 3 – 4 bulan, dan sudah ketahuan ngekek panjang, biasanya seharga di atas satu juta rupiah per ekor. Yang pasti, harga cukup terjangkau untuk semua kalangan, dan berkualitas,” kata Om Erwin.
Kandang model battery
Meski belum lama menjadi breeder lovebird, Om Erwin langsung menggunakan kandang soliter atau model battery. Artunya, setiap kandang hanya diisi sepasang indukan. Ada beberapa petak kandang, yang terbuat dari kawat alumunium, yang disusun berjejer dan bertingkat secara rapi.
Kandang model battery memang bagus untuk menjodohkan induk jantan dan betina yang memiliki keunggulan pada warna tertentu, atau menggabungkan antara keunggulan suara dan warna eksotik. Sebab, peternak sudah menyeleksinya lebih dulu.
Berbeda dari kandang koloni, di mana burung berkesempatan mencari jodohnya sendiri, sehingga peternak tidak bisa menjodohkan induk jantan dan induk betina sesuai dengan keinginannya.
Namun, kandang battery memang sulit bagi peternak pemula. Tingkat kesulitan tertinggi adalah menentukan jenis kelamin. Sebab lovebird sulit dibedakan jenis kelaminnya. Kita sering terkecoh melihat dua ekor burung tampak rukun dan bercumbu, padahal bisa saja keduanya sama-sama jantan, atau sama-sama betina.
Proses penjodohan model “kawin paksa” juga tak mudah. Namun, semua itu bisa dilewati Om Erwin berkat dukungan dari rekan-rekannya, terutama Om Afu dari Free York BC.
Sebelum dijodohkan, gelodok atau kotak sarang dari kayu / triplek harus disiapkan secara dini, termasuk bahan sarang berupa serabut cemara kering hingga daun jagung.
Pakan utama yang diberikan kepada calon pasangan indukan adalah biji-bijian seperti milet dan juwawut, serta extra fooding (EF) sayuran seperti kecambah / tauge, jagung muda, dan kangkung.
Jika sudah berjodoh, induk jantan dan betina akan mengangkut bahan sarang, lalu mulai bertelur dalam kotak sarang atau gelodok.
Agar burung terhindar dari pengaruh negatif angin malam, kandang ditutup plastik pada bagian depannya. Hal ini juga diterapkan pada saat turun hujan, agar tempias air tak masuk ke dalam petak kandang. Burung pun menjadi nyaman, dan itu merupakan salah satu syarat agar indukan mau berproduksi.
Dimaster sejak anakan
Karena basisnya merupakan pemain, Om Erwin tidak akan menjual lovebird begitu saja, misalnya jika anakan sudah bisa makan sendiri. Dia hanya menjual lovebird yang sudah dimaster. Ini terutama untuk produk lovebird kualitas lomba.
Itu sebabnya, produk kualitas lomba akan menjalani program pemasteran sejak dini. Dia akan menyeleksi anakan yang memiliki suara panjang-panjang, volume keras, dan punya suara agak kasar, baik warna standar maupun warna eksotik.
Setelah itu, anakan-anakan lovebird terpilih akan didekatkan dengan lovebird dewasa yang punya suara ngekek panjang pula. Hasilnya, produk Galada Sorkam BF punya keunikan tersendiri: suara oke, warna pun oke.
Tidak heran jika produk Galada Sorkam BF kini laris-manis. Permintaan yang meningkat membuat Om Erwin kini berencana menambah indukan pilihan warna-warna berkelas lainnya. (d’one)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.