Lomba Burung Berkicau Green East Borneo di Arena Lomba Burung Polder Air Hitam, Samarinda, Minggu (23/3), tak hanya berlangsung sukses dan diikuti 1.164 ekor burung. Even yang digelar dalam rangka 1st Anniversary Polder Air Hitam ini juga melahirkan dua burung jawara yang luar biasa, yaitu murai borneo Kenzo milik Fitri BKS dari Pelangi BC, serta kacer Maha Raja milik Mr Ming (Golden SF). Kenzo menyikat habis lima kelas yang dilombakan, sedangkan Maha Raja meraih quattrick atau empat kali juara pertama.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Om Edi Arianto, ketua panitia, peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, mulai dari Tarakan, Berau, Bontang, Balikpapan, Melak, Malinau, Tanah Grogot, Sanggata, Penajam, dan tuan rumah Samarinda, serta beberapa kicaumania dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Beberapa kicaumania dari Jawa Timur juga datang, misalnya Malang, Madiun, dan Surabaya,” kata Om Edi Polder. yang seperti biasa berduet dengan H Andung selaku ketua pelaksana lomba.
Kedua punggawa Arena Lomba Burung Polder Air Hitam ini sering dijuluki duet maut, karena selalu sukses menggelar lomba burung berkicau yang berkualitas di Kalimantan Timur.
Untuk meningkatkan kualitas penilaian, Polder Air Hitam menggunakan juri kolaborasi dari berbagai daerah, yang terdiri atas Giyanto (Bontang), Agus (Balikpapan), Yanto dan Moko (Surabaya), Jarno (Tenggarong), dan Tarjo yang merupakan produk asli Polder Air Hitam Samarinda.
Adapun koordinator lapangan (korlap) dipercayakan kepada Om Pardi dari Bontang dan Om Ahim dari Samarinda. Om Ahim merupakan koordinator juri dalam setiap even di Polder Air Hitam.
Sejumlah tokoh kicaumania juga hadir di sini, seperti H Fitri BKS yang juga sering main dan juara di Jawa, Mr Deko yang Minggu (23/3) lalu melakukan take-over terhadap kacer Adipati milik YY, Yogi LV, H Muslim, Budi Figo, Mr Ming, R Jati, H Tri, dan sebagainya.
Melihat peserta yang berjumlah 1.164 ekor burung, terbagi dalam 32 kelas, berarti setiap kelas rata-rata diikuti 40 peserta atau lebih. Bahkan dua kelas cucak hijau, masing-masing Polder dan Up Mild, full peserta alias 64 ekor burung per sesi.
Murai Kenzo tampil fantastis
Membeludaknya peserta Green East Borneo membuat pertarungan di sebagian besar kelas berjalan sengit. Meski demikian, murai Kenzo benar-benar tampil fantastis dan tak tertandingi dalam kontes ini.
Lima kelas yang dibuka panitia, semuanya disikat habis oleh gaco milik Fitri BKS. Tak heran jika Kenzo ditetapkan sebagai murai borneo terbaik dalam gelaran kali ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelumnya, Kenzo juga menjadi murai borneo terbaik dalam kontes Piala Raja Kutai Kartanegara di Tenggarong, 23 Februari lalu, setelah menjuarai empat dari enam kelas yang dilombakan.
Dua minggu lalu, Kenzo juga tampil cemerlang dalam even Tani Jaya Cup 4 di Balikpapan (9/3), dengan meraih double winner serta juara 3 dan 4. Namun, yang menjadi murai borneo terbaik adalah Tarzan milik Anton Sampit (Merdeka SF) yang meraih hattrick serta juara 2 dan 3.
Dalam even Green East Borneo, Kenzo sama sekali tak terbendung lawan-lawannya. Penampilannya benar-benar apik dan ciamik, digerojok lagu yang rancak mulai dari cillilin, cucak jenggot, pelatuk, serindit, lovebird, jangkrik, siri-siri, hingga suara burung angry bird.
Kombinasi suara ngerol-nembak ini terus menggempur lawan-lawannya, juga telinga para juri, yang tak kuasa memberikan koncer A di bawah gantangannya dalam setiap sesinya.
Ketika dihubungi via telepon, Om Fitri BKS mengatakan, sejak berada di tangannya, Kenzo sudah 15 kali juara pertama dalam berbagai even, termasuk 4 kali juara 1 dalam Piala Raja Kutai, dua kali juara 1 dalam Uut Tani Jaya Cup 4, dan lima kali dalam Green East Borneo di Polder Air Hitam.
“Semoga kehadiran Kenzo bisa menambah sengit dan ramai pertarungan murai batu borneo, baik di Kalimantan Timur pada khususnya, bahkan di berbagai even di Pulau Kalimantan,” ujar Om Fitri BKS.
Maha Raja mendominasi kelas kacer
Kelas kacer masih dikuasai Maha Raja, kacer dada hitam milik Mr Ming (Golden SF). Maha Raja tidak hanya menjuarai tiga kelas regular, tetapi juga memenangi Kelas Kacer Hitam. Dengan demikian, dalam Green East Borneo, Maha Raja memenangi empat dari enam kelas yang dilombakan.
Hasil quattrick ini luar biasa, mengingat lawan-lawan yang dihadapinya juga sangat tangguh, seperti Putra Mahakam milik Much More (Pelangi BC), NR milik EQ (Samarinda), Hercules milik H Yantri (YNC SF), Black The Gun milik Aditya (Rajawali BC), dan sebagainya.
Maha Raja menjuarai Kelas Kacer B Polder, Kacer B Up Black, Kacer Hitam Up Black, dan kelas paling bergengsi Up Mild. Selain itu, gaco ini juga menjadi runner-up Kelas Kacer A Up Back, yang dijuarai Putra Mahakam milik Much More. Satu sesi lagi, Kacer A Polder dimenangi NR milik EQ.
Ke depan, persaingan kelas kacer di Kalimantan Timur bakal ramai, setelah Mr Deko melakukan take-over terhadap kacer Adipati milik YY. Apalagi Adipati sering main di Kalimantan, dan selalu menjadi burung terbaik.
Saat dijumpai Tim Om Kicau di Polder Air Hitam, Mr Deko senang mendengar kabar jagoan barunya moncer dan mencetak hattrick dalam In Memorial Jenderal Besar Soeharto di Jogja. Karena aktivitas di Samarinda belum bisa ditinggalkan, dia tak ikut mengawal langsung Adipati.
Berikut ini daftar burung terbaik, bird club (BC) terbaik, dan single fighter (SF) terbaik dalam kontes Green East Borneo di Arena Lomba Burung Polder Air Hitam Samarinda, Minggu (23/3) lalu.
KACER | MAHA RAJA | GOLDEN SF |
CUCAK HIJAU | LOPSER | ABD AZIS |
MURAI BORNEO | KENZO | FITRI BKS |
LOVEBIRD | CYGNUS | MKS SF |
KENARI | LEXUS | H.TARA |
CENDET | KOMITMEN | H.OLLY |
BC TERBAIK | PELANGI BC | |
SF TERBAIK | BHIMEX SF |
Hasil Lomba Green East Borneo | Galeri Gambar
Secara keseluruhan, even Green East Borneo berjalan lancar dan sukses. Meski ada sedikit komplain, semuanya bisa dikendalikan tim juri dan petugas korlap.
Duet maut Om Edi Polder dan Om Andung mengaku puas, even bisa berjalan meriah. “Antusias para peserta luar biasa, bahkan beberapa kicaumania dari luar Kaltim dan dari Jawa Timur pun datang ke Polder Air Hitam,” kata Om Andung.
Om Edi Polder, mewakili seluruh panitia, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan sobat-sobat kicaumania di Kalimantan Timur dan sekitarnya yang terus mendukung setiap even di Arena Lomba Burung Polder Air Hitam Samarinda.
“Meski baru berumur satu tahun, Polder Air Hitam sudah bisa menjadi salah satu lokasi lomba paling diperhitungkan di Kalimantan Timur. Ini semua hanya berkat dukungan teman-teman kicaumania. Tanpa mereka, kami ini bukanlah siapa-siapa,” tambah Om Edi.
Ya, Polder Air Hitam kini sudah menjadi ikon lomba burung di Kalimantan Timur, menjadi salah satu barometer lomba burung berkicau di provinsi tersebut, dan menjadi kawah candradimuka bagi gaco-gaco debutan baru untuk meretas prestasi yang lebih bagus lagi.
Semoga bermanfaat.