Pamer, kacer poci asal Pekanbaru yang moncer di Samarinda

Samarinda termasuk salah satu kota di Kalimantan yang paling rutin menggelar lomba burung berkicau. Beberapa kelas yang selalu ramai antara lain murai borneo, kacer, cucak hijau, dan kenari. Khusus kacer, ada dua jenis burung yang dilombakan, yaitu kacer dada hitam dan kacer umum (hitam dan poci). Tetapi jumlah kacer poci belum sebanyak kacer hitam. Salah satu kacer poci jawara di Samarinda adalah kacer Pamer, milik Om Anton Sentra Jaya (Rajawali BC), yang diperolehnya dari Pekanbaru, Riau.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kacer Pamer sudah dua tahun berada di tangan Om Anton. “Burungnya asyik. Begitu digantung langsung kerja, jadi tak perlu harus nunggu digantang paling akhir,” kata Om Anton kepada Om Kicau.

Menurut dia, sepanjang burung mau nancep, pasti ngerol dan koncer. Tetapi, yang namanya burung, toh selalu ada masanya burung koncer atau tidak. Hanya saja, tambah Om Anton, kacer Pamer hampir selalu masuk daftar juara, meski tak harus selalu di urutan pertama.

Ada cerita sendiri mengenai kacer Pamer selama dua tahun di tangan Om Anton. Burung ini sudah ganti nama tiga kali. Awalnya, gaco ini diberi nama Sentral. Lalu diganti dengan nama lucu, Anunya.

Burung ini kemudian mabung. Satu bulan setelah rampung mabung, burung berganti nama lagi menjadi Pamer. Apapun namanya, burung ini sering juara di hampir setiap even di Samarinda. Seperti kebiasaan lomba burung di Kalimantan, panitia selalu menetapkan burung terbaik sesuai dengan jenis burung.

“Pamer sudah tiga kali dinobatkan sebagai burung terbaik. Prestasi double winner sudah beberapa kali, tetapi kalau hattrick (tiga kali juara 1 dalam satu even) baru sekali saat turun di Polder Air Hitam, dengan nama Anunya, ” tutur Om Anton.

Untuk even lokal -termasuk latberan- di Samarinda, kacer Pamer hampir selalu masuk tiga besar. Kalau nggak juara 1, ya runner-up atau juara 3. “Tapi pernah juga keluar dari tiga besar. Ya, namanya burung, terkadang diatas dan terkadang dibawah. Saya sih biasa saja, yang penting hobi sambil tambah teman,” kata Om Anton merendah.

Beberapa kali burung ini juga mengikuti kontes nasional di Kalimantan. Meski belum berkesempatan jadi juara pertama, beberapa kali menjadi runner-up, atau juara 3-4. “Minimal masuk peringkat 5-10,” tutur Om Anton lagi.

Tak mengherankan apabila di rumahnya kini tersimpan ratusan piagam kemenangan kacer Pamer, sejak burung masih bernama Sentral hingga sekarang.

Beberapa waktu lalu, Pamer sempat dipinang kacermania di Samarinda, dengan penawaran Rp 60 juta. Namun Om Anton masih sayang kepada burung ini, dan untuk saat ini belum ingin melepasnya.

“Soalnya susah untuk mendapatkan kacer poci di Samarinda. Apalagi yang sanggup bertanding hingga tiga atau empat kelas,” jelasnya.

Perawatan kacer Pamer

Berikut ini perawatan kacer Pamer:

• Pagi hari, burung dikeluarkan untuk mandi pagi, lalu dijemur dua jam.
• Sarapan pagi berupa jangkrik sebanyak tiga ekor.
• Habis dijemur burung dikerodong. Siang hari kembali diberi jangkrik 3 ekor.
• Sore, kerodong dibuka. Burung mandi lagi. Sambil dijemur, burung diberi 4 ekor jangkrik.
• Menjelang petang, burung dikerodong dan disimpan dalam rumah, sambil ditempel burung master seperti blackthroat, serindit, dan burung pelatuk.

“Kacer pamer tidak punya menu lain. Soalanya hanya doyan jangkrik saja.Pernah saya coba kasih kroto, tapi nggak dimakan. Pernah pula coba ulat hongkong, eh.. mainnya malah nakal,” jelas Om Anton.

Kalau mau dilombakan, maka mulai Sabtu full kerodong, dan diberi jangkrik sepuasnya. Pada saat lomba, setiap mau turun dimandikan dulu, dan diberi 3 ekor jangkrik.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.