Murai batu Pattimura milik Om Hany Faroko (Brother SF) berhasil menjuarai salah satu dari 13 kelas murai batu yang dilombakan dalam kontes BnR Award di Cibubur, Minggu (7/6). Murai batu Pattimura memiliki ritual mandi cukup unik, yaitu dua kali seminggu dan dilakukan pada hari Senin dan Kamis.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jadwal mandi murai batu Pattimura yang Senin-Kamis ini tak berkaitan dengan mitos apapun. Yang penting dua kali seminggu. Kebetulan pengaturan waktu Senin dan Kamis dianggap paling ideal.
“Bahkan kalau mau lomba hari Minggu, jadwal mandinya yang hari Kamis kita geser ke Jumat. Namun disambung lagi dengan hari berikutnya, Sabtu. Jadi kalau mau berlomba, mandinya tiga kali seminggu,” kata Om Andri yang dipercaya merawat Pattimura.
Perawatan hariannya tidak jauh berbeda dari murai batu lainnya. Setiap pagi kerodongnya dibuka, burung dikeluarkan untuk dianginkan sejenak. Setelah itu dijemur dengan durasi cukup lama, hingga sekitar pukul 11.00.
“Meski dijemur cukup lama, Pattimura tetap dalam sangkar hariannya. Jadi tidak pernah menggunakan kandang umbaran,” tambah Om Andri.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Beres dijemur, Pattimura dianginkan lagi di tempat sejuk. Biasanya disimpan dalam salah satu ruangan, untuk selanjutnya dikerodong.
Extra fooding (EF) yang diberikan setiap hari juga standar, yaitu 3 ekor jangkrik pagi hari dan 3 ekor lagi pada sore hari, plus dua sendok kroto segar.
Pattimura dibeli Om Hany Faroko awal tahun lalu. Pemilik sebelumnya tidak lain adalah Om Andri, yang kini tetap dipercaya sebagai mekanik andalannya.
Sejak di tangan Om Hany Faroko, prestasi Pattimura makin menjadi-jadi, bahkan sukses menjuarai even sebesar BnR Award 2015 yang disebut-sebut paling besar dalam sejarah lomba burung berkicau di Indonesia.
Murai batu Pattimura menjuarai Kelas BnR Community yang menjadi kelas utama kedua dan berhadiah Rp 20 juta. Beberapa gaco hebat dari berbagai blok di Jawa dan Sumatera pun berhasil ditaklukkannya.
Pattimura memang menjadi salah satu ikon murai batu kebanggaan Om Hany Faroko serta personel Brother SF lainnya. Pasalnya, burung ini kerap menjuarai even besar di kawasan Jabodetabek.
Tatkala menggelar even akbar Piala Brother SF di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, 26 April 2015, Pattimura dijadikan salah satu nama kelas, bahkan kelas utama (khusus murai batu) yang berhadiah Rp 25 juta.
Kelas paling bergengsi tersebut dimenangi murai batu Super Bejo milik Om Ming Basket Surabaya, yang Minggu (7/6) lalu menjuarai kelas paling bergengsi di kontes BnR Award sekaligus membawa pulang hadiah mobil Toyota Avanza.
Om Hany Faroko mulai kesengsem hobi burung kicauan sejak awal 2014. Dia mengawali kiprahnya di kelas lovebird, terutama melalui gaco andalannya bernama Golden Boy.
Dia dan rekan-rekan Brother SF kemudian melebarkan sayapnya ke kelas murai batu, dan Pattimura menjadi salah satu materi andalannya sejak awal. Burung ini pernah menjuarai even akbar Jakarta Cup, juara 2 Presiden Cup III, juara 1 dan 2 di Jababeka BC Cikarang, serta juara 2 dan 3 Royal Cup. Semuanya terjadi pada pada tahun 2015.
Tahun ini, murai batu Pattimura masih tetap berprestasi tinggi. Gelar juara yang diraihnya tahun ini antara lain Ronggolawe Ramayana Bogor, juara 1 ATS Bogor, juara 1 dan 2 di Piala Danpuspomal, juara 2 Road to Jayakarta Cup, dan juara 1 BnR Award Cibubur.
“Itu even-even besar, termasuk even nasional. Kalau lomba regional maupun lokal, sudah lebih dari 30 kali juara,” lanjut Om Hany Faroko.
Sebagian burung lomba koleksi Brother SF ini ditempatkan di basecamp yang sekaligus menjadi tempat berjualan burung (Brother Bird Shop), Jl Raya Mustika Sari No 88, Blok 16, Babakan, Bekasi Timur.
Bird shop ini dikhususkan bagi sobat kicaumania yang ingin memiliki anakan burung dari hasil penangkaran Brother Bird Farm (BF). Anda pun bisa memantau langsung anakan-anakan yang ada bird shop tersebut. (d’one)