Pakem penilaian cendet versi Om Firman Fadly
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Firman Fadly merupakan salah seorang juri BnR Jawa Tengah. Belum lama ini, dia juga melaunching event organizer lomba burung berkicau bernama GnE Enterprise, yang diresmikan per 4 Oktober 2015. Om Firman dipercaya menjadi ketua pelaksana.
Dalam wawancara eksklusifnya, Om Gunawan Santoso meminta Om Firman BnR untuk menjelaskan pakem / kriteria penilaian BnR di kelas cendet.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Menurut Om Firman, pakem BnR secara umum mencakup durasi kerja, irama lagu, volume, serta gaya atau penampilan fisik. Durasi kerja meliputi kinerja burung sejak awal digantang, pada tengah lomba, hingga akhir penilaian. Adapun irama lagu meliputi isian burung, bagaimana burung membawakannya, serta tembakannya. Perbandingan ideal adalah 30 % tembakan dan 70 % irama lagu.
Om Firman BnR juga mendapat pertanyaan serupa seperti yang diajukan Om Gunawan terhadap Om Fadjar Bali, yaitu:
- Cendet A nembak terus, tapi lagu rollnya nggak ciamik.
- Cendet B speed rapat, tapi minim tembakan.
- Diasumsikan kedua burung punya volume roll yang seimbang, dan sama-sama nagen. Juri akan pilih cendet A atau B?
“Ya, lihat dulu bagaimana irama lagu dari cendet yang nyepeed ini. Terkadang ada burung nyepeed, tapi isian atau iramanya cuma dua-tiga isian saja,” jawab Om Firman.
“Berarti cendet yang lagunya biasa, asal nembak dan variasi lagu banyak, tetap milih yang nembak ya?,” tanya Om Gunawan.
“Iya kalau di cendet. Itu menurut saya pribadi. Selain itu, kinerja burung juga harus dilihat sejak awal, tengah, dan akhir lomba,” tambah Om Firman.
Bagaimana dengan cendet buka sayap (mbayek / mbayi) dan melantai sebentar, apakah dipastikan gagal koncer, kendati punya irama lagu, durasi, dan volume yang maksimal?
Om Firman memang tak mau gegabah memberikan jawaban, karena belum ada pakem pastinya. Tapi menurut dia secara pribadi, apabila burung memang menonjol, ya tetap bisa koncer meski sempat mbayek. Jika cendet melantai hanya 1-2 kali, dan tidak lama, masih bisa masuk nominasi, asalkan kinerjanya bagus / hebat.
Kalau ada cendet yang materinya mewah, tapi sempat mletik (salto / ngeruji) 1-2 kali, menurut Om Firman, itu sangat mengurangi penilaian. Bahkan sangat mungkin kalah dari cendet yang hanya satu titik, dengan materi aman.
Lihat juga pakem penilaian cendet versi lainnya:
Mr Fadjar Bali | Om Yogi Silobur KM | Om Firman BnR | Om Galang Ade
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
pen quran seneng nihat-lihat perlobaan gini, seru