Suasana Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (7/6) kemarin benar-benar penuh sesak oleh kicaumania. Semuanya ingin mengikuti maupun menyaksikan lomba burung berkicau BnR Award 2015, yang bisa disebut sebagai even paling besar di Indonesia pada tahun ini.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sesi terakhir BnR Award di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (7/6), berlangsung hingga pukul 20.00.

Jumlah peserta dikabarkan tembus 4.900 ekor burung. Berdasarkan pengamatan Om Kicau, hampir semua kelas, khususnya di Lapangan A dan Lapangan B, full (70) gantangan atau setidaknya hampir penuh.

Sangat beralasan apabila pihak BnR selaku penyelenggara mengklaim bahwa jumlah peserta kali ini merupakan rekor terbanyak dalam sejarah lomba burung berkicau di Indonesia.

Lapangan A  dan B memakai dua pagar. Pagar pertama seperti pagar lomba burung pada umumnya. Pada pagar kedua ditambah sekat dari triplek, sehingga dari luar seperti tidak terlihat jalannya lomba burung.

Lapangan A dan B masing-masing menggelar 26 sesi. Masih ada lagi Lapangan C (25 sesi lomba) yang umumnya terdiri atas burung-burung kecil seperti pleci, ciblek, serindit, dan lain-lain.

Setelah maghrib, pelaksanaan lomba seperti berburu waktu, termasuk waktu penggantangan. Tetapi semuanya bisa diselesaikan dengan baik, di mana penggantangan burung di sesi terakhir dilakukan hingga pukul 20.00.

Panitia membuat aturan sedemikian rupa sehingga burung-burung bisa nyaman berlomba. Misalnya hanya peserta yang memiliki ID Card yang bisa masuk ke Ring 1, sehingga bisa menyaksikan langsung jalannya lomba.

Setiiap satu burung hanya disertau 2 ID Card. Dengan membatasi akses orang-orang yang bisa masuk dan melihat langsung jalannya lomba, maka ketertiban para peserta pun bisa lebih dikendalikan.

Beberapa orang yang tak mempunyai ID Card berusaha mengintip dari bawah sekat triplek, agar bisa melihat jalannya lomba.

Beberapa kicaumania yang tak memiliki ID Card melihat lomba dengan cara mengintip.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Seperti diberitakan dalam Stop Press BnR Award, hadiah utama berupa 1 unit mobil Toyota Avanza menjadi milik Om Ming Basket (Surabaya) yang memperkuat Jatim Raya Team. Murai batu andalannya, Super Bejo, menjuarai Kelas Final Award.

Tiket di Kelas Award memang mahal (Rp 2 juta), di mana peserta dibagi dalam dua Kelas Penyisihan (A dan B). Burung-burung terbaik di babak penyisihan (seluruhnya ada 27 ekor) kemudian melaju ke babak final yang dimenangi murai batu Super Bejo.

Persaingan ketat terjadi hampir di semua kelas. Namun ada tiga burung yang berhasil menjuarai tiga kelas alias hattrick, yaitu lovebird Kusumo milik H Sigit WMP Klatencucak hijau Tegar milik Om Yogi Naga Hitam, dan anis merah Mantili milik Om Kimpen dari Tasikmalaya.

Lovebird Kusumo meraih tiga trofi juara 1. Sebelumnya, Kusumo terbiasa menjuarai 4-6 kelas sekaligus. Tetapi seperti pernah ditulis omkicau.com berdasarkan penuturan Om Sigit sendiri (silakan lihat di sini), lovebird Kusumo biasanya tampil kurang maksimal ketika suasana lomba sudah temaram. Tiga kelas lovebird terakhir digelar selepas maghrib, dengan lampu penerangan, sehingga gagal dimenangi Kusumo.

Om Benu dan Om Hakim saat hendak menggantang lovebird Kusumo.

Kendati demikian, tiga gelar juara 1 plus juara 4 dan 8 dalam even sebesar BnR Award sudah menjadi prestasi luar biasa bagi Kusumo. Sejumlah kicaumania asal Sumatera yang baru pertama kali melihat aksi Kusumo pun terpukau dibuatnya.

Om Sigit WMP bersama tiga plakat kemenangan lovebird Kusumo.

Dalam even ini, Om Sigit memperkuat Jayakarta Team. Kemenangan Kusumo memberi kontribusi poin cukup besar bagi Jayakarta Team yang akhirnya meraih gelar juara umum BC.

Adapun Sumatera Team, kolaborasi para pemain dari Sumatera seperti Jambi, Lampung, Palembang, dan lain-lain, menempati posisi runner-up BC. Juara umum single fighter (SF) menjadi milik Fitri BKS.

Penyumbang poin terbanyak bagi Jayakarta Team adalah Om Yogi Naga Hitam. Naga Hitam biasanya maju sendiri, entah sebagai BC maupun SF, namun kali ini berhimpun bersama Jayakarta Team.

Cucak hijau Tegar milik Om Yogi mencetak hattrick. Panitia membuka lima kelas cucak hijau, tiga di antaranya dimenangi Tegar, yaitu BnR Community, BnR Vit, dan AMB A.

Cucak hijau Tegar nyaris mencetak kemenangan quattrick.

Tegar bahkan nyaris saja meraih quattrick, tetapi digagalkan New Revo milik Ir A Afron / Mr Wahono dari Besi Utama (Moga, Pemalang) di Kelas Media BnR.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Penampilan ciamik juga ditunjukkan cucak hijau Anak Haram milik Om Helmy Asalvo Jogja, yang juga memperkuat Jayakarta Team. Anak Haram sukses menjuarai Kelas AMB B, juara 2 Kelas BnR Vit, dan juara 3 Kelas AMB A.

Saat bertarung di Kelas BnR Vit, cucak hijau Anak Haram dan Tegar sama-sama meraih tiga bendera koncer A. Pemenang pun harus ditentukan melalui tos berdasarkan nomor gantangan terkecil. Tegar akhirnya memenangi tos tersebut.

Om Helmy Asalvo bersama cucak hijau Anak Haram.

Pleci dibuka enam kelas, terdiri atas dua kelas pleci jabar dan empat kelas pleci campuran. Pleci Big Boy milik Om Yogi Naga Hitam berhasil nyeri juara 1, sehingga membuat poin Jayakarta Team makin menggunung.

Om Yogi Naga Hitam (tengah) menyumbang poin terbanyak untuk Jayakarta Team.

Empat kelas kacer didominasi gaco-gaco milik M Khadafi yang memperkuat Sumatera Team. Rincong Aceh menjuarai Kelas BnR Community dan BnR Vit. Adapun kacer Raja Rimba memenangi Kelas AMB B.

Satu-satunya kelas yang gagal dimenangi Om Kadafi adalah AMB A. Kacer Rolex milik Om Gustiawan (678 SF) tampil sebagai yang terbaik di kelas ini. Dua jagoan milik Om Kadafi, yaitu Setan Hitam serta Raja Rimba, menempel di posisi kedua dan ketiga.

Om Kadafi memantau kacer Rincong Aceh, Raja Rimba, dan Setan Hitam.

Om Kadafi juga menang di kelas kapas tembak, melalui jagoannya yang bernama Merak Menari. Ada juga murai batu Panglima Hitam yang meraih juara 2 Kelas MB Ring Bebas dan serindit Lala yang juga menempati posisi runner-up.

“Sekarang saya memang lagi konsen ke murai batu ring, apalagi ring hasil breeding sendiri juga mulai tampil. Juga di kelas kacer, di mana tiga jagoan berprestasi (Rincong, Raja Rimba, Setah Hitam),” kata Om Kadafi.

Secara keseluruhan kontes BnR Award 2015 menuai kesuksesan dari aspek penyelenggaraan, jumlah peserta, penilaian, dan ketertiban peserta.

Sejumlah tokoh perburungan memperoleh penghargaan dari Yayasan BnR, karena dianggap memiliki peran besar dalam dunia hobi burung berkicau. Mereka yang mendapat award antara lain Ketua PBI Pusat Mr H Bagiya Rakhmadi, M Kadafi, Fitri BKS, Ming Basket, Oji Lahat, dan beberapa tokoh lain. (waca / d’one)

Mr Bagiya (baju putih) termasuk salah satu penerima penghargaan dari Yayasan BnR.

HASIL LENGKAP BNR AWARD 2015:

MB | LB | KENARI | KACER | CI | PENTET | AM | AK | CJ | KT | PLECI | CIBLEK | KELAS LAIN

LIHAT JUGA GALERI GAMBAR BNR AWARD 2015

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16