Meski tidak begitu popular, burung cabai atau kemade banyak dipelihara sebagai pendamping pleci maupun sebagai burung masteran. Suara cerecetannya juga cukup ampuh untuk memancing burung lain agar berbunyi. Banyak jenis burung cabai-cabaian yang hidup di Indonesia. Beberapa di antaranya dijadikan burung peliharaan, termasuk cabai gunung. Posturnya memang kecil, namun suara kicauan cukup tajam.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Cabai gunung / blood-breasted flowerpecker (Dicaeum sanguinolentum) burung kecil dengan kicauan tajam

Cabai gunung / blood-breasted flowerpecker (Dicaeum sanguinolentum) termasuk keluarga burung cabai-cabaian (Dicaeidae) dari genus Dicaeum. Burung ini merupakan spesies asli Indonesia, dengan wilayah perseebaran meliputi Jawa, Bali, dan Sunda Kecil.

Terdapat empat subspesies / ras burung cabai gunung, yaitu:

  • Dicaeum sanguinolentum hanieli, tersebar di Pulau Timor.
  • Dicaeum sanguinolentum sanguinolentum, tersebar di Jawa dan Bali, namun tercatat juga perjumpaan di Lampung danSumatera Selatan.
  • Dicaeum sanguinolentum wilhelminae, tersebar di Pulau Sumba,  Sunda Kecil.
  • Dicaeum sanguinolentum rhodopygiale, tersebar di Flores.

Burung cabai gunung sangat imut. Panjang tubuhnya sekitar 8 cm. Semua tubuhnya ditumbuhi bulu yang berwarna-warni. Burung jantan mudah dibedakan dari burung betina.

Burung jantan mempunyai tubuh bagian atas berwarna biru tua, perut dan tenggorokan kuning tua, dan bagian dada berwarna merah.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Burung betina mempunyai tubuh bagian atas berwarna cokelat-zaitun yang kusam dengan tunggir merah. Adapun tubuh bagian bawah berwarna kuning tua.

Cabai gunung jantan (kiri) dan betina.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Cabai gunung banyak ditemukan di hutan-hutan di pegunungan lembab, perbukitan, dan pinggiran hutan dengan rentang ketinggian 800 – 2.400 meter dari permukaan laut (dpl). Burung ini pemakan nektar, pollen, buah-buahan, dan serangga kecil terutama larva serangga dan laba-laba kecil.

Banyak kicaumania memelihara cabai gunung maupun spesies burung cabai lainnya untuk memancing bunyi burung jenis lainnya. Suara cerecetannya yang tajam juga sering dimanfaatkan untuk memaster branjangan, pleci, dan jenis burung kicauan lainnya.

Agar cabai gunung lebih rajin berbunyi, maka burung harus mendapatkan pakan bergizi tinggi, terutama nektar dan buah-buahan yang manis seperti pepaya. Untuk pakan serangga, Anda bisa memberinya ulat hongkong maupun ulat kandang, jangkrik kecil, laba-laba, dan kroto.

Berikut beberapa suara kicauan burung cabai gunung:

  • Suara kicauan burung cabai gunung – variasi 1
  • Suara kicauan burung cabai gunung – variasi 2

DOWNLOAD AUDIONYA DI SINI

Semoga bermanfaat.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2