Banyak penangkar lovebird terjebak hanya ingin meningkatkan produktivitas indukan, namun kerap lalai mempertahankan kualitas produknya, dalam hal ini anakan lovebird maupun lovebird muda /  prospek lomba. Jika hal ini terus dibiarkan, tentu bisa mengurangi tingkat kepercayaan pembeli dan terutama para pelanggan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Hal inilah yang sejak awal dihindari Om Benny Luwes, pemain sekaligus breeder lovebird berkualitas lomba. Yang selalu ada dalam pikirannya adalah bagaimana menjaga kepercayaan pelanggan. Maka, berapapun jumlah pasangan induk yang ada dalam kandang ternaknya, dia selalu berusaha menjaga kualitas produk.

Sebagian indukan lovebird milik Om Benny Luwes.

“Dulu saya hanya memiliki 15 pasang induk. Kalau pun semuanya dalam kondisi produksi, saya tetap kewalahan melayani permintaan pelanggan. Padahal, dalam praktiknya, beberapa pasangan indukan sedang tidak berproduksi karena mabung dan sebab lainnya,” kata Om Benny yang juga ketua Luwes BC.

Pada sisi lain, pembeli atau pelanggan seringjali tidak mau tahu terhadap kondisi yang dialami penangkar. Mereka maunya cepat mendapatkan barang bagus. Soal harga tidak masalah.

“Mereka bilang, harga tidak masalah, asal burung berasal dari indukan bagus, kemudian secara fisik juga bagus. Yang penting bisa cepat dikirim,” tambah Om Benny.

Tetapi inilah risiko penangkar lovebird yang kualitasnya sudah teruji. Tidak boleh mengeluh, bahkan harus segera mencari solusinya. Maka, secara bertahap, Om Benny terus menambah materi indukan, baik jantan maupun betina.

Masih piyik lolohan pun sudah diindent pemesannya.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Tetap selektif pilih calon induk

“Meski dikejar-kejar pembeli dan pelanggan yang maunya minta dikirim burung secepatnya, saya sih tetap selektif dalam memilih calon induk baru. Calon induk jantan dan betina harus matang di arena lomba,” jelas Om Benny.

Burung-burung yang berasal dari lapangan, apalagi selalu moncer, biasanya memiliki jiwa petarung (fighter), kendati lovebird sebenarnya bukan tipe burung petarung murni sebagaimana murai, kacer, dan cendet.

Om Benny: Lovebird Sekar Mayang siap masuk kandang breeding.

Selain itu, dia hanya memilih calon induk dengan volume tembus, gaya oke, dan ngekeknya panjang-panjang. Mungkin tidak ada lovebird yang materinya selengkap seperti itu, tetapi paling tidak hampir mendekati semua persyaratan tersebut.

“Misalnya ngekeknya sedang, tetapi harus rajin bunyi. Atau mungkin tidak terlalu rajin, tetapi harus dikompensasi dengan ngekeknya yang panjang. Gaya juga ikut menunjang. Kita harapkan gaya juga menjadi karakter yang bisa diturunkan kepada anak-anaknya,” ujar Om Benny lagi.

Kini Om Benny sudah mempunyai 30 pasang induk lovebird atau dua kali lipat daripada kondisi awal. Semuanya memiliki kualifikasi sebagai induk berkualitas, hasil seleksi ketat dengan kriteria seperti di atas.

“Jumlah ini dipastikan akan kembali bertambah dalam waktu tidak lama lagi, karena sejumlah calon indu juga mulai saya siapkan,” tambah Om Benny.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Salah satu calon induk yang mulai dielus-elus masuk kandang adalah lovebird Sekar Mayang. Burung ini sudah berulangkali meraih juara. Salah satu prestasi puncaknya adalah meraih juara 1 Valentine Day di Jogja, 15 Februari lalu.

Sekar Mayang: Tangguh di lapangan, semoga tangguh pula di kandang.

“Kalau juara di Solo raya, apalagi latber dan latpres ikut dimasukkan, ya sudah tak terhitung lagi gelar juaranya. Saat ini sudah lebih dari seratus piagam kemenangan lovebird Sekar Mayang,” tuturnya.

Sebelum dikirim, anakan lovebird juga diseleksi

Setelah memiliki 30 pasang indukan, kini Om Benny bisa memanen anakan lebih banyak. Hal ini bisa mempercepat masa tunggu bagi para pelanggan yang indent.

Anakan lovebird sudah menampakkan warna bulunya.

“Tapi ya tetap tidak bisa seketika, harus ada proses antre. Sebab pemesannya cukup banyak. Selain itu, tidak setiap piyik kita kirim begitu saja. Saya harus tetap melakukan seleksi kualitas, baik dari sisi genetika, katuranggan, hingga mencoba memprediksi prospeknya,” jelas Om Benny.

Apabila Om Benny menilai anakan lovebird kurang bagus, tentu dia tidak akan mengirimnya, karena dia juga harus menjaga kepercayaan konsumen.

Om Benny bersama anakan lovebird yang sudah diseleksi.

Jika Sekar Mayang nantinya masuk kandang ternak, Om Benny sudah menyiapkan beberapa pelapis untuk keperluan lomba, sehingga dapat tetap membantu mengibarkan bendera Luwes BC bersama para personel lainnya.

“Masih ada Dahlia. Kondisinya saat ini memang kalah rajin dari Sekar Mayang, tapi ngekeknya justru lebih panjang. Saya punya keyakinan, kelak kalau makin matang, lovebird Dahlia juga bisa lebih rajin lagi,” kata Om Benny.

Pelapis lainnya di bawah Dahlia adalah Nggembel Jr, anakan dari lovebird Nggembel. Gaco muda ini sudah mulai dilatih, bahkan sudah berprestasi dalam even latberan dan latpres. Jadi, ke depan dapat melapis Dahlia, kemudian bisa menggantikan pula pada waktunya.

Om Benny bersama LB Nggembel Jr, yang mulai moncer di latberan.

Penasaran seperti apa materi indukan di kandang ternak Om Benny Luwes? Atau Anda ingin punya anakan lovebird trah juara dari kandang Om Benny? Silakan cek alamat dan nomor kontaknya di sini. (Waca)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.