Sebagaimana cucak hijau, burung anis merah memiliki karakter yang sangat labil. Kesalahan dalam pengangkutan (transportasi), pemberian extra fooding (EF) yang kurang tepat, dan beberapa kekeliruan lain dalam penanganan bisa membuat anis merah menjadi sensitif: naik emosi, galak, dan berujung pada macet bunyi. Orang Sunda sering menyebut anis merah sebagai burung ambeukan (artinya tukang ngambek). Bagaimana cara menangani anis merah yang terlalu galak? Berikut ini ulasannya untuk sobat kicaumania, khususnya merahmania.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Umumnya perilaku anis merah yang galak atau sensi itu dialami burung yang belum sepenuhnya mapan. Mereka peka terhadap perubahan pola perawatan.
Meski demikian, tidak sedikit pula burung mapan / dewasa yang punya perilaku seperti itu, akibat birahinya yang terus meningkat dan tidak ada pelampiasan. Maka, perilaku galak atau emosian menjadi pelampiasan terbaiknya.
Berikut ini beberapa ciri burung anis merah yang memiliki karakter emosian atau terlalu galak :
- Sering melompat-lompat, naik turun tangkringan.
- Cenderung galak kalau pemiliknya mendekat, atau saat mau mengganti pakan / air minum.
- Cenderung mengejar-mengejar atau galak terhadap burung sejenis.
- Mudah over birahi (OB) yang ditunjukkan dengan sering melompat, mengejar pemilik / burung lain, atau benda-benda berwarna terang.
Anis merah yang terlihat galak sebaiknya tidak dibawa jalan-jalan ke arena lomba, baik untuk dilombakan atau sekadar menggantungnya di luar arena saat anis merah lainnya sedang beraksi. Hal ini bisa membuat burung makin emosional.
Bahkan, karena terlalu emosi, biasanya burung mengeluarkan jurus ampuhnya: teler. Meski menurut sebagian penggemar hal itu tidak masalah, namun perlu diingat bahwa kita sedang mencoba meredam emosinya. Jadi, sebaiknya burung diistirahatkan dulu dari arena lomba sampai kondisinya menjadi stabil.
Beberapa cara menangani anis merah galak
Untuk mengatasi anis merah emosian, atau terlalu galak, ada beberapa cara yang bisa diterapkan :
- Perawatan bisa dimulai dengan mengurangi jatah EF seperti jangkrik, kroto, ulat, cacing, dan sebagainya.
- Jangkrik dan serangga lain dikurangi porsinya 1-2 ekor dari biasanya.
- Cacing tanah bisa diberikan dua minggu sekali, atau stop pemberiannya selama masa perawatan.
- Stop pemberian buah apel atau pisang. Selama perawatan, burung diberikan pepaya matang atau buah lain yang bersifat mendinginkan.
- Mandi malam bisa diberikan untuk meredam birahi anis merah.
- Mandi harian bisa ditambah frekuensi dan durasinya. Misalnya setiap hari mandi 2-3 kali, dengan waktu mandi lebih lama daripada biasanya.
- Pengembunan bisa dilakukan yang dimulai sejak fajar, dan kurangi waktu mengerodong burung.
- Penjemuran sebaiknya tidak lebih dari 1 – 1,5 jam.
- Anis merah yang emosional akibat OB bisa diajak bermain-main, misalnya memberikan pakan langsung dari tangan kita.
Kembali ke perawatan semula
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Apabila anis merah sudah stabil, dalam arti tidak galak lagi, maka burung kembali ke perawatan harian seperti yang biasa diterapkan, termasuk perawatan untuk lomba bagi yang sering ikut lomba.
Karena anis merah termasuk burung yang tidak konsisten, maka jangan cemas jika sewaktu-waktu kembali galak. Yang penting, Anda sudah mulai bisa memahami karakternya.
Jangan mengira anis merah emosi tinggi, atau terlalu galak, tidak bisa dilombakan atau sulit berprestasi. Suarez, anis merah jawara milik Om Fahmi Kobelco, juga termasuk anis merah emosi tinggi.
Om Fahmi mempunyai tips yang berbeda dalam menangani anis merah seperti ini. Silakan buka referensinya di sini.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru