Lomba Lokal Terkendali Trah AB-E Sleman yang digelar bekerjasama dengan PBI Bantul di Lapangan Pemda Sleman, Minggu (21/12), berlangsung cukup tertib. Panitia mampu menjaga para peserta agar tidak berteriak. Situasi ini juga “terbantu” hujan lebat pada sesi keenam, sehingga tidak banyak peserta atau penonton yang memaksakan diri mendekat ke arena lomba.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Even kali ini melibatkan 27 peserta Diklat Calon Juri Muda PBI, yang digembleng sejak Jumat (19/12) di Apartemen Sejahtera. Setiap sesi melibatkan dua calon juri muda.
“Ini sebagai bagian dari kegiatan praktik setelah mengikuti teori di ruang kelas. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan penyerahan kacer kepada masyarakat di kaki Gunung Merapi untuk dilepas ke hutan,” jelas Samsulhadi, juri senior PBI Bantul, juga ketua pelaksana even ini.
Cendet Mourinho milik Cak Parno dari Handayani BC Gunungkidul tampil dalam kondisi terbaik. Dua kelas yang dibuka panitia pun bisa dijuarainya. Di Kelas Bintang PBI, Mourinho mengungguli Restoe Boemi milik Helmy Asalvo (Duta WMP Cup II) dan Bumble Bee milik Yusuf Putra IMI (KMP Pati).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Mourinho juga bertemu Bumble Bee di Kelas Favorit AB-E, dan kembali memenangi pertarungan ini. Bumble Bee harus puas di urutan ketiga di bawah cendet Slank milik Rudy Cilgeon, jawara Piala Raja 2014.
Cak Parno pun mengakui, ini merupakan prestasi terbaik Mourinho selama ini. Apalagi ini even yang cukup bergengsi di Blok Tengah.
Kelas lovebird, sebagaimana fenomena di berbagai daerah, paling dijubeli peserta. Gaco-gaco papan atas pun bertarung di sini. Golden Lady yang pekan lalu nyeri di FreshMix Cup Solo (14/12), kembali bersinar dan menjuarai Kelas A Bintang AB-E. “Pada penampilan pertama, masih ada sisa birahi di Solo. Baru di sesi kedua tampil oke sekali,” jelas Om Aris.
Gus Ali dari Magelang menurunkan gaco lovebird terbaiknya, Shakira, yang menyabet juara pertama di Kelas Bintang PBI. Satu lagi gaco yang belum banyak dikenal, Mawar, menjuarai Kelas B Bintang AB-E.
Dua kelas lovebird lainnya direbut Yudistira milik Arif AS-BF Jogja dan Athena 109 milik Jefry K48el dari Lasem, Rembang. Yudistira merupakan hasil breeding Om Arif dan diorbitkannya sendiri.
“Saya hari ini senang sekali, karena bisa membawa jagoan dari anakan sendiri dan meraih juara satu. Rencana, saya akan menurunkan lagi Yudistira dalam even WMP Cup II di Klaten, Minggu tanggal 28 Desember mendatang,” jelas Om Aris.
Tampil tak kalah menawan adalah Hepy Salma milik Om Suryo (5758 Team). Kendati meraih juara 3, materi dan penampilannya tidak beda jauh dari Shakira milik Gus Ali yang juara 1 atau Putri Gangga milik Pram Duta Seno di posisi kedua. Om Suryo juga menurunkan jago lainnya yaitu Sherina di Kelas Bintang PBI-B dan masuk posisi ke-4.
Kelas kacer dimenangi dua jagoan yang sama-sama baru. Fahmi yang dikenal sebagai anismania kini menjajal jago baru bernama Alexa, dan menang di Kelas Bintang AB-E.
Satu kelas lagi direbut Forklip milik Andika, newcomer dari Semarang yang ikut bergabung dengan Duta Plaza Cup.
Kenari Oscar milik Om Wahyu 8055 Semarang juga merebut sekali juara 1 Kelas Bintang PBI. Di Piala Raja, Oscar meraih runner-up. Saat turun di even Joglosemar Jogja (9/11), Om Wahyu meraih hadiah utama sepeda motor melalui aksi gemilang kenari Goplo.
Kelas Favorit AB-E dimenangi kenari Sinchan milik Putra Baron. Sinchan merupakan pelapis kenari Kentang yang kini sedang mabung total. Putra Baron juga tak sendirian, kali ini berkolaborasi dengan BRI Canary Holic yang menurunkan jago andalan Armagadon, yang lama tidak turun karena mabung.
Iwan dan kawan-kawan dari Koppast BC Kudus moncer bersama cucak hijau Bayi Tabung, Gaco yang baru saja tuntas dari bulu trotolnya itu langsung merebut juara 1, berbagi gelar dengan Hero, jagoan lawas milik Helmy Asalvo.
H Sigit WMP meraih juara pertama melalu kacer Kayla di Kelas Sejati Ring PBI. Adapun satu kelas ring lainnya juaranya adalah Spartax milik Paul OPPO dari Jepara. Om Sigit juga ketiban mujur, lantaran mendapat doorprize utama seekor kambing Peranakan Ettawa (PE).
“Alhamdulillah, ini untuk kenang-kenangan. Saya bawa pulang ke Jambakan, Bayat, untuk nambah koleksi,” kata Om Sigit yang memiliki peternakan sapi terpadu di Desa Jambakan. Di sana juga ada rumah pemotongan hewan (RPH) dengan kapasitas 3.000 ekor / hari.
Om Sigit dan konco-konco sedang punya gawe besar, menggelar even WMP Cup II di Stadion Triyoko Klaten, Minggu (28/12) mulai pukul 09.00. Datang ya… (Waca)
Hasil Kontes Trah AB-E, Jogja (klik di sini)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.