Sonic master kini menjadi salah satu peranti penting bagi sobat kicaumania yang ingin memaster burung kicauan. Keberadaan sonic master sekaligus dapat mengurangi perburuan liar, terutama burung masteran andal seperti cililin, tengkek buto, tengkek udang, siri-siri, rambatan, jalak rio-rio, dan lain-lain.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Karena itu, ketika produk sonic master beredar di pasaran, banyak kicaumania yang membelinya. Saat ini banyak sekali produk sonic master dengan beragam tipe, kualitas, dan harga. Tentu tidak semua produk sonis master bisa difungsikan secara maksimal, sehingga perlu kejelian tersendiri, termasuk mendengar komentar para pengguna sebelumnya.
Salah satu produsen sonic master yang cukup dikenal di kalangan kicaumania Indonesia adalah Om Fuksin Sunter. Kebetulan dia pun aktif main di lapangan, sehingga produk sonic masternya sering menjadi referensi bagi kalangan pemain lainnya, baik di Jawa, Bali, Kalimantan, maupun Sumatera.
Kali ini Om Fuksin ingin berbagi tips memaster lovebird menggunakan sonic master. Seperti diketahui, pamor lovebird kini terus melambung di berbagai daerah. Hampir setiap kelas lovebird dipenuhi peserta.
“Semuanya berharap agar lovebirdnya bisa ngekek panjang. Tentu butuh proses. Apabila burung masih muda, maka tahapan awalnya ya haris melalui pemasteran,” kata Om Fuksin.
Pemasteran bisa dilakukan dengan menggunakan lovebird dewasa yang sanfat gacor dan mampu ngekek panjang. Cara inilah yang biasa diterapkan Om Tony Music, pengorbit lovebird jawara di kawasan Jabodetabek.
( lihat juga Perawatan & video pemasteran anakan lovebird ala Om Tony Music )
Cara lain yang tidak kalah efektifnya adalah melakukan pemasteran menggunakan sonic master, sebagaimana biasa diterapkan Om Fuksin dan ribuan pengguna produknya.
“Jika memakai sonic master, kita bisa mencetak lovebird yang bukan hanya ngekek panjang, tapi juga diselingi variasi lagu lainnya. Namun kita perlu menentukan waktu dan materi isian secara selektif, agar hasilnya juga efektif,” pesan Om Fuksin.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pesan tersebut kerap disampaikannya kepada para pelanggannya dari berbagai daerah, baik saat bertemu di lapangan, maupun komunikasi jarak jauh via BBM.
“Nah, khusus untuk para pembaca setia omkicau.com, saya menyampaikannya melalui website ini ya,” tambah Om Fuksin yang telah mengorbitkan sejumlah lovebird jawara seperti Raisa.
Memilih suara masteran yang cocok untuk lovebird
Sebelum melakukan pemasteran lovebird menggunakan sonic master, Om Fuksin berpesan agar sobat kicaumania harus mengetahui dulu jenis-jenis suara burung yang cocok untuk lovebird.
Menurut dia, ada tiga jenis burung yang suaranya cocok untuk memaster lovebird, yaitu kenari, tengkek buto, dan burung gereja tarung.”Kebetulan ketiga suara isian itu sudah ada dalam sonic master produknya.
Tengkek buto dan burung gereja tarung memiliki tipikal suara tembakan, sehingga bisa membuat ngekek lovebird terdengar lebih bervasiasi, namun masih satu jalur (sama-sama tipe tembakan).
Adapun suara kenari bisa membuat seekor lovebird tak sekadar ngekek panjang, melainkan juga memiliki isian lagu yang terdengar lebih merdu daripada sekadar suara aslinya saja.
Menentukan waktu pemasteran secara efektif
Lantas, kapan waktu yang efektif untuk memaster seekor lovebird? Berdasarkan pengalamannya selama ini, jadwal pemasteran harus diatur secara efektif.
“Biasanya saya cukup memasternya selama satu hingga dua jam untuk sekali pemasteran. Lantas istirahat, dan dilanjutkan beberapa jam kemudian,” jelasnya.
Lebih jelasnya begini: lovebird dimaster di pagi hari, dalam rentang waktu pukul 06.00 – 08.00. Setelah itu istirahat, kemudian mulai lagi pukul 11.00 – 12.00. Istirahat lagi, dan berlanjut pukul 16.00 – 18.00.
“Jadi, waktu untuk sekali pemasteran hanya dua jam pada pagi dan sore hari, serta satu jam pada siang hari. Selepas jam enam sore, burung tak perlu dimaster lagi, agar bisa istirahat total hingga keesokan harinya,” kata Om Fuksin.
Kalau pemasteran terlalu lama, justru tidak efektif. Bukannya ngisi, tapi mentalnya malah drop. Selama pemasteran, volume diatur jangan sampai terlalu keras. Cukup sayup-sayup saja, namun burung masih bisa mendengarnya secara jelas.
Tips menentukan waktu dan memilih suara masteran ini juga dapat diterapkan pada berbagai jenis burung kicauan lainnya, seperti murai batu, kacer, cucak hijau, pentet, kenari, dan lain-lain. Tentu suara masteran yang dipilih disesuaikan dengan jenis burung termaster, sehingga tak selalu sama dengan lovebird.
Oh ya, sonic master produk Om Fuksin terdiri atas dua ukuran: standar (Rp 670.000) dan mini (Rp 275.000). Banyak kicaumania di luar Jabodetabek, baik di Jawa maupun luar Jawa, yang menggunakan produknya.
Kualitas speakernya oke, menggunakan teknologi terbaru, sehingga suara terdengar lebih jernih, seperti suara burung asli. Pengisian baterai pun praktis, seperti kalau kita ngecas ponsel. “Sonic master mini lebih praktis dibawa kemana-mana, bahkan bisa disimpan dalam saku,” tambah Om Fuksin yang kini sedang mencetak tiga ekor ovebird prospek.
Penggunaan sonic master memang sangat efektif. Perangkat elektrik ini menggunakan flashdisk berkapasitas 4 GB, dan di dalamnya terdapat aneka suara burung master, mulai dari cililin, cucak cungko, kapas tembak, burung gereja tarung, lovebird, cucak jenggot, kenari, tengkek buto, siri-siri, sanma, blackthtroat, hingga suara jangkrik dan belalang. (d’one)
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.