Tak peduli event besar atau kecil, begitu ada kesempatan, burung lovebird Mustika selalu diturunkan pemiliknya, Pur Natita Solo. Bukan semata-mata demi prestise apalagi uang kalau hal itu harus dilakukan sang majikan. Tetapi itu adalah bagian dari “perawatan wajib” untuk menjaga performa di mana Mustika harus terjaga semangat tempurnya dengan cara terus ditandingkan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Minggu 13 Juli yang lalu misalnya, Pur Narita memerlukan diri berangkat menuju Cirebon mengikuti even Kapolres Cup. Dari Solo, Pur berangkat bersama Kempong, yang membawa murai batu Barongsai milik Nyoman Sumanata Bali.
Pur membawa dua jago lovebird yang sama-sama dari jenis lutino, Cantik dan Mustika. Dua jagoan Pur itu tampil garang dan sama-sama merebut juara 1.
“Sesungguhnya baik Cantik maupun Mustika sudah sering juara, apakah itu di Solo Raya maupun di luar kota, saya tak hapal karena banyak, tapi memang tak pernah saya publikasikan,” jelas Pur.
Demikian pula dengan Barongsai, juga meraih juara 1, 3, dan 9. Namun, kinerja panitia khususnya bagian piagam rupanya lambat. Piagam diprint langsung dari kertas kosong/polos, sehingga memakan waktu sangat lama. Banyak peserta tak sabar akhirnya memilih pulang hanya mengambil hadiah uangnya. Sialnya, kemudian banyak sekali data juara yang hilang, termasuk data Barongsai dan Lb Cantik serta Mustika, juga tidak tercantum dalam data yang sudah terbit di media cetak.
Kamis, 17 Juli, Pur kembali membawa salah satu jagoan love birdnya, Mustika, untuk diturunkan dalam latpres Perwira di Bekonang, Solo Timur. “Memang ini even kecil, tapi Mustika butuh terus dipanaskan untuk menjaga mood tarungnya. Besuk Jumat 18 Juli gantian Cantik yang mau saya turunkan di latpres Ngebong, Boyolali. Minggu 20 Juli rencana saya turun lagi, kalau tak ke PBBK Krajan Jogja, ya ke Pasar Burung Bandongan Magelang,” jelas Pur.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Mustika memang sangat fighter, rajin ngekek dan panjang-panjang. Di latpres Perwira, tiga kelas lovebird semuanya dipenuhi peserta. Tiga kali turun, Mustika dua kali juara 1 dan sekali jadi runner up.
“Beberapa orang sudah merayu-rayu ingin meminang Mustika, selain Cantik. Tapi sementara saya ingin menahan dulu, mungkin menunggu tarung di KMB 2 PBI Semarang dan tentu saja di Piala Raja 7 September, 168 Cup 12 Oktober, hingga BnR Award pada pertengahan Desember,” jelas Pur mantap.