Penangkaran lovebird Jaya Bayu Farm (JBF) terletak di Kelurahan Pengasinan, Rawalumbu, Bekasi, tak jauh dari Perumahan Pelangi. Di sinilah Golden Boy dan Fernando menetas, dirawat hingga besar, kemudian dipinang Brothers SF Bekasi hingga berkali-kali menjuarai even di Jabodetabek maupun even nasional.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain menghasilkan Golden Boy dan Fernando, JBF juga sudah mencetak puluhan gaco jawara seperti Silver Boy dan Golden Beauty.
JBF dimiliki dan dikelola oleh Om Eko dan Om Bayu, dua kolega Om Hany Faroko dari Brothers SF. JBF pun sejatinya masih satu bendera dengan Brothers SF.
Penangkaran lovebird JBF ini juga menyatu dengan workshop kandang burung / ternak burung berbahan alumunium yang dikelola Om Eko.
( lihat juga: Jaya Alumunium – kandang umbaran laris manis )
Begitu memasuki kawasan workshop, pengunjung harus melewati pintu gerbang yang tertutup rapat. Lantai dasar untuk kantor dan ruang produksi kandang alumunium. Adapun penangkaran lovebird berada di lantai satu, dan lantai dua untuk breeding murai batu.
Untuk breeding murai batu, JBF memiliki 40 pasangan induk. Adapun indukan lovebird lebih banyak lagi, sekitar 200 pasang.
“Penangkaran ini sudah berjalan sekitar empat tahun. Awalnya, semua kandang memakai sistem battery. Setiap kotak kandang digunakan untuk 1 pasangan induk. Khusus untuk penjodohan, saya menggunakan kandang koloni,” ujar Om Eko.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebelum dijodohkan, calon induk jantan dan betina diseleksi. Calon induk berumur di atas 8 bulan. Hanya lovebird yang ngekek panjang yang dipilih, kemudian dimasukkan ke kandang koloni. Mereka bebas mencari jodoh masing-masing.
Untuk mendukung proses penjodohan, maka kandang koloni dilengkapi dengam gelodok atau wadah sarang yang ditempel pada di tembok. Ini untuk memudahkan dalam memilih indukan yang sudah berjodoh.
Setelah saling beradaptasi di dalam kandang, pasangan yang sudah berjodoh dipindah ke kandang battery. Setiap kotak kandang battery berukuran 45 cm x 50 cm, tinggi 60 cm. Kotak-kotak ini bisa disusun vertikal (dari bawah ke atas) dan horizontal (kiri dan kanan) sehingga menghemat ruangan.
“Tetapi sekarang, saya lebih banyak menggunakan kandang koloni, karena lebih praktis,” ungkap Om Eko.
Lantai 1 rumah yang digunakan untuk breeding lovebird ini dibagi menjadi beberapa blok seluas ukuran kamar. Kamar-kamar inilah yang menjadi kandang koloni.
Ya, sekarang JBF lebih mengandalkan kandang koloni. “Golden Boy, Golden Beauty, Silver Boy, dan Fernando juga lahir di kandang koloni ini,” jelas Om Hany Faroko, yang ikut menemani Om Kicau saat berkunjung ke JBF.
Golden Boy dan Fernando, keduanya berjenis kelamin jantan, sekarang sudah memiliki pasangan masing-masing.
Pakan utama yang diberikan berupa milet putih dan milet merah, canary seed, juwawut, dan biji matahari. Adapun extra fooding (EF) berupa sayuran seperti daun kangkung yang diiris-iris, tauge, dan jagung.
Induk betina rata-rata menghasilkan 3-4 butir, meski ada juga yang sampai 5 butir. Jika sudah menetas, anakan dibiarkan diasuh indukannya.
Tapi jika indukan galak, anakan segera dipanen pada umur 2 minggu, kemudian dimasukkan ke inkubator untuk diasuh sendiri oleh perawatnya. Ring berkode JBF dan Brothers juga dipasang pada umur 2 minggu.
JBF baru memasarkan lovebird jika sudah berumur 3 bulan, dengan harga Rp 650.000 / ekor. Burung sudah memiliki dasar suara panjang. Jadi, hanya dengan harga tersebut, Anda berkesempatan memiliki burung berkualitas sekelas Golden Boy, Golden Beauty, Silver Boy, dan Fernando. (d’one)
Semoga bermanfaat.
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru