Ini cerita soal kenari Alpacino, milik Om WW Angga (Surabaya), yang setiap memenangi kontes selalu dibarengi kecemburuan dari segelintir pemain. Saat menjuarai Jayakarta Cup (3/11), muncul rumors kalau kemenangan Alpacino karena faktor sangkar. Om WW memang kerap menggunakan sangkar ukir kotak bertuliskan “INDONESIA”.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jengkel dengan rumors itu, dia menggunakan sangkar BnR yang polos saat menurunkan Alpacino dalam Gubernur DKI Cup di Jakarta (8/12). Hasilnya, Alpacino tetap juara. “Ini bukti Alpacino menang bukan karena sangkar,” kata Om WW.
—-
Seperti pernah dimuat Om Kicau (silakan cek di sini), kenari Alpacino meraih juara 1 di kelas utama dalam even akbar Jayakarta Cup. Padahal, saat itu dia tidak masuk hitungan, alias tidak diunggulkan sama sekali, karena sejumlah kenari papan atas turun di even tersebut.
Namun Om WW Angga mendengar suara-suara miring yang menyebutkan Alpacino menang lantaran faktor sangkar. Sangkar ukir kotak bertuliskan “INDONESIA” memang sangat unik, khas, dan selalu ia gunakan untuk menurunkan kenari-kenari andalannya, termasuk Alpacino.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
“Ini sudah menjadi sangkar standar saya ketika menurunkan kenari. Mungkin karena kelihatan sekali berbeda, bahkan dibandingkan dengan sangkar ukir lainnya, sebagian orang kurang senang melihat kemenangan Alpacino, lalu mengembuskan kabar kalau Alpacino menang karena memakai sangkar yang diidentikkan dengan diri saya,” ujar Om WW Angga.
Sesudah itu, Alpacino kembali diturunkan dalam even Merah Putih Bird Shop Cup I di Bandung, 17 November lalu. Om WW merasa ada yang tidak beres. Meski tampil maksimal, Alpacino sama sekali tidak terpantau, sehingga lepas dari nominasi juara.
—-
Salah seorang rekannya, Asen Helmet, kemudian menyarankan agar Om WW memakai sangkar BnR saja yang polos, sehingga relatif sama dengan sebagian besar peserta lain, dan sulit ditandai sebagai burung milik siapa.
“Dengan demikian, kita serahkan sepenuhnya prestasi burung kepada burung itu sendiri. Jadi, juri pun tidak tahu kalau yang dinilai Alpacino, karena sangkarnya sama seperti sangkar peserta lain,” pesan Om Asen Helmet.
Sebuah pesan rasional, bisa diterima akal, dan akhirnya dijalankan pula oleh Om WW Angga. Ketika berlaga dalam kontes Gubernur DKI Cup (8/12), Om WW menurunkan Alpacino dengan sangkar BnR yang polos. Sebagian besar peserta juga menggunakan sangkar yang sama.
Hasilnya? Ternyata Alpacino tetao tampil mempesona, bahkan terpilih menjadi juara 1 di antara 69 peserta lain yang memenuhi Kelas Kenari Ronggolawe.
“Saya senang dengan kemenangan kali ini. Sebab ini membuktikan kalau Alpacino benar-benar layak juara. Pakai sangkar apapun tetap mau tampil maksimal dan juara. Buktinya, meski memakai sangkar polos, yang mana orang tidak mengenali itu burung siapa, tetap juara pertama,” tutur Om WW, yang tidak ikut mendampingi jagoannya di Jakarta, dan mempercayakan kepada anak buahnya.
Yang jelas, sejumlah rencana sudah dibuatnya untuk Alpacino. Antara lain mengikuti Pakde Karwo Cup III di Surabaya (15/12), Pemilu KM Cup di Jakarta (22/12), Plasa Cup PBI Semarang (12/1), dan Valentine PBI Jogja (16/2).
“Dengan sangkar apapun, yang penting saya berharap Alpacino tetap mau nampil maksimal. Semoga juri pun mau memantau dan menilai burung, bukan melihat kurung (maksudnya sangkar),” tandas Om WW Angga. (Waca)
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Volume dan lagunya gimana yaa… jadi penasaran… share rekamannya dong om…
Lomba kedepan gak usah pk sangkar mas, iket aja kakinya pakai tali. Hahahaha… Videonya upload dong mas ww :p
Wani piro…!!:-D
Dapetin videonya dong om biar jadi refenrensi kenari mania dalam memilih kenari untuk lomba.