Kehadiran Bang Boy di Jogja bukan sekadar untuk memantau langsung gelaran Launching BnR Jogja di Pasar Seni Taman Gabusan, Jl Parangtritis Km 9,5 Jogja, Minggu (19/10). Sehari sebelumnya, atau Sabtu (18/10) malam, Bang Boy bersama pengawas BnR Om Dian Toto menjadi narasumber dalam sarasehan di Gubug Resto, perempatan ringroad selatan – Jl Wonosoari Jogja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namanya juga sarasehan, apalagi lokasinya masih di seputaran Jogja. Tentu bersahaja, namun tetap gayeng. Sarasehan dimulai pukul 20.00, diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai kalangan kicaumania, termasuk sejumlah pegiat event organizer (EO) seperti Pos Jakal, Aris Exellent yang menggelar Bursa Burung di Pasar Tlogorejo, Bayu PBBK Krajan, dan beberapa juri BnR.
Sarasehan dibuka oleh Om Irvan Sadewa selaku panitia, serta dipandu Om Ivan Pranasakti, ini intinya membahas sosialisasi sistem lomba atau penilaian yang berlaku di BnR. Terjadi dialog interaktif yang diharapkan bisa membangun kesamaan persepsi mengenai burung yang layak juara dalam even BnR.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Jadi kalau burung Anda tidak dapat nominasi, coba bandingkan dengan burung milik teman lainnya yang dapat nominasi. Maksudnya supaya tahu seperti apa sih kriteria burung yang masuk nominasi,” kata Bang Boy.
Praktik pembelajaran model learning by doing ini sangat bagus bagi para pemain, khususnya pemula atau yang kurang faham mengenai penilaian model BnR.
“Bukan berarti burung yang tak dapat nominasi itu jelek lo. Saya percaya, burung yang sudah dibawa ke lomba past bagus. Tetapi kita tentu mencari yang paling bagus pada saat itu,” tambah Bang Boy.
Kriteria utama penilaian di BnR
Menurut dia, acuan utama BnR dalam menilai burung adalah irama lagu. Ini yang utama, kemudian volume dan yang ketiga durasi.
“Sebagai contoh lomba murai batu, kacer, serta cucak hijau. Selama ini ada anggapan bahwa burung yang nagen atau diam di satu titik (pangkringan) itu baik. Kalau di BnR, itu malah bukan acuan. Sebab burung seperti itu, menurut pengalaman kita, justru kurang dahsyat volume serta irama lagunya,” jelas Bang Boy.
Terkadang ada yang protes, mengapa burungnya yang nagen bisa kalah dari burung yang ditingkahi dengan lompat-lompat?
Padahal, kata Bang Boy, burung murai, kacer, dan cucak hijau yang lompat-lompat untuk ambil nafas itu sah-sah saja, asalkan masih berada di pangkringan. Sebab setelah nyepasi, atau lompat sejenak, burung akan selalu mengeluarkan senjata utamanya. Itu rumusannya!
Bang Boy menambahkan, mungkin ada burung murai batu yang memang sangat dahsyat, tapi hanya mengandalkan lagu cililin yang dinyanyikan secara monoton.
Nah, burung seperti ini masih bisa kalah dari lawannya yang punya variasi lagu lebih lengkap seperti suara kenari, jalak, dan lainnya, dengan cengkok lebih merdu.
“Demikian juga cucak hijau. Burung yang tampil sambil ngentrok bukan berarti yang terbaik. Juri-juri akan memperhatikan dulu materi lagunya,” jelas Bang Boy.
Pengawas BnR, Om Dian Toto, menambahkan gambaran yang menarik. Disebutkan, pilihan juri BnR bisa saja diveto oleh Korlap dan Pengawas Lomba, apabila memang dianggap ada yang lebih layak.
“Kasus seperti itu pernah dalam even Road to Presiden Cup di Semarang. Ada burung yang awalnya dipilih juri untuk mendapat koncer A. Tetapi saya dan Pak Sofyan waktu itu melihat ada burung yang lebih layak, sehingga burung pilihan juri akhirnya dapat koncer B. Nyatanya, tidak ada protes sampai lomba berakhir,” jelasnya.
Menurut Om Dian Toto, apa yang sudah dilakukan BnR selama ini memang belum sempurna. Namun upaya melakukan perbaikan terus dilakukan di berbagai lini. Sarasehan ini pun merupakan salah satu upaya dan semangat untuk memperbaiki diri.
“Kami butuh masukan dari Anda semua. Kalau ada yang kurang pas, jangan ragu memberi masukan. Kalau masukan itu baik, tentu akan dipertimbangkan untuk dijalankan,” tandasnya. Sarasehan pun berakhir sekitar pukul 23.00. (Waca)
Hasil Lomba Launching BnR Jogja (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
maaf om…. kl di sumatra khususnya di t4 saya (di sungai penuh kerinci jambi) murai batu yang juara adalah murai yangpaling banyaknembak lilin…. menurut saya kl mb cuma nembak lilin untuk apa lomba mb mending lomba lilin aja…. lagian nggak ada seninya kl mb cuma nembak lilin ja…. nggak enak di dengar juga….. mohon coment ini disampaikan pada petinggi burung di indonesia, kl bisa semua juri yang beredar di sumatra di berikan instruksi tentang pakem penilaian standar……. baik juri bnr, pbi, ronggolawe dan juri independent agar terbentuk sebuah standar yg baik dalam penilaian… kmren ada burung yang langganan juara disini pas lomba besar di lubuk linggau dan juri udah juri nasioal, jangan kan juara nominasi aja nggak….
Kalo Pentet Gimana ya,,,,,
Maaf….. Kl dit4 sya di sungai penuh kerinci jambi: murai yang paling sering nembak lilin lah juaranya… Menurut saya kl adu tembakan lilin kenapa gak adu lilin aja??? Mohon pra petinggi burung indonesia pencerahan nya pada semua juri yg ada di sumatra… Krna kl cuman nembak lilin gak ada seni nya lomba burung….mohon coment ini bs disampaikan ke semua petinggi burung… Trima kasih…
Nahh disini Pemula pengen shearing dikit Ya….sebelumnya maaf kalo salah…heheheee PEACE…
Hirarki penilaian Burung Berkicau yaitu :
1. Volume / Tajam / Kerasnya suara Burung tsb.
2. Variari Lagu yang dibawakan (Banyak sedikitnya irama lagu yang dibawakan)
3. Nagen / tidaknya Burung (Burung yang banyak tingkah biasanya banyak menguras tenaga maka jarang yang DURASInya lama)
4. Gaya nahh disini berbeda tiap penilaian untuk jenis-jenis burung
5. Sangkar (Tidak Mutlak Dinilai) Tapi berpengaruh pada keindahan Gacoan kita…..heheheeee Coba kalo Murai dikasi sangkar Branjangan….Lucu kali….kwkwkwkwww
Maaf sekedar shearing…..
Terlalu Naif Penilaian Juri BnR, Jelas Volume dulu yang paling utama baru Variasi Lagu, Durasi dll….gimana too…ilustrasinya:
1. Dalam suatu even lomba besar / kecil pasti burung yg ikut serta tidak sedikit (lebih dari 5 / 10 burung yg digantang) Nah disini Mustahil kalo tiap juri bisa mendeteksi jumlah & variasi lagu yang dibawakan dari masing burung.
2. KICAU MANIA berarti mencari kicauan / suara burung nahh disini Jelas Juri lebih mudah mendengar suara burung yang keras & tajam untuk menilai dari beberapa burung yang digantang……Begono lho…….PEACE
Setuju utk variasi isian… tp skor utk masing2 isian haruslah di pisah2… berdasarkan tingkat kesulitan..
Misalkan isian
– ngekek lovebird 100poin
– Cililin 100poin
– kenari 100poin
– Jenggot 75poin
– kapas tembak 75poin
– Gereja tarung 50poin
– colibri 50poin
– siri2 50poin
Sebagai contoh, tdk masuk akal burung A dan B yg fighter, volume, irama dan durasi kerja nya seimbang, tp yg A isian cililin dan ngekek lovebird, kalah sama si B isian siri2 colibri kapas tembak atas dasar lebih variatif?
Se7, memang hrs bervariasi nada dan iramanya, jg volume dan gayanya,! Tapi tetap andalan untuk murai batu adalah tiga yg sering di favoritkan,?
Krn untk yg tiga itu lah yg unik dan susah utk diterapkan di MB.
Kalo cm yg tiga aja yg di lagukan, dan itu2 aja ya bkn MB jg x namanya,…….. Krn MB terkenal dgn bnyknya variasi lagu yg dpt ditirukanya, salam para kicau mania (para master).
The best song MB in the world,………..