Seperti diberitakan sebelumnya, Om Wowok semula bekerja sebagai kontraktor bangunan di daerah Cikarang, Bekasi. Sejak 2011, dia memutuskan banting setir, pulang kampung ke Pati, dan kini sukses beternak murai batu di bawah bendera Wok Bird Farm (BF). Om Wowok ingin berbagi tips mengenai cara menjodohkan murai batu.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Murai batu jantan dan betina yang sudah berjodoh di kandang Wok BF Pati.

Beternak murai batu memang menggiurkan, sebab selama ini harga anakan, trotolan, hingga burung dewasa tak pernah turun, bahkan terus meninggi. Fenomena pasar ini mirip burung cucakrawa, yang harganya nyaris tak pernah turun.

Di balik prospek bisnis beternak murai batu yang menggiurkan itu, terdapat tantangan serta kendala yang tak mudah, terutama bagi pemula. Namun jika mau belajar, tentu semua rintangan bisa dilalui.

Om Wowok pun sudah membuktikan hal itu. Bayangkan, saat hendak memulai breeding murai batu, dia sama sekali tidak faham mengenai karakter apalagi masalah perkembangbiakan burung tersebut. Namun karena dia rajin membaca buku, dan mencari sumber ilmu lainnya di internet, terutama pada tahun 2010-2011, kini Om Wowok mulai menuai sukses.

Salah satu kendala terbesar dalam beternak murai batu adalah proses penjodohannya. Sebab calon induk jantan dan betina yang sepertinya terlihat sudah berjodoh, bisa saja saling membunuh ketika disatukan dalam kandang penangkaran.

Meski sebagian besar induk jantan yang berperilaku agresif terhadap pasangannya, ada juga burung betina yang galak dan menghajar burung jantan.

Untuk mengurangi potensi kegagalan, diperlukan penanganan yang tepat saat hendak menjodohkan murai batu jantan dan betina. Berikut ini beberapa tips menjodohkan murai batu sebagaimana yang diterapkan Om Wowok selama ini.

Awalnya, murai batu betina dimasukkan ke kandang ternak. Ini dimaksudkan agar burung betina bisa mengenal situasi di dalam kandang. Misalnya di mana letak pakan, sarang, tangkringan, bak mandi, dan sebagainya.

Dengan mengenal situasi seperti ini, maka burung betina bisa cepat mengantisipasi apabila diserang murai batu jantan saat keduanya disatukan dalam kandang ternak.

Setelah burung betina beradaptasi dengan kandang ternak, sekitar seminggu kemudian murai batu jantan bisa dimasukkan ke dalam sangkar harian, tetapi sangkar dimasukkan ke kandang besar yang sudah ditempati burung betina.

Biarkan keduanya dalam posisi seperti ini selama dua minggu, sehingga bisa saling mengenal. Dalam kondisi seperti ini, burung jantan yang terkurung dalam sangkar tidak akan bisa menyerang burung betina secara langsung.

Dua minggu kemudian, burung jantan dilepaskan dari sangkarnya, sehingga kontak langsung dengan burung betina di dalam kandang ternak.

Inilah masa-masa kritis dalam proses penjodohan. Jadi, selama kontak langsung, pantau terus kedua burung tersebut, apakah tetap rukun atau berkelahi. “Sebaiknya pemantauan dilakukan selama dua hingga tiga hari,” pesan Om Wowok.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Tanda-tanda burung mau berjodoh

Untuk memastikan apakah murai batu jantan dan betina mau berjodoh / berpasangan, Om Wowok menjelaskan tengara atau tanda-tandanya. Dalam hal ini, burung betina membuka mulutnya, seperti minta diloloh.

“Tanda ini biasanya muncul pada saat-saat awal burung jantan dan betina disatukan dalam kandang ternak, atau burung jantan sudah dikeluarkan dari sangkar hariannya,” jelas Om Wowok.

Ketika memulai beternak murai batu, Om Wowok juga pernah punya pengalaman pahit. Pada hari kedua, burung betina dihajar habis-habisan oleh burung jantan.

Apabila dalam pengamatan ini kedua burung terlihat tidak berjodoh, yang ditandai dengan saling menyerang, sebaiknya burung jantan diambil dari kandang ternak, dimasukkan lagi dalam sangkar untuk diistirahatkan selama 1-2 minggu. Jauhkan pandangannya dari burung betina.

Adapun burung betina tetap dibiarkan berada dalam kandang ternak. Lalu, apa yang harus dilakukan kemudian? Bagaimana dengan burung jantan yang sudah dijauhkan dari betina?

Menurut Om Wowok, kalau pernah dijodohkan tetapi gagal, sebaiknya kedua burung ganti pasangan saja. Dalam hal ini, burung betina dicarikan pejantan lain. Demikian pula dengan murai batu jantan, perlu dicarikan betina yang lain.

Menu untuk burung indukan

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Menu yang sehari-hari biasa diberikan Om Wowok untuk pasangan induk murai batu terdiri atas voer, jangkrik, dan ulat hongkong.

Voer harus selalu tersedia, karena merupakan pakan utama. Adapun extra fooding (EF) seperti ulat hongkong dan jangkrik diberikan dengan pengaturan sebagai berikut:

Untuk pasangan induk sebelum telur menetas:

  • Menu pukul 00: Jangkrik (20-30 ekor) dan ulat hongkong 15 ekor untuk setiap pasangan.
  • Menu pukul 00: Jangkrik (20-30 ekor) dan ulat hongkong (15 ekor) untuk setiap pasangan.

Untuk pasangan induk ketika bawa anak

Jika induk murai batu bawa anak (mengasuh anakan), porsi jangkrik dan ulat hongkong sama seperti di atas. Hanya saja, Om Wowok menambahkan kroto. Dalam hal ini, kroto diberikan pada pukul 10.00 dan 14.00, masing-masing sebanyak 2 sendok teh.

“Induk murai batu yang sedang bawa anak tentu akan sering meloloh anak-anaknya. Makanya pakan perlu ditambah, terutama pemberian kroto,” ujarnya.

Dengan menu seperti inilah, pasangan induk murai batu bisa berproduksi dengan lancar, dan mampu merawat anak-anaknya dengan baik sampai anakan dipanen (biasanya pada umur 5-7 hari).

Kandang dan sarang

Om Wowok di depan kandang breeding Wok BF Pati.

Dalam beternak murai batu, Om Wowok membangun petak kandang berukuran 160 cm x 110 cm, dan tinggi 2 meter. Namun, ukuran ini bisa disesuaikan dengan luas lahan masing-masing.

“Yang penting, suasana kandang dibuat senyaman mungkin, kalau bisa mendekati suasana habitat aslinya. Misalnya, lantai kandang saya beri alas berupa pasir,” tuturnya.

Adapun tempat sarang berbentuk kotak, seperti kotak sarang lovebird, dengan ukuran 20 x 30 x 20 cm3. Masukkan sebagian bahan sarang seperti ijuk atau daun cemara kering ke dalam kotak sarang.

“Sebagian bahan sarang lainnya disebar ke lantai kandang, tetapi itu dilakukan kalau burung terlihat sudah mau membuat sarang,” tambah Om Wowok.

Nantinya induk akan unjal, atau mengambil bahan sarang di lantai kandang, kemudian membawanya ke kotak sarang, sambil melakukan penataan. Selanjutnya, burung akan bertelur, dilanjutkan dengan mengerami telur hingga menetas.

Sekadar tambahan tips untuk penutup ya, jika Anda pengin burung di penangkaran segera beranak pinak, maka saya sarankan menggunakan BirdMature (BMR) dan BirdMineral. Soal keampuhan BirdMineral dan BirdMature dalam memacu sukses penangkaran ini bisa Anda baca di artikel Manteb benar penangkaran jalak bali dan murai batu “besutan” BirdMature dan artikel Om Budi Herianto: Agen produk Om Kicau di Pekanbaru sukses beternak murai batu. Untuk penangkaran cucakrowo yang sukses dengan ramuan itu bisa dibaca di artikel Sutoto GRD Bird Farm Balikpapan: BirdMature dongkrak produktivitas cucakrowo lebih dari 75%(v1rgoboy)

Anakan murai batu hasil ternak Om Wowok (Wok BF Pati).

Salam sukses, Salam dari Om Kicau.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.