Lomba Burung Berkicau HUT Ke-27 TVRI Jabar di Jalan Cibaduyut, Bandung, Minggu (2/3) lalu, memecahkan rekor jumlah peserta. Ya, gelaran ini diikuti 2.100 peserta, dan boleh dibilang rekor baru dalam kontes di Jawa Barat. Membeludaknya peserta ini terutama disebabkan empat kelas full: anis merah, murai batu, kenari, dan lovebird.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hal baru dalam HUT TVRI adalah penggabungan kemasan lomba besar dengan tiket mahal dan hadiah besar (tiket Rp 650 ribu, hadiah Rp 20 juta) dengan kemasan latberan (tiket Rp 30 ribu, hadiah Rp 750 ribu).
“Jadi, para pemula yang hanya bisa ikut lomba 30 ribuan bisa ketemu bos-bos yang enteng saja membayar tiket 650 ribu. Kita akan terus mencoba mengembangkan format lomba model begini, agar semua unsur dalam hobi burung berkicau makin sering ketemu bareng. Seharusnya sesama penghobi memang tidak boleh dibedakan status sosial ekonominya,” kata H Ebod, owner Ebod Jaya, pendukung utama even ini.
Peserta tidak hanya datang dari Jawa Barat dan Jabodetabek saja. Sejumlah kicaumania dari Blok Tengah, Blok Timur, bahkan Sumatera juga berdatangan. Tidak sedikit pemain jauh yang sukses meraih gelar juara.
Kelas kacer, misalnya, didominasi Adipati milik YY dari Kota Batu. Burung ini berhasil meraih dua gelar juara pertama, melengkapi prestasinya pada Piala Raja Kukar di Tenggarong (23/2) yang sama-sama menggunakan juri Ronggolawe.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tiga kelas cendet juga didominasi Blok Tengah dan Blok Timur. Dua kelas dimenangi Sparatis, gaco milik Leo Pengadilan Jogja yang mengibarkan bendera Duta Soeharto Cup. Satu kelas lagi dijuarai Comot, cendet milik Mr Tatuk Graha Surabaya.
Murai batu Killer, gaco lawas milik H Hendy Carton (Duta Yonif 321 Cup), sukses merebut dua dari lima kelas yang dilombakan. Selain menjuarai kelas paling bergengsi, TVRI, Killer juga menjadi juara 1 Kelas Ebod Vit B, serta masing-masing juara 2 dan juara 3 di sesi lainnya.
Menurut Om Hendy, Killer baru saja kelar mabung. Ini berarti selama beberapa bulan ke depan, Killer akan selalu meramaikan lomba burung, baik di level Jabodebatek dan Jawa Barat, maupun even akbar di daerah lain.
Tiga kelas lainnya dimenangi Garuda Jaya milik Mr G – Kebumen (Kelas Jatijajar), Next milik H Heri Tantan dari Cukang Kawung 36 (Kelas Ronggolawe), dan Rahwana milik Rama Viki dari Cikampek (Kelas Ebod Vit A).
Meski Garuda Jaya hanya sekali menjadi juara 1, Mr G tetap mensyukuri hasilnya. Yang penting burung telah membuktikan kemampuannya sebagai burung juara lintas EO. Sebelumnya, Garuda Jaya sudah ngeboom tatkala beberapa kali menang nyeri dalam even PBI dan BnR.
Daya fighter Garuda Jaya memang luar biasa, rajin sekali, dengan lagu perpaduan rol – tembak panjang-panjang, dan selalu ngeplay.Begitu narik ke atas, selalu mengeluarkan berondongan suara cililin.
“Yang saya sangat seneng adalah kebandelannya. Selama ini, kalau mau lomba, saya berangkat malam hari. Jadi sampai lokasi lomba pagi, dan langsung main. Ternyata tetap mau nampil juga. Ini yang membuat saya merasa berat untuk melepasnya. Selama 12 tahun main burung, baru kali ini saya mendapat burung sebandel Garuda Jaya, sekaligus memiliki kualitas materi istimewa,” kata Mr G.
Satu-satunya burung yang mampu mencetak hattrick dalam HUT TVRI Jabar adalah lovebird Kunyuk milik Rana dari LB Lembang.
Kelas lovebird memang luar biasa. Tidak tanggung-tanggung, panitia sampai membuka sembilan kelas, dan sebagian besar full peserta.
Kunyuk sukses menjuarai Kelas Jatijajar B, Ebod Vit B, dan Ebod Vit C. Gaco ini nyaris meraih quattrick, kalau saja mampu menjuarai Kelas Ronggolawe. Kelas ini dimenangi Jae Jae milik Inu X-Ray (Koploba Bansel), sedangkan Kunyuk di posisi kedua.
Yang mengejutkan adalah lovebird Mata Dewa milik Ardhy Happard. Jawara Liga Ronggolawe Jabodetabek 2013 / 2014 ini gagal meraih satu pun gelar juara pertama. Dalam even ini, jagoan yang nyaris tak terkalahkan di Jabodetabek ini harus puas menjadi juara 3 dan juara 5.
Golden Boy, lovebird milik Brother SF yang baru saja di-take-over dari Eko/Rizal (JBF) seharga Rp 100 juta, kembali menunjukkan prestasinya. Burung ini menjuarai Kelas Albino-Lutino serta juara 3 Kelas Ebod Vit.
Dominasi anis merah New Star dalam even-even di Jawa Barat nampaknya mulai terganggu oleh kehadiran Mantili milik Kimpen (Tasikmalaya).
New Star, jagoan milik Mr Kusman (MSP Ciamis) yang biasanya rajin meraih hattrick bahkan quattrick, kali ini hanya kebagian 1 gelar juara dari lima kelas yang dibuka. New Star menjuarai Kelas Ebod Vit, dan juara 2 Kelas Ronggolawe.
Sebaliknya, Mantili dua kali menyabet gelar juara 1, masing-masing di Kelas Jatijajar dan Kelas Ronggolawe. Dua kelas lainnya dimenangi gaco lawas Ceper milik Viktor (Jakarta) dan Suarez milik Fahmi Kobelco (Jogja) yang mengibarkan bendera Duta Soeharto Cup. (Waca)
—
Hasil Lengkap HUT TVRI Jabar (klik di sini)
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.