Saat ini penangkaran burung murai batu sedang ngetren di Provinsi Jambi. Jika semula hanya didominasi breeder di Kota Jambi, sekarang sudah meluas ke kabupaten / kota di provinsi tersebut. Salah satu di antaranya adalah SBH Bird Farm di Kabupaten Muara, Provinsi Jambi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penangkaran murai batu ini milik Om Bawik, yang belum lama ini melakukan barter dengan Om Akia. Ya, Om Akia melepas murai batu Tanaka yang langganan juara di Sumatera kepada Om Bawik. Adapun Om Bawil melepas murai batu Ucil, juga langganan juara di Jambi, kepada Om Akia.
Apabila Om Akia ingin menjadikan Ucil sebagai salah satu gaco andal di lapangan, menemani murai batu Happy Birthday (HBD) dan Asoka, tidak demikian dengan Om Bawik. “Saya berminat menjadikan Tanaka sebagai salah satu induk jantan di kandang SBH Bird Farm,” ujarnya.
( lihat juga Om Akia: MB Tanaka saya barter dengan Ucil )
Keinginan itu sekarang sudah terealisasi. Tanaka sudah dijodohkan dengan murai batu betina asal Jambi. Kebetulan proses penjodohannya berjalan lancar.
“Cara menjodohkannya cukup mudah, yaitu dengan menempelkan sangkar murai batu Tanaka dan calon pasangannya selama enam hari. Setelah terlihat rukun, saling mengeluarkan suara rayuannya, tidur dan istirahatnya selalu berdekatan, kedua burung pun langsung saya lepaskan ke kandang ternak,” kata Om Bawik, yang sehari-hari bekerja sebagai security di PT EMP.
Tapi Om Bawik yang dibantu dua saudaranya tetap harus memantau Tanaka dan murai betina yang ada di kandang ternak. Ini dilakukan selama beberapa hari sampai dipastikan kalau kedua calon induk ini benar-benar berjodoh.
“Jika tidak dipantau, bisa-bisa burung betina mati dihajar murai jantan. Sekarang Tanaka sudah berjodoh dengan pasangannya. Semoga si betina cepat bertelur dan menghasilkan anakan, yang notabene Tanaka Junior,” tambah Om Bawik.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain MB Tanaka dan pasangannya, SBH Bird Farm juga memiliki lima pasangan induk murai batu yang sudah berjodoh. Bahkan dua di antaranya sudah berproduksi. Semua pejantan yang digunakan eks juara dalam berbagai even di Jambi dan sekitarnya.
“Saya memang hanya menggunakan induk berkualitas, agar dapat menghasilkan anakan murai batu trah juara. Selain itu, bisa membantu kelestarian alam, mengurangi angka penggunaan murai batu dari hasil tangkapan hutan,” jelas Om Bawik.
Setiap petak kandang ternak murai batu memiliki ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 150 cm. Ukuran kandang ini sudah dapat menciptakan kenyamanan bagi pasangan induk untuk berproduksi secara maksimal.
Om Akia pun merasa senang, murai batu Tanaka yang pernah menjuarai berbagai even di Sumatera kini bakal memiliki generasi penerus. Melihat keseriusan Om Bawik dalam breeding murai batu itulah, ia rela menukar Tanaka dengan MB Ucil.
“Jadi, barter yang saya lakukan dengan Om Bawik tidak semata-mata faktor bisnis. Semoga dalam waktu dekat segera muncul sejumlah Tanaka Junior di kandang SBH Bird Farm. Breeding murai batu juga dapat membantu pemerintah dalam pelestarian dan pengembangbiakan murai batu, khususnya di Sumatera,” tandas Om Akia. (Kelana Lana)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.