Hanya ada dua kelas membuat kacer Adipati milik Mr Deko (Samarinda) kurang mampu mengeluarkan penampilan terbaiknyadalam even Ebod Joss Cup di Solo, Minggu (4/5). Adipati hanya menjuarai satu kelas, dan di kelas lainnya harus puas menjadi runner-updi bawah kacer Hard Rock milik H Bayu Kediri. Beberapa burung jawara belum terbendung lawan-lawannya, seperti murai batu Black Gold, lovebird Sri Ratu, dan kenari Setan Jepang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pekan lalu, kacer Adipati mencetak pentatrick atau lima kali juara 1 dalam even Afdani Cup 2 Samarinda (27/4). “Biasanya, pada penampilan ketiga dan seterusnya, penampilan Adipati lebih ngotot lagi. Di sini hanya ada dua kelas, jadi kurang maksimal. Tapi, ya itung-itung buat pemanasan ke Piala Paku Alam di Jogja, Minggu (11/5) mendatang,” jelas YY, pemilik lama yang dipercaya Mr Deko untuk merawat kacer Adipati.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Namun, sebagaimana dalam kontes IBC Cup di Jakarta (20/4), Om Deko santai saja serta bisa menerima hasil ini.
“Kalau sudah berani lomba, apapun hasilnya harus siap dong. Sebagian teman berdebat soal siapa yang seharusnya juara satu dan seterusnya. Tapi bagi saya, setiap EO pasti punya kebijakan atau semacam pakem yang tidak selalu sama. Itu kita hormati. Enjoy sajalah, besok masih ada lomba kok,” ujarnya.
Selain Adipati dan Hard Rock di kelas kacer, sejumlah burung pun tampil mengesankan, termasuk kenari Setan Jepang milik Mario VIP.
Setelah sebelumnya menang beruntun dalam empat even, Setan Jepang kembali tampil sebagai juara pertama.
Turun di Kelas E-Bodre, Setan Jepang sukses menjadi juara 1, diikuti Lemonty milik Lafran Raf (Jogja) dan Executor milik Yogi Naga Hitam SF Jakarta sebagai juara kedua dan ketiga. Lemonty menjuarai Kelas Bio Snot.
Di kelas murai batu, Black Gold milik Agus Black Jazz menjuarai Kelas Ebod Vit dan juara 2 Kelas E-Bodre. Black Gold baru dua kali mengikuti lomba sejak berada di tangan Agus. Penampilan perdananya di KMB Wonogiri (20/4) dan meraih double winner.
Menurut Agus, Black Gold masih sangat muda, sehingga masa depannya masih panjang. Penampilannya juga oke banget, sehingga bisa meraih juara 1 dan 2, meski musuhnya kali ini jauh lebih berat ketimbang saat turun di KMB Wonogiri.
Di kelas lovebird, sejumlah burung top turun di sini, misalnya Matso milik Hadi CNI yang pernah juara 1 Valentine Jogja. Ada pula Elang Biru yang mului diturunkan lagi kendati bulu masih basah.
Yang cukup menonjol adalah Sri Ratu, gaco baru orbitan Itok Solo. Setelah meraih juara 1 dalam IKPBS Special (26/4), Sri Ratu kembali meraih juara 1 dan tiga kali juara 3 dalam Ebod Joss Cup.
Tidak ayal jika beberapa lovebird lovers mulai mendekatinya. “Biasalah, tinggal tarik-menarik soal harga. Mungkin dalam waktu dekat sudah ada kesepakatan dengan calon pembeli,” ujarnya.
Cucak jenggot Nimas Ayu milik Robert Buldoser SF, yang belum lama ini di-take-over dari Anas Naswa (bersama cendet Alexis), berhasil menjadi yang terbaik.
Nimas Ayu unggul atas Monalisa, gaco milik Bayu Sragen yang di Solo Raya juga sedang moncer. Monalisa merupakan juara 1 di Triwulanan Sragen (24/4) dan Kedung Banteng Cup di Gondang Sragen (27/4).
Ketua PBI Pusat H Bagiya Rakhmadi juga tampak hadir. Dia mengawal gaco anis kembang (ring), Anggun, yang menjadi juara 1. Meski hanya membawa seekor, Mr. Bagiya ingin menunjukkan tetap konsisten mendukung lomba burung hasil breeding.
Berbeda dari even sebelumnya, kontes Ebod Joss memakai dua pagar dengan maksud untuk membatasi akses peserta, sehingga tidak semua orang bisa masuk ke pagar pertama. Om Kicau pernah menulisnya di sini.
Namun, dalam praktiknya, petugas keamanan kurang optimal. Mulai sesi pertengahan, pintu pagar tidak terjaga lagi, sehingga semua orang bisa masuk ke dalam pagar pertama. Artinya, penambahan pagar tak berfungsi dengan baik.
Di sejumlah kelas seperti kacer, cendet, dan murai batu, budaya saling tunggu masih terjadi. Perlakuan bendera star juga kurang memberi efek “takut” kepada peserta agar mau menggantang burungnya lebih awal, sebelum juri masuk ke lapangan.
Tetapi secara umum lomba tetap berjalan lancar. Menurut Warjo, ketua IKPBS, jumlah peserta melewati angka seribu. (Waca)
Hasil Lomba Ebod Joss Solo (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.