Pada burung punglor seperti anis kembang, anis merah, anis cendana, dan sebagainya, proses mabung di alam liar biasanya dimulai setelah pergantian musim, baik awal kemarau maupun awal penghujan. Tetapi untuk pemeliharaan dalam sangkar, tidak ada ketentuan baku mengenai waktu mabung. Yang pasti, proses itu akan terjadi setahun sekali, dengan lama mabung (normal) 2 – 3 bulan. Jika proses mabung terhambat / terganggu, waktunya bisa lebih lama lagi, dan sangat dimungkinkan burung macet bunyi. Diperlukan rawatan tepat untuk punglor mabung sebelum macet bunyi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Perawatan mabung yang tepat bisa mencegah punglor macet bunyi.

—-

Proses mabung memiliki keterkaitan erat dengan kualitas kicauan seekor burung. Sebelum mabung, burung akan memiliki bulu-bulu yang kuat dan berkilauan, sesuai dengan spesies masing-masing. Burung memiliki naluri kuat untuk bersolek atau merapikan bulu-bulunya (preening). Setiap kali merasa bulunya sudah rapi, burung akan rajin bunyi.

Naluri bersolek ini sebenarnya dalam rangka menjalankan instingnya untuk memikat hati pasangannya. Jadi, ada atau tidak ada pasangan, burung akan memiliki naluri bersolek, sehingga makin percaya diri, dan aktif berkicau.

Namun, lambat-laun, kualitas bulunya menurun. Sebab bulu juga tersusun dari sel-sel yang bisa tumbuh, rusak, tua, lantas mati. Ketika pertumbuhan terhenti alias mati secara alami, itulah saatnya burung mengalami proses ganti bulu (moulting), atau sering disederhanakan dengan istilah mabung. Awal proses ganti bulu disebut rontok bulu (ngurak), yang berlanjut ke pertumbuhan bulu baru (inilah pengertian mabung sebenarnya), dimulai dari bulu jarum dan lama-lama tumbuh sempurna / lengkap.

Pada burung jenis punglor / anis, ada beberapa tanda ketika akan memasuki masa mabung, antara lain :

  • Intensitas berkicau menurun drastis, sehingga burung terlihat malas bunyi.
  • Bulu-bulunya terlihat mengering dan kusam, kemudian diikuti dengan beberapa helai bulu yang lepas.
  • Bulu-bulu halus mulai berjatuhan.

Meski secara umum perawatan punglor mabung hampir sama dengan jenis burung lainnya, tetapi ada beberapa bagian yang berbeda dan membutuhkan perawatan secara tepat. Jika tidak, burung punglor seperti anis merah dan anis kembang sering mengalami macet bunyi setelah masa mabungnya rampung. Hal ini memang sering dikeluhkan pada penggemar AM dan AK.

Berikut ini perawatan tepat untuk punglor mabung, agar burung terhindari dari kemungkinan macet bunyi:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  1. Selama mabung sebaiknya burung tidak mengeluarkan banyak aktifitas yang mengeluarkan energi

    Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

    Pisahkan punglor yang sedang mabung dari burung sejenis maupun burung berkicau lainnya. Silakan diisolasi ke ruangan yang tenang dan aman.

  2. Usahakan agar burung tidak terlalu sering berkicau, karena akan menguras energi yang seharusnya digunakan untuk merontokkan bulu-bulunya.
  3. Untuk memperlancar proses rontok bulu, sebaiknya burung dikerodong secara penuh (full kerodong).
  4. Selama ngurak, burung dibuat ngedrop dengan cara tidak diberikan pakan tambahan / extra fooding (EF) hewani seperti serangga dan cacing. Jadi, cukup diberi voer dan buah pepaya. EF hewani dapat diberikan lagi setelah memasuki tahap mabung, atau bulu jarum mulai tumbuh.
  5. Banyak alternatif untuk mempercepat proses rontok bulu pada punglor, misalnya dengan menjemurnya dalam kondisi sangkar full kerodong, lalu bagian luar kerodong disemprot air untuk menjaga kelembaban suasana di dalam sangkar (tetapi untuk anis kembang sebaiknya jangan dijemur, lihat pula poin 9). Bisa juga memanfaatkan kulit jeruk, seperti pernah diulas Om Kicau di sini, yang juga bertujuan menjaga kelembaban sangkar.
  6. Beberapa penggemar sering mengganti voer dengan voer berkadar protein tinggi, seperti pelet lele atau voer ayam, dengan harapan mempercepat proses rontok bulu pada burung punglor.
  7. Selama proses ngurak, burung sebaiknya tidak dimandikan dulu. Ini untuk mempercepat / memudahkan proses rontok bulu. Mandi baru bisa diberikan setelah bulu-bulu jarumnya mulai tumbuh.
  8. Selama proses ganti bulu (ngurak dan mabung), sebaiknya tetap menjaga kebersihan sangka. Bersihkan sangkar 2-3 kali dalam seminggu.
  9. Khusus anis kembang, saat mabung sebaiknya tidak dijemur dulu, karena dapat meningkatkan birahi dan membuatnya stres. Jika kondisi bulu sudah lengkap, AK boleh dijemur.
  10. Untuk mempercepat proses ngurak, Anda juga bisa menggunakan BirdMolt-Pre. Ketika mulai tumbuh jarum, sekitar 0,5 cm, Anda bisa menggantinya dengan BirdMolt-Post, yang nantinya akan membuat bulu tumbuh sempurna, rapi, bersih, dan berkilau. Bukankah ini persyaratan agar burung rajin bunyi, sehingga menghindarinya dari kemungkinan macet bunyi?

Setelah bulu-bulu tunas mulai pecah, yang ditandai dengan banyaknya serbuk putih seperti ketombe di dasar sangkar (itu adalah keratin bulu), pemberian EF hewani mulai ditingkatkan. Di sini kita mulai mengembalikan kondisi (mengkondisikan) burung yang sebelumnya ngedrop, untuk menjadi lebih aktif dengan mengatur pemberian EF serangga dan cacing.

Buah-buahan segar berwarna merah seperti apel dan pepaya bisa diberikan secara bervariasi (selang-seling), sampai bulu-bulu mulai lengkap, atau pada kondisi dorong ekor.

Pada masa-masa tersebut, burung bisa mulai dimaster ulang, atau ditambah dengan master baru. Inilah kesempatan emas untuk menghilangkan suara masteran lama yang dulu dirasa kurang bagus.

Dengan perawatan tepat selama ngurak dan mabung, burung punglor tidak akan mudah stres yang berujung macet bunyi. Sebab, sebagaimana proses perkembangan dari burung kicauan, pascamabung burung akan mengalami masa top form yang digunakan untuk mencari pasangan, dengan modal bulu-bulu barunya yang rapi dan berkilauan.

Jadi, jika burung Anda macet bunyi setelah mabung, itu berarti ada yang salah / kurang tepat selama perawatan mabung.

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.