Sudah bukan rahasia lagi kalau kelas anis merah dalam beberapa tahun terakhir cenderung sepi. Padahal hingga awal dasawarsa 2000-an, anis merah merupakan burung terfavorit di Indonesia sebelum tergeser murai batu dan lovebird.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Pada masa kejayaannya, kelas anis merah selalu dipenuhi peserta. Jumlah kelas yang dibuka panitia pun lebih banyak dibandingkan dengan jenis burung lainnya. Harga anis merah di pasaran ketika itu terbilang paling mahal.

Saat ini, kondisinya berubah drastis. Jumlah peserta kelas anis merah bisa dihitung dengan jari. Kalangan EO acapkali tidak membuka kelas merah, atau paling banter satu kelas. Itu pun pada kelas yang tiketnya paling murah. Hal ini membuat para merah mania makin malas menurunkannya.

NB: Perkecualian terjadi di Bali, di mana kelas punglor merah tetap ramai dan menjadi primadona lomba. Beberapa EO di Jawa Barat juga masih membuka 3-4 kelas anis merah dalam setiap evennya.

Namun melihat perkembangan terkini, terutama sejak semester kedua tahun 2015, ada kecenderungan anis merah bakal menggeliat lagi. Ini mulai terlihat dalam gelaran Kambing Hitam Cup di Jogja (11/10), di mana peserta anis merah nyaris penuh.

Beberapa EO juga sudah berani membuka dua kelas atau lebih, bahkan ada yang memasukkannya dalam kelas paling bergengsi, seperti dalam Pakde Karwo Cup V di Surabaya, 18 Oktober lalu.

Geliat anis merah juga terlihat pada even Anniversary Mercu Buana di kampus Universitas Mercu Buana Jogja, Minggu (25/10). Dua kelas yang dibuka temasuk sangat ramai di mana setiap kelas berisi lebih dari 40 ekor peserta.

Kelas anis merah ramai dalam even Anniversary Mercu Buana di Jogja, Minggu (25/10).

“Ini usulan dari para pemilik anis merah. Jumlah mereka sesungguhnya masih banyak. Sekarang juga ada komunitas, termasuk di media sosial, sehingga lebih mudah untuk menggerakkan mau ketemu di lomba mana,” ujar Om Riyanto, salah seorang panitia dan orang kepercayaan Om Teguh Argomulyo, penggagas kontes Anniversary Mercu Buana.

Panitia membuka dua kelas anis merah, yaitu Kelas Oriq Jaya (tiket Rp 80.000) serta Favorit (Rp 50.000). H Mansur, kicaumania asal Muntilan yang selama ini sangat konsisten main di kelas anis merah, berhasil mendominasi Kelas Oriq Jaya. Juara 1 dan 3 disabet gaco andalannya, yaitu Lenong dan Andromeda. Tak hanya itu, dia juga menurunkan AM Wisanggeni dan meraih juara 6 di kelas yang sama.

Kelas Favorit dimenangi AM Sampluk-Sampluk milik Om Windu dari Gondomanan. Juara 2 dan 3 diraih Titanium koleksi Om Iwan Platinum (Jogja) dan Maximum milik Om Jodan (Pingit3A).

Om Iwan Platinum sukses bersama AM Titanium.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Iwan Platinum, pemilik anis merah Platinum yang belum lama ini meraih double winner dalam even nasional Piala Pakde Karwo Cup V, nampaknya masih terus berburu gaco-gaco anis merah.

Dalam kontes kali ini, dia kepincut saat melihat penampilan anis merah Hongkong. Burung ini moncer di Kelas Oriq Jaya, meski berada di peringkat 4, di bawah Lenong (juara 1) dan Andromeda (juara 3).

Begitu AM Hongkong turun dari gantangan, Om Iwan pun langsung mendekati pemiliknya dan terjadilah deal. Tidak diketahui berapa nilai maharnya. Yang jelas aksi take-over ini memicu reaksi positif, sehingga kelas anis akan diharapkan makin ramai dan meriah.

Anis merah Hongkong kini jadi milik Om Iwan Platinum.

Lovebird Belatrix double winner

Dua dari empat kelas lovebird dijuarai Belatrix. Gaco milik Om Rudhy Mbolo (ABK) ini menjuarai Kelas A dan B Favorit.

Lovebird Ratu Jodha milik Having / Arif (Bolo Kurowo BC) juga tampil menawan, dengan menjuarai Kelas Oriq Jaya dan juara 2 Kelas A Favorit. Kelas Mercu Buana dimenangi lovebird Sri Rejeki besutan Om Ade dari Duta Peksi-99 Jogja.

Cendet Samsung kembali nyeri juara 1. Burung milik Om Alvin Syuhada (Jogja) ini menjuarai Kelas Oriq Jaya, unggul atas cendet Satria milik Om Yudi BF (Handayani BC Gunungkidul) dan Kharisma milik BMBS Produk (Bravo Team).

Om Alvin: Cendet Samsung kembali nyeri juara 1.

Kelas Favorit juga dimenangi cendet Samsung, diikuti Sukhoi milik Om Yudi BF dan Ramones besutan Om Didik dari Pamong SF.

Samsung memang sering menjuarai lomba di Blok Tengah. Dalam gelaran Launching Penny Jaya SF Jogja (7/6) dan Ebod Vit Bird Cup di Solo (20/9), cendet Samsung selalu nyeri juara 1. Even Wali Kota Cup Jogja (18/10) pun dimenanginya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Cendet Samsung makin merajai even-even di Blok Tengah.

( Perawatan harian dan lomba cendet Samsung bisa dilihat di sini )

Cucak hijau Seventeen milik Om Adi (BBM Purbalingga) tampil terbaik di Kelas Favorit, unggul atas Milan milik Om Adi Satoto dan Caplin koleksi Mr Rudy, keduanya dari Kutoarjo SF.

Om Kotrek Prambanan menurunkan cucak hijau Sunlight dan meraih juara 2 di Kelas Oriq Jaya. Dia yakin gaconya kelak makin oke.

Cucak hijau Sunlight: Ngentrok dan lagunya oke.

“Hari ini Sunlight memang kurang ngotot. Namun saya yakin, suatu saat nantinya bisa lebih oke, baik ngentroknya maupun mainan lagunya,” ujatnya.

Om Kotrek (kanan) bersama cucak hijau Sunlight.

Kenari Respati milik Faiz Salatiga pantas mendapat apresiasi khusus. Kendati berpostur mungil, nyalinya hebat juga saat turun di kelas bebas. Pada kelas bebas yang hampir semua lawannya berpostur bongsor, Respati masih mampu meraih juara 2 sebanyak dua kali.

Kenari Respati, si mungil bernyali besar.

Pada kelas kecil / kalitan, Respati sekali merebut juara 1, berbagi dengan Freed milik H Sigit WMP Klaten. Respati sebelumnya juga moncer dalam even Kambing Hitam Cup dan Wali Kota Cup Jogja. “Saya siap turunkan Respati dalam even Warehouse BnR di Jogja (1/11) dan DPRD Cup Salatiga (8/11),” ungkap Om Faiz.

Om Faiz dan kenari Respati saat menang di Kambing Hitam Cup (11/10).

Redy SF kembali meraih juara 1 bersama kenari Sunrise di Kelas Standar Besar Mercu Buana, unggul atas Respati yang berpostur mungil. Kenari Lonthong milik Cak Bachri GK menang di Kelas Oriq Jaya, adapun Sengkelot milik Deny Nature Green terbaik di Kelas Favorit.

Redy makin eksis bersama kenari Sunrise.

Om Bowo Fabiano yang sebelumnya lebih sering main di kelas kenari, kali ini mulai menjajal kacer. Tidak tanggung-tanggung, kacer Jendral miliknya mampu meraih double winner. Satu kelas lainnya dimenangi kacer Joker milik Om Ronny Stiga. (Waca)

Hasil Lomba Anniversary Mercu Buana (klik di sini)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Page: 1 2