Perawatan burung kicauan berkelamin jantan yang ngedrop memang berbeda-beda, tergantung jenis burung serta kondisinya. Meski demikian, pemanfaatan burung betina umumnya bisa diterapkan pada semua jenis burung. Jika pejantan yang ngedrop disandingkan dengan burung betina, biasanya bisa membantu membangkitkan kembali semangatnya sehingga secara bertahap akan rajin berkicau kembali.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebagaimana makhluk hidup lainnya, burung-burung di alam liar pasti akan hidup berpasangan untuk melanjutkan keturunannya. Bahkan, sejujurnya, tidak pernah ada burung dewasa di alam liar yang ngejomblo.
Berbeda dengan burung-burung yang berada dalam perawatan manusia, di mana ada dan tidak ada pasangan hidup sangat tergantung dari apakah pemiliknya menyediakan atau tidak.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Sebagian besar kicaumania memang hanya memelihara burung jantan tanpa menyediakan burung betina, terutama untuk jenis burung di mana hanya pejantan yang memiliki suara kicauan bervariasi seperti kacer, murai batu, cucak hijau, kenari, cucakrawa, ciblek, pleci dan sebagainya.
Begitu pula untuk jenis burung di mana betina juga mampu bernyanyi merdu (misalnya lovebird, cendet, dan cucak jenggot), jarang sekali kicaumania yang menyediakan pejantan sebagai teman sehari-hari. Lain halnya penangkar / breeder, tentu memelihara burung jantan dan betina sebagai syarat mutlak agar bisa berkembangbiak.
Mengapa para kicaumania jarang memelihara burung betina sebagai teman bagi burung jantan, baik burung lomba maupun burung rumahan? Salah satu alasannya adalah munculnya anggapan bahwa memelihara burung betina bisa membuat birahi burung jantan cenderung tidak stabil.
Keberadaan burung betina sebagai pendamping pejantan sebenarnya cukup diperlukan, terutama saat menghadapi situasi ngedrop. Bahkan ada beberapa jenis burung yang bisa tampil maksimal setelah sebelumnya ditempel dengan burung betina, misalnya cucak hijau, anis merah, dan pleci.
Pemanfaatan burung betina juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi burung jantan yang ngedrop atau macet bunyi.
( Lihat juga Membangkitkan kembali burung yang ngedrop )
Selain itu, burung betina juga bisa dimanfaatkan sebagai terapi untuk mengatasi beberapa jenis burung yang macet bunyi seperti kacer, ciblek, murai batu, tledekan, pleci, dan sebagainya.
Berikut ini tips mengenai cara memanfaatkan burung betina untuk mengatasi pejantan yang ngedrop setelah perawatan lainnya tidak kunjung membuahkan hasil:
- Burung betina sebaiknya yang sudah cukup umur atau mapan. Sebab burung tersebut umumnya sudah rajin memanggil dan bisa menarik perhatian si jantan yang sedang ngedrop. Menggunakan betina yang masih muda justru bisa memperburuk kondisi ngedrop burung jantan.
- Sebaiknya burung betina didekatkan / ditempel burung jantan setiap pagi dan malam hari, selama 3 – 5 hari berturut-turut.
- Awalnya burung jantan dikeluarkan pada pagi hari untuk diembunkan. Saat itu berikan pakan tambahan (EF) seperti jangkrik atau kroto.
- Pada pukul 07.00, burung betina dikeluarkan, lalu digantang dalam jarak sekitar 1 meter dari sangkar burung jantan. Pada saat yang sama, burung jantan diberikan 4-5 ekor jangkrik untuk mendongkrak birahinya.
- Menjelang siang hari, burung jantan dikerodong dan dimasukkan ke dalam ruangan / rumah agar beristirahat. Adapun burung betina bisa dibiarkan tetap di luar, atau dipindahkan ke ruangan lainnya di dalam rumah. Yang penting terpisah dari burung jantan.
- Sore hari, burung jantan diberi lagi 4-5 ekor jangkrik, lalu dikeluarkan untuk dianginkan. Burung betina dapat dikeluarkan pula, namun posisi sangkar diusahakan agak jauh dari sangkar burung jantan.
- Pada malam hari, burung jantan diistirahatkan tanpa perlu dikerodong, dengan ditemani burung betina (posisi sangkar berdekatan).
Setelah burung jantan mulai berani berkoar-koar, serta tidak ngedrop lagi, maka burung betina bisa dijauhkan dari pandangannya. Betina bisa digunakan kembali jika memang diperlukan, misalnya untuk mengecas sebelum burung jantan dilombakan.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
permisi Om Aries
apa tips ini juga bisa di terapkan untuk perawatan awal kacer tangkapan hutan yg baru saya ambil dari pasar
https://omkicau.com/2013/05/08/membangkitkan-kembali-burung-yang-ngedrop/
atau tips di link yg ini juga bisa di pakai seblum proses penjinakan??
terimakasih.
Burung MH umumnya ngedrop bukan karena mentalnya jatuh atau salah perawatan, tapi kebanyakan karena terlalu stres terlebih di pasar burung rata-rata burung MH diperlakukan sangat tidak layak (ditaruh dlm kandang dgn pakan seadanya atau ombyokan). Untuk referensi perawatan burung MH bisa disimak di sini om:
1. https://omkicau.com/2012/08/04/murai-batu-muda-hutan-rawatan-tepat-cegah-sekarat/
Setelah burung tenang, lanjut ke tahap berikutnya:
https://omkicau.com/2014/01/16/bagaimana-melatih-mental-kacer-bakalan/