Burung samyong atau garugiwa / bare-throated whistler (Pachycephala nudigula) banyak disukai kicaumania di Indonesia. Bahkan penggemar burung di Malaysia dan Singapura pun makin demen, setelah Om David de Souza menggunakannya untuk memaster murai batu Skyhawk miliknya. Suara kicauan samyong sangat bervariasi, tak heran jika mendapat julukan burung 1001 suara. Bagaimana cara merawat burung samyong agar rajin berkicau? Berikut ini beberapa tipsnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Samyong merupakan burung endemik di Indonesia, dengan wilayah persebaran terbatas di Nusa Tenggara, terutama Flores (NTT) dan Sumbawa (NTB). Kedua daerah ini memiliki samyong dari ras / subspesies yang berbeda.
Burung dari Flores berasal dari ras nudigula (Pachycephala nudigula nudigula). Adapun burung di Sumbawa berasal dari ras ilsa (Pachycephala nudigula ilsa), dengan warna tubuh lebih terang, dan bagian bawah / perut lebih kehijauan.
Samyong makin popular dan banyak dicari pecinta burung, karena suaranya yang menggelegar, atau istilah kerennya cetar membahana.
Persediaan samyong di pasar burung, terutama di Surabaya dan Jakarta, sangat fluktuatif. Terkadang pasokan datang dalam jumlah banyak di suatu waktu. Namun, di lain waktu, pasokan sama sekali kosong. Ini disebabkan hampir semua samyong yang ada di pasaran merupakan hasil tangkapan hutan.
Meski di pasaran (saat ini) sedang sepi pasokan, burung samyong masih banyak dipasarkan di forum jual-beli baik di facebook ataupun media sosial lainnya .
Sejauh ini, Om Kicau belum menemukan seorang pun penangkar burung samyong. Jadi, sobat kicaumania yang sudah berpengalaman menangkar burung (khususnya murai batu dan kacer), boleh mencoba breeding samyong karena banyak kesamaan teknis dalam penangkarannya.
Jika tidak ada kicaumania yang melakukannya, niscaya burung ini lambat-laun terancam punah. Kalau tidak ada kicaumania yang menangkar, tidaklah mungkin orang-orang di luar penggemar burung mau melakukannya. Jadi, memparodikan sebuah iklan politik di televisi, “Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?”.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Sexing burung samyong
Sexing atau membedakan jenis kelamin burung samyong bisa dilakukan dengan memperhatikan penampilan dan warna tubuhnya. Burung jantan memiliki beberapa perbedaan mencolok dari burung betina, antara lain:
- Bulu kepala hingga leher bagian belakang berwarna kehitaman.
- Pada tenggorokannya terdapat bagian tanpa bulu dan berwarna kemerahan, yang akan menggelembung jika burung berkicau.
Adapun burung samyong betina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Warna bulu hijau kekuningan sampai bagian ekor
- Kepala berwarna abu-abu gelap.
- Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada burung jantan
- Bentuk kepala bulat, dengan paruh lebih pendek.
- Bagian tenggorokan tertutup bulu, sehingga tidak ada bar merah di bagian tersebut.
—-
Untuk membedakan jenis kelamin samyong yang masih anakan / trotolan, kita bisa memperhatikan warna bulu di pinggir sayap dan ekor. Pada anakan jantan, bagian tersebut berwarna kemerahan atau kecokelatan.
—-
Perawatan samyong agar rajin berkicau
Untuk membuat samyong rajin berkicau, tentu tidak lepas dari perawatan harian. Banyak pemilik samyong yang mengeluh tidak bisa mempertahankan nyawa burung lebih lama. Sebab, jika perawatannya tidak tepat, burung ini mudah sekali stres.
Burung yang stres bukan hanya mogok bunyi, tetapi juga seringkali mogok makan. Kekurangan pakan dan nutrisi akibat stres inilah yang menjadi penyebab utama banyaknya burung samyong dalam sangkar yang mati.
Untuk mengurangi potensi stres, biasakan burung diberi multivitamin, yang sekaligus sangat membantu burung agar selalu dalam kondisi fit. Banyak produk multivitamin di pasaran. Silakan pilih merek apapun jika sudah jadi kepercayaan Anda, termasuk BirdVit yang sudah digunakan ribuan kicaumania di Indonesia. Pemberian cukup 2-3 kali seminggu.
Berikut ini referensi perawatan harian untuk samyong agar burung terhindar dari stres, lebih aktif, rajin bunyi, dan mudah dimaster dengan berbagai jenis burung kicauan lainnya.
Selain menjaga kondisi fit, terutama melalui multivitamin, perawatan samyong agar rajin berkicau membutuhkan setelan extra fooding (EF) yang bervariasi. Pakan tambahan bisa berupa serangga seperti kroto, ulat hongkong, belalang sawah,dan jangkrik. Adapun perawatan lain seperti mandi dan jemur diperlukan untuk menjaga kondisi mereka setiap harinya.
- Pagi hari sekali, burung dikeluarkan untuk dijemur pada saat matahari mulai terbit.
- Berikan kroto saat matahari pagi mulai muncul.
- Setelah itu, burung bisa dimandikan dengan cara disemprot halus, atau cara lain tergantung dari kebiasaan mandinya, atau yang lebih disukai burung.
- Setelah dimandikan, burung jangan langsung dijemur di bawah terik matahari. Cukup dianginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya yang masih basah.
- Saat dianginkan sekitar 10-15 menit, burung bisa diberi jangkrik sebanyak 5-8 ekor (tergantung kebutuhan), dilanjutkan dengan beberapa ekor ulat hongkong.
- Usai dianginkan dan sarapan, burung bisa dijemur dengan durasi 20 – 30 menit.
- Setelah dijemur, burung kembali dianginkan, dengan cara digantang di tempat teduh seperti di bawah pohon atau teras rumah.
- Pada saat ini, jika mau, Anda bisa memaster burung samyong dengan aneka suara burung lain.
- Saat istirahat siang, samyong bisa diberi 3-4 ekor belalang.
- Sore hari, burung kembali dimandikan, sambil Anda membersihkan kandang dari kotorannya.
- Usai mandi, burung kembali dianginkan sambil diberi 3-5 ekor jangkrik dan 2-3 ekor belalang.
- Saat ini, Sambil burung bisa dimaster lagi dengan berbagai macam suara burung lain.
- Petang hari, burung dimasukkan ke dalam untuk beristirahat. Berikan 1 sendok teh kroto sebagai peneman makan malamnya, dan biarkan burung beristirahat total hingga keesokan harinya.
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Kalo perbedaan burung samyong dng kutilang emas apa ya bos ?
Kutilang emas kepalanya kecil dengan mata berwarna biru , penampilannya juga berbeda om, https://omkicau.com/wp-content/uploads/2012/12/burung-cep-cep.jpg