Wrentit (Chamaea fasciata) memang tak akan pernah bisa dijumpai di Indonesia, bahkan di belahan dunia lainnya, kecuali di Amerika Utara. Burung ini termasuk anggota keluarga Sylviidae yang dikenal sebagai burung pengicau kecil dan bersuara merdu. Jadi, wrentit masih sekeluarga dengan perenjak, cinenen, cici, cikrak, kecici, cicakoreng, ceret, serta tesia yang ada di Indonesia. Meski tidak mungkin bisa memeliharanya, Om Kicau menyediakan audio (dan video) kicayan wrentit, yang dapat dijadikan masteran alternatif untuk sebagian besar burung kicauan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Burung wrentit (Chamaea fasciata), salah satu anggota keluarga Sylviidae.

—-

Selama ini, wrentit menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli burung: apakah masuk dalam burung warbler atau wren. Berdasarkan taksonominya, spesies ini termasuk keluarga Sylviidae. Tetapi nama wrentit mengingatkan kita pada burung wren (keluarga Troglodytidae). Wrentit adalah satu-satunya spesies yang ada dalam genus Chamaea.

Secara fisik, burung ini tidaklah cantik. Panjang tubuh sekitar 14-15 cm, dengan bobot 13-16 gram. Warna bulu didominasi zaitun kusam, cokelat, atau keabu-abuan.

Postur tubuhnya kurang proporsional, karena sayapnya pendek, namun ekornya cukup panjang, dan sering terangkat ke atas. Paruhnya juga pendek, sedangkan iris matanya pucat.

Berikut ini video burung wrentit di alam liar, yang bersumber dari ibc.lynxeds :