Banyak sekali murai batu koleksi kicaumania Jambi yang moncer dalam berbagai even di Pulau Sumatera. Salah satunya adalah murai batu Bintang milik Om Sabtiar (AXL) dari Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Bintang boleh disebut murai bandel, tapi rajin berprestasi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Suasana Special Ceria di Lapangan Kadaci, Selincah, Kota Jambi, Minggu (29/3).

Dalam even Special Ceria di Lapangan Kadaci, Payo Selincah, Kota Jambi, Minggu (29/3) lalu, murai batu Bintang sukses menjuarai Kelas Bintang yang berisi 50 gantangan.

Pekan sebelumnya, dalam Gebyar Liga Jambi Seri III (22/3) di Lapangan Effentta, gaco andalan Om Sabtiar ini juga tampil sebagai juara 1 di Kelas Umum. Bintang juga tidak tertandingi tatkala berlaga dalam even akbar Road to BnR Award di Koya Jambi, 8 Maret lalu, dengan meraih juara 1 Kelas Tumo.

Bintang layak disebut murai bandel, karena untuk bisa berlaga di Kota Jambi, Om Sabtiar harus melakukan perjalanan darat sekitar 4 jam dari Sarolangun.

Om Sabtiar diapit Om Aping (kiri) dan Om Akia.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kicaumania yang baru saja terpilih menjadi Ketua Ronggolawe Sarolangun ini memang dikenal aktif mengikuti even lomba, atau bahkan sekadar latberan. Ya, semua ini dilakukannya lantaran hobi, sekaligus ingin menjalin silaturahmi dengan sobat kicaumania dari berbagai kalangan.

Selain mengandalkan murai batu Bintang, Om Sabtiar juga punya sejumlah gaco jawara seperti kacer Wak Kluhu, kenari Petir, lovebird Venus, dan sebagainya. Semua ini menjadi amunusinya setiap kali turun ke lapangan, tentu sepanjang burung dalam kondisi prima.

“Murai batu Bintang sudah memberi saya puluhan gelar juara. Dalam kondisi fit, burung ngedur sejak awal digantang hingga akhir penilaian. Isiannya antara lain cililin, tengkek, lovebird, kapas tembak, pancawarna, burung gereja tarung, hingga suara jangkrik,” kata Om Sabtiar.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Murai batu Bintang gaco andalan Om Sabtiar.

Di antara isian-isian tersebut, yang paling istimewa tentu saja tembakan cililinnya. Tembakan ini kerap menggentarkan lawan-lawannya. Sebab kalau sudah mengeluarkan tembakan cililin, murai batu Bintang akan terlihat sangat fighter.

Tahun lalu, dalam kondisi mulai nyisip sayap pun, Bintang tetap mampu menjuarai lomba skala cukup besar di Kota Jambi.

Perawatan murai batu Bintang

Om Sabtiar (kiri) bersama Amat Belido dan murai batu Bintang.

Om Sabtiar menjelaskan, perawatan murai batu Bintang tidak jauh berbeda dari burung murai lainnya. Setiap pagi, kerodong dibuka, dan burung dianginkan sebentar. Setelah itu mandi, lantas dijemur sekitar dua jam (pukul 08.00 – 10.00).

Usai dijemur, Bintang diberi kroto secukupnya. “Kroto saya berikan setiap hari. Adapun jangkrik saya berikan setiap pagi, siang, dan sore hari, masing-masing lima ekor,” kata Om Sabtiar.

Meski kroto diberikan setiap hari, pakan utama MB Bintang tetap voer. Tapi Bintang lebih suka kalau voernya ditumbuk halus.

Jika mau lomba, sebelum berangkat ke lapangan diberi 10 ekor jangkrik dan kroto secukupnya.

Kalau mau lomba, burung dianginkan dulu di rumah sekitar pukul 07.00, sambil sarapan 10 ekor jangkrik dan kroto secukupnya. Setelah itu mandi dan dijemur secukupnya (10 menit).

“Setelah dijemur dianginkan sebentar, kira-kira 10 menit), kemudian dikerodong dan dibawa ke lapangan,” jelas Om Sabtiar.

Om Sabtiar ketika memantau aksi MB Bintang dari kejauhan.

Menjelang sesi murai batu dimulai, wadah pakan dicabut agar burung bisa konsentrasi bertarung. Begitu digantang, Bintang pun langsung fight menghadapi lawan-lawannya. (Kelana Lana)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.